RINDU

in hive-161155 •  8 hours ago 

1000519304.jpg Putra Kesayanganku yang tidak dapat ku peluk lagi (photo koleksi pribadi)

Keagungan Bulan Suci baru kita mulai
kita akan pergi terawih
sambil bercanda
menata asa
menuju satu tempat bernama Meunasah
Bahagia terus berlanjut
disaat pulang
kamu akan memelukku sambil meminta sedikit uang jajan
membeli makanan kegemaranmu
atau minuman kesukaanmu
karena esok hari kita puasa lagi

Oh...
tersibak titian kerinduan untukmu
tergores kisah indah anak manusia
akan osteosarcoma

7 tahun telah berlalu
dinding kamar
rumah sakit itu menjadi saksi bisu
jeritan tergiang mengema
bercengkrama tampa aksara
tersayat sampai ke tulang persendian
hingga hari yang kamu lalui
tidak bercahaya lagi
Terus menghantui setiap detak jantung buah hatiku

Amputasi...
Satu kata dari Dokter terucap
kata keramat yang membuat dunia menjadi hitam
Buah hatiku menatap iba
sambil memeluk tangannya
"Biarlah tanganku tetap bersamaku Mak
Oh... Betapa hancur hatiku
Sebuah harapan yang hampir punah
Ku susun kekuatan
Kukatakan padamu
Mungkin ini bukan jalan kita buah hatiku
Mari kita kembali ke rumah
Jangan biarkan tangan
meninggalkan ragamu
Ku peluk
Kucium dengan kasih
Kita tinggalkan rumah sakit ini
buah hatiku.
144 jam
Kamu tidak bisa memejamkan mata
Rintihanmu
Pandanganmu
Memberikanku kekuatan dalam kehancuran
Badanmu tak sekokoh dulu
Jalanmu tak seindah dulu
Tiada senyuman terpancar dibibirmu
Diam itu karaktermu
Sebuah diam yang membuatku
semakin rapuh
Ya Allah.
Ku Mohon padaMu
Berilah kekuatan yang lebih pada buah hatiku
Dengarlah rintihannya
Dengarlah jeritan hatinya
Kabulkanlah doa doanya
Hanya padaMu kugantungkan harapanku
Untuk memberikan keajaibban pada buah hatiku...
Tiada daya dan upaya selain kekuatanMu Ya Allah.
Dia adalah cinta
Engkau titipkan kepadaku
aku hanya ibu yang lemah
Tiada dayaku untuk mencegahnya
Aku tidak ingin bebanku Kau kurangi
yang kuingin
kuatkan jiwa dan fisik Ku
menerima apa yang kau berikan

Cinta Ku kini telah pergi
kenangan bulan puasa itu tidak akan terulang lagi
122 hari Osteosarcoma
bersemayam di tubuhmu
menari indah dalam setiap sakitmu
Selamat jalan buah cintaku
tidurlah dengan indah
kita bertemu di surga

Kuta Piadah, 1 Maret 2025

"Longing

The grandeur of the Holy Month has just begun. We'll start by performing Tarawih prayers together, laughing and joking as we go. Our destination is a place called Meunasah Bahagia. On the way back, you'll hug me and ask for some pocket money to buy your favorite food or drink, because tomorrow we'll be fasting again.

Oh... the bridge of longing for you has been revealed, a beautiful story of human struggle against osteosarcoma. Seven years have passed, and the hospital room walls have witnessed your silent screams, your pain etched into every bone and joint, until the days you lived were no longer bright.

The memories continue to haunt every beat of my heart. Amputation... one word from the doctor, a sacred word that turned my world black. My child looked at me with pity, hugging my hand. "Let my hand remain with me, Mother."

Oh, how shattered my heart was. A glimmer of hope was all but lost. I gathered my strength and told you, "Maybe this isn't our path, my child. Let's go home. Don't let your hand leave your body." I hugged you, kissed you with love, and we left the hospital behind.

144 hours. You couldn't close your eyes. Your moans, your gaze, gave me strength in the midst of destruction. Your body wasn't as strong as before. Your walk wasn't as beautiful as before. No smile crossed your lips. Silence was your character, a silence that made me even more fragile.

Oh, Allah. I beg of You, grant my child more strength. Hear their cries, hear their heart's screams. Fulfill their prayers. I place my hope in You alone, to work a miracle for my child... I have no power or strength except through Your power, Oh Allah.

You are the love You entrusted to me. I am but a weak mother. I have no power to prevent this. I don't want to be a burden. I want to be strong, to strengthen my spirit and body. I accept what You give me. My love, you are now gone. The memories of that Ramadan will never be repeated again.

122 days. Osteosarcoma dwelled in your body, dancing beautifully with every pain. Farewell, my beloved child. Rest in peace. We'll meet again in paradise."

Sahabatku
@aneukpineung78
@wakeupkitty
Puisi ini kutulis untuk putra kesayangan yang tidak dapat lagi ku peluk di alam nyata.
saya memberikan penilaian untuk puisi saya ini dengan nilai 10

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

A mother's love is timeless
Warms and brightens the world
No matter what happens

Your happiness
Your sadness
Your true sincerity

He is in tranquility
He sees you
He is waiting for you

Your patience, will lead to infinite happiness, with the one you love, in eternity.

#comment #wewrite #miner-wewrite

Cinta tidak srbatas waktu
Itulah kasih ibu
Seperti ulasan kata
Kasih ibu sepanjang jalan
Kemana
Dimana
Doa cinta yang penuh kasih
Dari seorang ibu akan terus mengiringi
Tidak lekang di makan waktu
Tidak punah di hasut musuh
Itulah cinta sejati
Tidak terhalang oleh hijab doanya
Sampai ke langit ke tujuh.

Terimakasih kawan telah membalas postingan saya. Sehat dan bahagia selalu untukmu.

#wewrite #miner-wewrite #freewrite #comment