Contest! The Diary Game – #46 || Share your day with us ! ||20 june 2024 || Liburan Ke Takengon

Halo every body, Asalammualaikum apa kabar kalian pada hari ini. Saat aku menulis the diary game ini kondisi di tempatku mendung dan hujan, bikin malas bukan. Tapi jangan khawatir aku sudah selesai masak untuk makan siang dan mencuci pakaian, tinggal nanti anakku pulang kuliah dia yang jemur. Jangan heran, kami sudah bagi-bagi tugas, dia tidak pernah mencuci pakaian sehingga dialah yang bertugas menjemur.

Aku senang dan ingin ikut kembali di the diary game #46 yang di selenggarakan oleh @steemladies. Kali ini aku akan menceritakan pengalaman saat berlibur ke Takengon kemaren, semoga kalian tidak bosan membaca ceritaku dan aku juga mengundang sahabatku @yanti84, @nuraini1975 dan @hafizhanmyesha untuk ikut serta menceritakan pengalaman kalian Minggu ini. Baiklah langsung kita mulai.

😊Pagi yang cerah memulai hari dengan semangat😊

Pagi ini keluargaku akan jalan-jalan ke Takengon kami sudah merencanakan hal tersebut sebelum lebaran idul adha. Karena suamiku bekerja di Banda Aceh dan pulangnya 1 bulan sekali bahkan kadang 2 bulan sekali, jadi quality time kami harus benar-benar di jaga agar kebersamaan kami berkualitas.
Anak-anak sudah siap dandan dan membawa barang-barang yang di butuhkan disana, seperti baju ganti, HP charge, mukena, dan alat-alat kosmetik.
Aku juga sudah selesai dan siap berangkat. Yang paling akhir selesai itu pasti suamiku, dia selalu setelah kami selesai, baru dia mandi dan berpakaian, suamiku memeriksa jendela dan mengunci pintu atas, serta mengembok kendaan roda 2. Tak lupa lampu teras di hidupkan, karena kami akan sampai kembali ke rumah malam hari.

Kami tidak sarapan terlebih dahulu karena kami berangkat pukul 8 pagi. Kata anak-anakku makan roti saja di jalan. Lalu kami mampir dahulu di sebuah mini market untuk membeli roti, minuman, kerupuk dan permen untuk persediaan di dalam mobil. Total belanja di minimarket IDR 136.000 (34 steem).

_{Kami siap berangkat}

_{Sedang mencari permen yang enak}

_{Retno Makan Roti}

Di dalam mobil kami makan roti 🍞 dan minum teh botol sebagai pengganjal perut biar tidak kosong. Karena jalan ke Takengon itu naik turun bukit dan agak berkelok juga, kalau perut kosong bisa masuk angin dan muntah, jadi harus di isi dengan makanan biar tidak mual.

Sekitar 2 jam kami di perjalanan akhirnya sampai di Takengon. Tujuan pertama kami akan ke Natural Park, untuk melihat taman kelinci dan ikan, karena masih pagi kami belum merasa lapar. Sampai di Natural Park aku membeli tiket masuk seharga IDR 10.000 per orang, dan kami 4 orang jadi total IDR 40.000 (10 steem). Suamiku katanya tidak masuk, mau lihat-lihat saja. Di dalam area aku membeli 2 ikat wortel 🥕 yang akan kami kasih buat kelinci. Tapi sayang sampai di dalam kelincinya sudah kekenyangan hingga tidak mau makan saat kami beri wortel, karena kelinci sudah tidur semua, kami hanya mengambil gambar saja dan juga selfie. Serta mengganggu ikan 🐟 yang berenang 😅.

_{Beli tiket masuk}

_{Masuk ke area kelinci}

Selesai berfoto kami ke taman anak-anak kecil untuk mengambil foto lagi, agar puas kami mengambil gambar. Di taman anak-anak ada plosotan, ada ayunan, juga ada trampolin dan aneka permainan. Jadi banyak spot-spot menarik di situ. Setelah berfoto kami pun kembali ke kota untuk mencari makan. Kebetulan sudah pukul setengah satu.

🤫Siang hari mencari tempat makan yang di sukai mereka🤫

Kami mencari tempat makan yang lumayan enak untuk dimakan. Tapi tak satupun anakku mau di tempat yang di tawarkan bapaknya. Akhirnya di putuskan untuk makan di KFC saja. Aku memesan 5 buah paket nasi, ayam, Soup keju dan cola, di tambah kentang goreng 2 porsi dan 1 buah burger untuk Retno. Total semuanya IDR 305.000 (76 steem) dan kami pun makan dengan cepat, karena masih banyak tempat yang akan kami kunjungi.

_{Lagi Antri}

Selanjutnya kami ingin ke wahana Arum jeram karena anakku rachel dan bapaknya belum pernah main ke wahana tersebut kalau aku dan 2 anakku yang lain sudah pernah 2 x main Arum jeram jadi tidak asing lagi. Kami berganti busana, karena main Arum jeram ini sudah pasti basah. Setelah ganti busana kami membeli ticket untuk 5 orang. Kami membeli untuk wahana family, satu tiket seharga IDR 75.000 X 5 orang = 375.000. (93 steem). Setelah membayar kami di beri baju pelampung dan kayuh untuk menolak air. Karena kami keluarga maka kami mengambil warna pelampung yang serupa yaitu warna hijau.. langsung kami di ajak berfoto di depan logo wahananya yaitu Arum jeram Lukup Badak.

Tapi sayang airnya tidak banyak, karena lagi musim kemarau air di sungai tidak terlalu bergelombang, sehingga kurang menyenangkan. Tapi tidak apa karena perginya dengan keluarga jadi kami enjoy-enjoy aja. Biasanya kalau air deras perjalanan Arum jeram memakan waktu 45-60 menit. Tapi karena airnya sedikit kami menempuh perjalanan sampai 75 menit. Cukup lama rasanya di atas air. Karena kami akan pergi ke tempat satunya lagi.. anakku mulai gerah... 😄😄 Dasar anak-anak tidak mau sabar sedikit pun.

_{Berfoto di depan logo}

🫣Sore belum juga bosan pindah lagi lokasi 🫣

Selesai berganti pakaian kami berangkat lagi ke Teluk Mandale di sana adalah pilihan anak saya Rachel, dia melihat di status teman-temannya bahwa di Teluk Mandale itu tempatnya bagus, makanannya enak dan kekinian, akhirnya kami meluncur juga ke sana. Sampai di Teluk Mandale pukul 5 sore. Setelah anak-anak turun dari mobil, suamiku berkata kalau dia mau tidur di mobil terlebih dahulu karena nanti pulang dia nyetir tidak begitu kelelahan dan dia minta di belikan kopi espresso yang gelas kecil. Oke dan aku turun untuk melihat-lihat kondisi di area Teluk Mandale tersbut.

Memang benar lokasinya sangat bagus, di atas danau di buatkan tempat duduk untuk melihat sekitar danau sambil menikmati makan dan minum. Kami memilih duduk di dalam cafe, karena di luar dan di atas danau sudah ramai dengan orang. Anakku juga butuh Cok listrik untuk mengecharge hp nya. Kami memesan minum dan makanan ringan yaitu dimsum rasa ayam, kalau makan nasi kami masih kenyang. Harga makan dan minum di teluk Mandale IDR 135.000 (33 steem). Kami duduk sekitar 1 setengah jam di sana, karena hampir Maghrib kamipun kembali ke mobil untuk pulang.

_{Suamiku tidur di mobil}

_{Berfoto sambil memegang kopi espresso}

_{Suasana di Teluk Mandale}

Malam mata harus melek karena jalan berlubang

Setelah shalat Maghrib di salah satu mesjid di Takengon kami pun pulang ke Lhokseumawe, dijalan sangat sepi mobil yang lewat satu satu, untung saja tidak ada kabut, biasanya kalau musim hujan jalanan berkabut dan tidak bisa melihat jalanan karena tertutup kabut. Tapi malam ini masih bisa melihat jalan walau harus menghidupkan lampu tembak. Kami tetap harus waspada karena jalan nya ada lubang, mata harus tetap terbuka untuk melihat lubang serta jurang di pinggir jalan, tetap harus hati-hati.

Di pinggir jalan ada orang yang berjualan buah-buahan ciri khas kota dingin, yaitu alpokat dan markisa, biasanya strawberry juga ada. Tapi lagi tidak musim kayaknya. Aku beli alpokat 2 kg, harga sekilonya IDR 25.000/kilo x 2 = IDR 50.000. (12,5 steem). Lalu kami pun pulang sampai tujuan.

_{Saat pulang ke Lhokseumawe}

_{Membeli oleh-oleh}

Demikian sahabatku cerita ku saat berlibur ke Takengon. Semoga kalian suka dengan ceritanya, jangan lupa di vote dan beri komentar ya. Sampai juga lagi di blog aku dengan cerita yang lain, wasalam @ifatniza.