Short Story; Should I Give Up?

in hive-168072 •  23 hours ago 

Sayang.... Ayo berkemas, kita akan pergi kerumah ibuku hari ini. Aku akan pergi minum kopi sebentar.
Mama, bajuku yang mana...
Mama, aku pakai baju apa? Tunggu ya sayang, mama mau kekamar mandi sebentar, udah kebelet...
A few moment letter....
Hik hik hik.... Astaghfirullah sayang, jangan ganggu adik kamu.
Ayok kak, sini pakai bajunya... Bentar ya ma, aku makan kue ini dulu....

Yasmin namanya...
Sambil menyusui anaknya yang masih bayi, dia juga memakaikan baju putrinya.
Saat itu putranya juga baru kembali bermain dari rumah tetangganya dan yasmin mendapati anaknya itu kotor dan celananya juga robek karena tersangkut paku dikursi ditetangga nya.

Yasmin dengan tatapan yang sedikit kesal dan nafasnya yang ngos-ngosan memandikan putranya yang baru berusia 4 tahun.
Akhirnya.....
Setelah berabad-abad keluarga kecil ini selesai memakai baju dan hendak bersiap pergi.

Yasmin menelpon suaminya, "sayang, kami sudah siap berangkat, ayok kita pergi".

Suara motor terdengar, tit... Tit... Tit...
Yasmin membuka pintu dan ternyata suaminya pulang, dia mengira akan langsung pergi, namun ternyata suaminya juga akan mandi terlebih dahulu, jadi mereka semua harus menunggu ayah terlebih dahulu.

Bayinya menangis dan meminta susu, jadi Yasmin membuat kan anaknya susu. Putri dan putranya bosan menunggu dan mereka bermain diluar. Setelah ayah mereka mandi, ternyata....
Bayinya tertidur, sedangkan anak-anaknya yang lain yang sudah rapi kembali kotor dan yasmin mengangkat suaranya dengan teriakan... Ya Allah... Ya Rabbi...
Masuk semuanya, rapikan baju kalian kembali....

Sayang, pelankan suaramu malu dengan tetangga...
Akhirnya, dengan penuh kekesalan dan hati yang lelah Yasmin berangkat bersama suaminya ke rumah mertua mereka menggunakan mobil yang baru saja dibeli.

"Assalamu'alaikum"... Anak-anak memberikan salam terlebih dahulu...
"Waalaikumsalam"... Eh ada Dinda dan Doni... Sahut mertua yang sangat bahagia melihat cucu-cucunya mengunjunginya.

Baru setelah itu disusul oleh Yasmin dan juga suaminya.
"Ini ma, ada sedikit oleh-oleh tadi kami beli di pinggir jalan, tape yang dibungkus daun".

Semua orang berbicara bahagia dan leluasa, bercerita hal-hal yang tidak biasa yang menggelikan perut dengan canda tawa yang pecah, namun suasana itu berbeda dengan pandangan Yasmin. Dia seperti lelah dan lesu.

"Kamu kenapa Yasmin, apa kamu sakit?" Tanya ibu mertuanya.. "Enggak kok ma", sahut Yasmin dengan sedikit tersenyum...

Setelah itu, mertua langsung pergi ke dapur tempat orang-orang berkumpul.
"Tedy, kenapa sih istri kamu selalu cemberut kalau kerumah ibu? Dia tidak senang ya mengunjungi ibu? Ibu kesel liatnya..."

"Saya juga tidak tahu bu, dia selalu begitu dirumah juga selalu teriak-teriak, aku juga pusing bu dengarnya. Mungkin memang sudah sifatnya begitu, ibu jangan mikir yang macam-macam, ayo makan... Aku juga akan panggil yasmin kesini."

Kebetulan, saat itu Yasmin mendengar semua percakapan ibu mertuanya. Matanya berkaca-kaca seakan tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar.

Yasmin langsung mengusap matanya dan kembali ketempat duduknya yang tadi sambil menggendong bayinya yang sedang tertidur lelap.

"Yasmin, ayo kita makan". Ajak suaminya.
"Sebentar ya, aku tidurkan anak kita dulu dikamar sana, kamu duluan aja".

Setelah itu Yasmin langsung kedapur untuk makan. Dia mendapati beberapa makanan sisa dan dia tetap memakannya sambil habis.
"Duh, banyak sekali makannya kak Yasmin,... Jangan sampai patah tu piring". Suara adik suaminya sambil tertawa yang sangat membuat hati Yasmin terkejut dan bertanya-tanya dalam hatinya.

Dengan menahan air mata dan seakan Yasmin tidak peduli dengan perkataan mereka, Yasmin makan karena dia sudah sangat lapar.

Belum pun selesai makan, Yasmin ditinggal orang-orang itu keruang tengah dan melanjutkan pembicaraan mereka.
Setelah makan, Yasmin membereskan semua piring dan mencucinya sendirian walaupun bayinya mulai menangis hingga semua piring tersebut bersih.

Setelah itu, Yasmin pun berpamitan pulang dan ibu mertuanya berpesan; "Kamu itu Yasmin, jangan dikit-dikit marah, muka cemberut. Tidak ada laki-laki yang suka dengan wanita seperti itu."
Yasmin terdiam seribu kata dan memilih untuk tidak menjawabnya karena itu tidak sopan baginya....

Suaminya yang sudah terlebih dahulu di mobil memanggilnya agar Cepat-cepat masuk mobil.
Akhirnya, dia meninggalkan rumah ibu mertuanya dengan perasaan yang hancur......

Bersambung.......
To be Continued....


Thank you also for supporting me at every opportunity

Vote @pennsif.witness for growth across the Steemit platform through robust communication at all levels and targeted high yield developments with the resources available.

ABOUT ME

Where thereis a Will there is a Way

Greeting friends!

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  
Club Status#club5050
Steem Exclusive
Plagiarism Free
BOT Free
Voting CSI
Steemladiessteemladies: 10.00%
Burnsteem25
AI contentHuman

Vote @pennsif.witness for growth across the Steemit platform through robust communication at all levels and targeted high yield developments with the resources available. Vote here