Ekokardiografi menjawab keraguan kami

Hari ini sepulang dari sekolah saya akan membawa ponakan saya ke rumah sakit. Ini rencana beberapa hari yang lalu yang tertunda karena kesibukanku yang belum sempat memenuhi permintaan adik kandungku yang meminta tolong untuk membawa anaknya ke Rumah Sakit. Ia dan suaminya tidak bisa mengantarkan anaknya karena mereka bekerja diluar kota dalam beberapa hari ini. Namun karena anaknya sakit mereka tidak ingin menunda sampai mereka pulang, maka ia memintaku untuk segera membawa anaknya ke Rumah Sakit terdekat.

Aku dengan rasa khawatir yang berat mengantar ponakanku karena hasil kontrol ke dokter anak beberapa waktu yang lalu, ia harus diekokardiograf hari ini. Awalnya aku tidak berani mengambil sikap ini mengingat aku sendiri belum punya pengalaman dalam hal ekokardiograf ini. Karena adik kandungku yang ketiga juga orang yang bekerja di bagian kesehatan memberi sedikit gambaran dan penjelasan tentang itu maka aku bulatkan tekad untuk mengambil sikap ini.

Sekitar jam 2 siang aku dan ponakan sudah berada dirumah sakit. Terlebih dahulu aku mengambil nomor antrian dan setelah itu aku menunggu antrian. Cukup lama aku dan ponakanku menunggu dipanggil. Tepat pukul 15.30 baru kami dipanggil masuk ke Poli anak. Setelah diperiksa, kami disuruh tunggu lagi untuk mengantri di Poli Jantung.

Saya melihat banyak pasien anak-anak yang memenuhi antrian Poli Jantung hari ini. Saya sempat diberi tahu oleh orang tua pasien yang biasa berkunjung ke poli jantung, kalau hari ini tidak seperti biasanya. Kata beliau, biasanya tidak seramai ini. Saya berfikir kenapa banyak anak-anak yang memiliki penyakit kelainan jantung akhir-akhir ini. Atau memang saya yang baru tahu langsung hari ini karena saya sudah disini. Entahlah saya hanya bisa mengira-ngira tanpa jawaban yang pasti. Hanya dokter anak dan dokter jantung yang tau pastinya.

Cukup membuat ponakan saya bosan menunggu, dan saya terpaksa membiarkan ia bermain di halaman rumah sakit. Saya juga sempat mengantarkan ia membeli jajanan didepan rumah sakit untuk menghiburnya. Tepat adzan Magrib berkumandang, kami dipanggil masuk ke dalam poli jantung. Disana kami tidak langsung diperiksa juga, kami dipanggil masuk karena sudah Maghrib. Saya mengambil kesempatan ini untuk shalat di mushalla Rumah sakit sembari menunggu dokter juga.

Setelah Maghrib semua kembali normal, kembali ke antrian lagi. Tapi kami sudah dipanggil masuk kedalam poli karena hanya tinggal 2 pasien lagi. Ponakanku sudah sangat tidak terkendali lagi. Rasa bosan sudah menyelimuti jiwa dan raganya sehingga ia tidak bisa berhenti bergerak dan terus bergerak sampai waktunya dipanggil.

Tiba-tiba adik kandungku, ibu dari ponakanku menelpon, ia memberi tahu akan menyusul ke Rumah sakit, tentu saja membuat aku lega. Aku bersyukur sekali, karena diwaktu yang tepat ibunya sudah hadir dan bisa melihat sendiri proses eko yang dilakukan oleh dokter.

Setelah memastikan kondisi ponakan untuk lebih santai, dokterpun mulai memeriksa.Saat melakukan ekokardiografi, beberapa hal yang diperiksa dokter meliputi :

1. Ukuran dan Bentuk Jantung
   Dokter memeriksa ukuran dan bentuk jantung untuk memastikan tidak ada perubahan yang tidak normal.
2. Ketebalan dinding jantung
   Diperiksa ketebalan dinding jantung dan bagaimana dinding jantung bergerak saat jantung berfungsi.
3. Fungsi katup jantung
   Memeriksa apakah katup jantung bekerja dengan baik atau ada masalah bekerja jantung seperti kebocoran atau penyempitan.
4. Aliran darah
   Memantau aliran darah di sekitar jantung untuk memastikan tidak ada gangguan pada pembuluh darah besar.
5. Menilai seberapa kuat otot jantung dalam memompa darah.

Dari keseluruhan proses Ekokardiografi yang dilakukan dokter, Alhamdulillah semua hasilnya normal. Adik kandungku terlihat sangat senang. Rasa khawatirnya hilang atas dugaan-dugaanya selama anaknya sakit beberapa hari ini. Begitu juga dengan aku yang telah berjuang mengorbankan waktu hari ini untuk ponakanku. Aku merasa lega. Ponakanku tidak punya masalah dengan kesehatannya.

Setelah semua selesai aku bergegas izin pulang duluan. Baru teringat tadi aku janji sama ke-tiga anak-anakku kalau pulang akan membelikan donat untuk mereka.