Achievement 1: A Re-Introduction Post | I am sangdiyus

Hello, Steemian...

Sekitar empat tahun silam, sebungkal rasa penasaran mengantarkanku pada jagad bernama Steemit. Beberapa nama kawan di facebook kerap memajang konten Steemit di postingan mereka. Makhluk macam apa sesungguhnya Steemit ini?

Demikian selintas penasaran berkelebat di benakku. Mungkin butuh waktu setahun untuk menjangkau level penasaran yang mendorongku menekan menu sign-up; meski tak merasa perlu memperjuangkan sampai mati seperti tekad Rhoma Irama membidik seorang dara dalam lagunya.

25 Desember 2017 tekad itu membuhul menjadi tindak. Keesokannya link konfirmasi akun telah menyambangi kotak surat elektronikku. Kukira itu waktu yang lama. Namun, di kemudian hari saat bersua Mahlizar Safdi baru kusadar, ia butuh waktu 3 bulan penantian. Untunglah Mahlizar terlahir sebagai pribadi yang memiliki kesabaran dan ketabahan revolusioner!

Setelah akun dalam genggaman, kukira asal posting saja sembarang tulisan hasilku bermenung-menung. Mea Culpa! Tiap kumpulan insan memiliki adab. Para insan penghuni Semesta Steemit bukanlah pengecualian. Seorang kawan yang sohor dengan nama Andy Lancok mengingatkan. Aku bertuma’ninah; menyiapkan postingan perkenalan selayaknya salam-sapa bagi sesiapa yang baru tiba teruntuk yang hadir lebih dahulu: Introduce Yourself!

Mulai kucoba meraba ini belantara. Menambah kawan, berkomentar untuk sekedar bercengkrama pun beranjangsana. Layaknya menghadiri khanduri di kampung. Menemukan komunitas baru nan beragam dengan segmentasi tersendiri. Namun, lebih dari itu, menemukan kawan baru dengan pengetahuan yang tak pernah kudalami: Cryptocurrency!

Niatku untuk menabung sepercik gagasan sebagai celengan tulisan mesti mengalah sejenak. Sebab, tak melulu soal tulisan yang ada di Rimba Steemit. Segala wujud data digital memiliki ruang di sini. Suara, foto, doodle dan video memiliki aras untuk bertempat. Belum lagi fakta utama Steemit yang menyandang peran sebagai media sosial berpakem Blockchain.

Meski kesukaan menulisku terganggu oleh postingan Steemit yang saat itu masih terdominasi aktivitas alakadar para Steemian. Lalu sepantik sadar melenting hadir: Tidakkah memang demikian khittah media sosial?! Berisi kisah tentang kehidupan sosial penghuninya!

Ternyata aku yang ‘autis’!

Lantas menyelamlah aku sebagai teri di Samudra Steemit. Mendamba diri menjadi aneuk jenara di antara geliat paus dan lumba. Intensitas per-kongkow-an dengan Komunitas KanotBu mengantarkanku pada periode paling produktif. Tiada hari tanpa menulis. Tak peduli apa kukisah. Kadang mengurai resah, lain waktu merenung desah. Lebih dari 200 tulisan!

Sungguh sebuah pencapaian tersendiri bagiku yang cuma sanggup merayu 500 kata bersekutu dalam satu senarai. Setidaknya aku telah lebih banyak mengurai gagas dalam aksara ketimbang tutur semata. Kawan-Kawan di KanotBu dan KSI menjadi milestone tersendiri. Menulis jadi begitu menggairahkan!

Lantas gelombang itu surut seiring nasib di alam nyata. Juga mengkerutnya cryptocurrency punya harga. Bentang waktu sepanjang 3 tahun tak terasa. Ketika aku kembali, aku masih teri yang dulu. Belum menjadi sesuatu apa.

Berlandas pemahaman akan adab dan adat pergaulan, kembali kuperkenalkan diri. Namaku Diyus Hanafi, lahir 40 tahun silam di Bumi Muda Sedia, Aceh Tamiang. Bekerja sebagai pembual dan perenung yang mencoba menuliskan segala kombur dan lamunan. Sementara tinggal di Banda Aceh meski ber-KTP Aceh Tengah, alumni Fakultas Hukum Unsyiah. Hobiku membaca, menulis, nonton, bergitar sekedar dan mengamati garis senyum perempuan.

Bersama kalian ingin kucoba memantik bara gairah yang tinggal repih ini; mengurai segala citra yang menyambangi indra.

Semoga pergaulan akun kita akan menjadikan Steemit sebagai taman bermain bagi tiap jiwa yang membutuhkan setidaknya satu aksara yang tepat untuk menggenapi ejaan pemahaman tentang segala yang kita cari sendiri-sendiri. Sekiranya itu teramat muluk, sekurangnya ada kawan baru yang kudapat di sini.

Akan kucoba hadir di postingan kalian agar semarak kita punya taman. Salah dan benar kukembalikan seperti buku yang kupinjam dari perpustakaan…

Salam kenal dan salam hormat untuk kalian semua.

Diyus