Aktivitas ku hari ini

Di rumah hanya ada kami bertiga yaitu aku, si kecil dan si Abang yang juga sedang kurang fit karena mengalami batuk sejak beberapa hari yang lalu.

Istri sedang berada di klinik Mandiri Bersama Parang Sikureung menemani si kakak yang diopname sejak kemarin karena juga mengalami Infeksi tenggorokan.

Kondisi ku sendiri belum fit betul dan aku hanya melakukan fingerprint di Kantor Camat Matangkuli di pagi ini yang merupakan hari kedua ASN masuk kantor di tahun baru ini.

Halaman kantor Camat Matangkuli terlihat digenangi air akibat hujan deras tadi malam. Meskipun hujan deras mengguyur wilayah kami, Alhamdulillah di pagi ini tidak terlihat tanda-tanda akan terjadi banjir.

Air sungai hanya terlihat keruh dan sedikit bertambah daripada hari biasa tanpa hujan yang deras. Berbeda dengan dulu sebelum waduk Krueng Keureutoe difungsikan, bila hujan lebat terjadi maka bisa dipastikan banjir akan menggenangi desa kami.

Sepertinya Waduk Krueng Keureutoe sudah efektif mencegah banjir yang dibuktikan setelah waduk selesai pada pertengahan bulan Desember lalu, belum terjadi banjir di daerah kami meskipun hujan lebat karena masih berada di musim penghujan.

Sudah terlalu lama masyarakat di wilayah kami "menderita" dan tidak bisa beraktivitas secara normal ketika banjir selalu datang terutama di musim penghujan. Bahkan untuk bercocok tanam sebagai mata pencaharian utama warga juga mengalami kendala atau tidak memberikan hasil yang maksimal dari usahanya.

Tidak jarang pula para petani mengalami kerugian karena tanaman padi mereka mengalami puso karena terendam oleh banjir selama beberapa hari.

Bila banjir sudah tidak menjadi kendala bagi warga untuk berusaha, maka diharapkan akan bisa meningkatkan kesejahteraan mereka, karena hasil panen yang bagus dan petani bisa menanam padi dua kali dalam setahun.

Berbeda dengan sebelumnya hanya bisa menanam padi setahun sekali, dan itupun sering mengalami kerugian akibat puso atau mendapatkan hasil yang tidak maksimal dan tidak sesuai dengan ongkos atau biaya yang mereka keluarkan dalam proses produksi (penanaman).

Setelah melakukan fingerprint di Kantor Camat Matangkuli, aku dan si kecil membeli sarapan untuk anak-anak dan juga untuk si kakak serta istri yang sedang berada di Klinik Mandiri Bersama.

Dan kemudian istri pulang ke rumah setelah kami membawakan sarapan untuk si kakak di Klinik Mandiri Bersama Parang Sikureung.

Ditengah kondisi ku yang belum fit, aku hanya beraktivitas di rumah saja, mencoba membuat postingan agar tidak terlalu lama vakum. Dan menjelang sholat Jumat, aku kembali mengantarkan istri ke Klinik Mandiri Bersama untuk membawakan makan siang buat si kakak.

Siang ini aku menunggu saudara kami yang tinggal di Medan yang akan melakukan penggesekan nomor rangka dan nomor mesin mobil kami, karena aku meminta bantuannya untuk mengurus pembayaran pajak dan juga perpanjangan STNK serta penggantian plat mobil kami.

Mobil kami masih memiliki plat Medan (BK) dan belum melakukan proses Balik Nama, sehingga kami harus membayar pajaknya ke Samsat Medan-Sumatera Utara. Dan tahun ini berbarengan dengan perpanjangan STNK serta penggantian plat baru maka harus dilakukan penggesekan nomor rangka dan nomor mesin mobil untuk dibawa pulang ke Medan nanti malam saat saudara kami kembali ke Medan.

Ada fakta mencengangkan beberapa waktu yang lalu dari Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPR RI dengan Korlantas dimana anggota DPR RI menyoroti tentang SIM dan STNK yang disinyalir adalah proyek atau bisnis yang cukup besar.

Perpanjangan SIM dan STNK sangat membebani masyarakat kecil. Setiap 5 tahun SIM dan STNK harus diperpanjang dengan biaya yang cukup memberatkan. Apalagi untuk plat yang sebenarnya hanya seharga 50k IDR tetapi pemilik kendaraan bermotor harus membayar berkali-kali lipat.

Dalam kasusku, ketika membayar pajak dan terjadi perpanjangan STNK serta ganti plat maka aku harus membayar sekitar 4.450.000 rupiah. Sedangkan pajak hanya sejumlah 2.678.557 rupiah.

Aku mencari informasi di internet bahwa biaya perpanjangan STNK hanya sekitar 200k rupiah. Jadi bila membayar total 4.450.000, berapa harga plat dari kaleng rombengan itu? Sangat-sangat membagongkan. Bisnis yang sangat fantastis seperti kata Benny K Harman, politisi dari Partai Demokrat pada RDP tersebut.

Dengan fakta-fakta seperti ini masih ada saja yang membela rezim selama sepuluh tahun terakhir. Hadeuh, tobatmu kapan??? Ada pula yang nanya apa hubungannya? Memanglah otaknya udah bebal. Nggak bisa mencerna dan menganalisa fakta-fakta yang sudah Ceto welo-welo itu.

Bila dibahas hubungan sebab-akibat nya maka itu akan bisa menghasilkan postingan berjilid-jilid. Tetapi sebagai summarynya, rilis dari OCCRP kemarin cukuplah bagi orang-orang yang "punya otak".