The Diary Game :30 April 2024 | Menikmati Senja Di Hari Yang Lelah

ASSALAMUALAIKUM

Pagi sudah menunjukkan pukul 07:45 wib, saya pun sampai di sekolah, saya melakukan fingerprint sebagai bukti kehadiran. Suasana kantor sudah terlihat sepi, karena guru semuanya sudah masuk untuk mengajar, hanya beberapa guru saja yang ada karena menunggu jadwalnya tiba. Saya pun membuka laptop untuk memulai proses kerja, dengan membuat beberapa berkas penting. Tidak lupa juga, hari ini saya membuat rekapitulasi kehadiran dan jumlah jam mengajar guru honor sekolah. Amprahan honor sekolah ini saya buat untuk membayar honor guru yang tidak di bayar oleh Dinas Pendidikan.

Jam sudah menunjukkan pukul 14:00 wib, jadwal pulang sekolah pun sudah tiba. Saya bersiap-siap untuk melakukan fingerprint lagi. Tidak lupa saya merapikan kembali meja kerja dan memasukkan kembali laptop kedalam tas dan bergegas pulang. Suasana siang ini langit terlihat sedikit mendung, dengan harapan agar hujan turun. Akan tetapi walaupun suasan mendung, namun cuaca terasa panas.

Ini merupakan suasana arus lalulintas Kota Alue Ie Puteh, yang terlihat sepi. Bentuk kota ini dengan bangunan Ruko lantai 2, yang memanjang mengikuti alur jalan Nasional. Bagunan Ruko hanya terdapat di dua sisi jalan saja, yaitu sisi kanan dan sisi kiri. Untuk pasar tradisional berlokasi di belakang barisan Ruko ini. Kota ini tergolong kota yang sangat kecil, ini juga meruoakan kota Kecamatan.

Dengan melewati cuaca yang panas ini walaupun hari tampak mendung, saya melajukan mobil dengan kecepatan sedang. Saya melewati suasana jalan yang tidak terlalu ramai, alias sepi. Dengan melewati Kota Alue Ie Puteh, saya melanjutkan lagi perjalanannya menuju ke jalan arah rumah. Jalan menuju ke arah pulang terlihat agak berlubang walaupun sudah beraspal. Jalan Paya Cicem ini mempunya sejarah yang panjang serta peran jalan ini sangat penting karena jalan yang digunakan untuk mengangkut hasil bumi menuju ke kota, jalan ini juga menghubungkan 2 Kecamatan yaitu anatar Kecamatan Seunuddon dan Kecamatan Baktiya.

Tiada hari yang membuat lelah, walaupun hanya duduk berpaku tangan saja. Setelah pulang kerja badan pun terasa lelah, saya merebahkan badan untuk beristirahat. Hari sudah menjelang sore, saya hanya duduk di beranda rumah dengan menikmati suasana sore dan melihat orang yang lalu lalang di jalan deoan rumah. Sambil duduk, saya pun membuka steemit melihat postingan sahabat steemians. Saya membuka beberapa community dan membaca postingan sahabat, dan memahami alur penulisannya.

Hari sudah malam, waktu salat Magrib pun sudah selesai. Setelah saya makan malam bersama keluarga, saya ke warung sebentar, sampai disana saya memesan segelas kopi dan bergabung dengan yang lain. Tujuan saya kewarung untuk berinteraksi dengan masyarakat, kehidupan di kampung bila malam tiba maka banyak orang yang akan berkumpul di 1 titik terutama warung kopi. Interaksi ini sangat di butuhkan dalam kehidupan bermasyarakat, karena kita saling membutuhkan. Kehidupan tanpa interaksi dengan orang lain seakan kita hidup jauh dari masyarakat, serta tidak membutuhkan rasa sosial. Dimanapun kita berada, kita tetap perlu bergabung dengan masyarakat lokal, apalagi bagi kita yang hidup di perantauan yang jauh dari keluarga dan sanak saudara, maka dari itu berbanyaklah melakukan interaksi dalam hidup kita ini. Malam sudah larut, saya pamit pulang untuk beristirahat, karena hari ini sangat melelahkan.

Sekian diary saya kali ini. Sampai Jumpa Di Lain Waktu.

WASSALAM DAN TERIMAKASIH

@bahrol

ABOUT ME