Hai rekan-rekan steemian. Apa kabar. Semoga baik dan sehat semuanya. Pada kesempatan ini Aku mencoba mengikuti kontes "hobiku" yang tentunya pasti sangat menarik kontes ini. Bebas mau ditulis apa hobi kita. Untuk rekan-rekan yang penasaran, Ayo ikutserta. Pastilah semua kita ingin mengetahui hobi yang menyenangkan dari rekan-rekan sekalian. Sebelum Aku memulai cerita maka Aku turut mengundang rekan-rekan yang lain, yaitu @muammar607, @abdulmomin dan @ahmadrosyid.
Kita pasti pernah mendengar sebuah istilah Jawa yaitu Witing Tresno Jalaran Soko Kulino. Artinya, bahwa rasa suka (cinta) atau minat seseorang akan muncul dengan sendirinya karena kebiasaan. Nah, menurutku dalam lingkup yang lebih luas bisa Aku coba sampaikan bahwa suatu hobi itu muncul karena kebiasaan kita mengerjakan sesuatu yang rutin atau berkesinambungan.
Pepatah ini seperti yang menimpa atau Aku rasakan sehubungan dengan kesukaan (hobi) diriku dengan kucing. Aku sadari bahwa beberapa tahun silam Aku tak suka dengan kucing apalagi memelihara. Pastilah karena kucing kencing dan buang air sembarang tempat. Tidak tertib. Sesuka hatinya. Yah, namanya hewan tak punya akal.
Kucingku bersama keluarga di Medan
Namun semua ini berubah sekitar dua tahun nan silam saat sang istri diberi seekor kucing naturalisasi alias kucing model Persia dari temannya, Bu Saiful, maka dipelihara dengan baik dan bulunya lebat halus dan kelihatan lucu maka hatiku mulai tertarik dengan kucing. Kucing berwarna putih dari kecil diberikan dan tumbuh besar serta gempal, yang diberi nama Gio sangat penurut dan mudah dirawat. Kemudian, tak lama berselang istriku diberikan lagi oleh seorang penjual di pasar Petisah Medan, kucingnya jorok dan tak terawat serta badannya kurus, membuat sang pemilik tak perdulikan nasibnya. Kucing yang kumal berwarna hitam, akhirnya dipelihara dengan seksama dan tertib sehingga saat ini tumbuh sehat dan lebat serta gemuk kucingnya. Kucing ini diberi nama Poci.
Seiring waktu Aku mulai menyukai kucing. Kucing blasteran dan kampung jika jumpa dijalan Aku sentuh dengan penuh kasih sayang. Namun jika jorok dan berkudis tak berani juga kuatir terkena virus. Ada beberapa kucing yang timbul tengelam Aku pelihara dirumahku. Aku lebih suka memelihara anak kucing. Asyik melihat pertumbuhan dan kelincahannya walau kadangkala ada yang menjelkelkan. Rasa sedih pun pernah Aku rasakan saat start pelihara dari kecil dan ketika main diluar rumah, eh, ternyata hilang layaknya ditelan bumi tanpa berita. Entah diambil orang dan atau dimakan Biawak yang masih ada berkeliaran disekitar parit rumah.
Pika, kucing dirumahku asyik menonton
Saat ini, Aku sedang memelihara seekor kucing kecil berwarna putih. Kucing ini Aku beri nama Pika. Awalnya Piko, karena betina saran istri diganti Pika. Pertemuan dengan kucing ini tanpa sengaja. Malam itu saat Aku membeli nasi disalah satu warung nasi Padang, Aku mendengar suara kucing berkelahi. Ada rasa penasaran yang ingin Aku ketahui. Suara kucing ribut terdengar jelas namun tak kelihatan kucingnya.
Rasa penasarannku diketahui oleh penjual nasi, temanku. Aku sering beli nasi disini. Murah dan enak rasanya. Penasaranku terjawab, kucing besar yang lagi bunting sang pemilik wilayah tak berkenan areanya dijadikan tempat berteduh kucing lainnya. Walaupun kucing kecil yang baru saja diletakkan orang lain dikedai nasi.
Aku melihat kucing kecil tersebut terluka tangan dan kakinya kena cakar dari kucing besar. Rasa kasihan muncul dan Aku ambil untuk dibawa pulang. Kucing yang berwarna putih Aku beri tempat yang lebih baik, yaitu dikamar tidurku. Tempat buang hajat Aku siapkan. Makannya Aku belikan yang enak agar lahap dan tumbuh sehat serta tangannya yang luka Aku beri obat.
Pika, semakin lincah bermain
Seiring waktu, Pika, kucing kecil semakin lincah. Tidurku pun suka diganggunya. Naik atas lemari melalui karpet yang didinding kamar. Dan, kucing kecil inipun pintar menonton acara di Tablet. Asyik punya teman bermain dirumah. Sangat gesit sekali gerakannya. Semakin hari perkembangan tubuhnya semakin berisi. Saat Aku kekantor, maka Aku kunci dikamar dengan menyiapkan makanan agar tidak kelaparan. Pika, kucing lincah dan kadangkala menjengkelkan suka mengoda tidurku. Hehehe.
Cepy, kucing yang baru saja beranak
Oh, iya, dikantor pun ada seekor kucing peliharaan anggotaku. Kucing dua warna hitam dan putih. Namanya Cepy. Kucing yang dipelihara dari kecil hingga besar dan bunting. Alkisah, bunting ini saat anggotaku bertugas ke Jakarta mengikuti kegiatan latihan dan penampilan HUT TNI ke - 79 tahun 2024. Kucingnya dititipkan sama temannya di mess. Nah, mungkin kucing yang bernama Cepy ini, ditiduri oleh kucing jantan liar. Akibatnya,si Cepy bunting.
Cepy sudah beranak
Kucing ini tampak masih muda. Kurang siap untuk menjadi ibu seperti analisaku. Terbukti, pada awal bulan Desember 2024, kucing ini beranak. Anaknya lima ekor. Aku lihat anak yang dilahirkan normal tanpa persalinan operasi seperti layaknya kucing lain. Namun beberapa hari kemudian, sepertinya sang induk terlalu cuek dengan anaknya. Selain makannya malas dan memperhatikan bayi kecilnya tak totalitas. Akibatnya semakin waktu kucing bayi ini tak sehat perkembangannya.
Kucing diberi minuman susu
Aku, sang pecinta kucing merasa risau. Jika dibiarkan seperti ini maka akan mati atau menderita nasib anak kucing. Aku inisiatif membeli susu dan membawa jarum dari rumah untuk alat memberikan susu bantuan. Saat Aku ambil satu persatu anak kucing dan menyusuinya lewat jarum, sangat semangat mereka meminumnya. Kasihan lihatnya. Kondisi lima anak kucing ini sangat tragis.
Kasihan, satu persatu anak kucing mati lemas. Sang induk masih kelihatan cuek. Kesal juga kita dibuatnya. Tapi, yah, dasar kucing hewan yang tak punya akal. Hanya punya nafsu saja. Dan, dua hari lalu (8/12/2024) tiga anak kucing mati. Tinggallaah dua ekor. Anak kucing dengan warna berbeda, warna abu-abu duluan mati. Dua warna belang dan hitam tinggal. Kemudian satu hitam dan belang mati. Nah, pada tanggal 10 Desember 2024, saat Aku tanyakan sama anggota nasib dua kucing lagi, rupanya mati juga. Inilah resiko induk muda yang cepat punya anak. Kurang tanggungjawab dan perduli dengan anak-anaknya. Kasihan. Lima ekor kini mati semua.
Selanjutnya terakhir, baru-baru ini Aku dapatkan seekor kucing kecil warna putih. Aku ketemu hanya kebeteulan saat berjalan melewati Aula Yos Sudarso dikantorku. Kucing ini tampak lusuh dan jorok. Mencari makan kesana kemari. Minumnya sekali-kali Aku lihat air yang mengalir. Kasihan juga.
Cemong, kucing kecil berwarna putih
Aku inisiatif ambil dan pelihara dikantor dengan meminta anggotaku rawat. Aku terkesan dengan bulunya yang indah. Tak seperti kucing kampung lainnya. Apa mungkin ini kucing blasteran. Akh, tak tahu juga. Induknya saja tak merasa kehilangan anaknya ngak pulang. Totalitas mandiri menjalani perjuangan hidup. Luar biasa.
Saat tiba dikantor, kucing senior, cepy namanya, tak bisa melihat kehadiran penghuni kantor baru. Ingin dihajarnya. Jika dibiarkan maka menderita sangat kucing kecil ini. Maka dijaga dan diawasi terus oleh anggotaku. Kucing ini Aku beri nama Cemong. Dan, sekitar dua hari dikantor sudah bagus karena terurus. Sudah lincah dan bersuara jelas. Bahkan sudah mampu melompat kuat untuk keluar bermain saat berada dikotak khusus tempat tidurnya.
Kucing juga makhluk Tuhan hanya beda status, kita manusia dan kucing hewan. Maka sayangilah dengan hewan yang disukai Nabi. Jangan sakiti jika tak mau memeliharanya. Semoga cerita hobiku ini memberikan manfaat.
Salam semangat dari negeri Segantang Lada@hoesniy
Bayi kucing yang cantik
Terimakasih sudah berbagi postingan original
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sama2 Adoe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Kucing merupakan teman yang asyik di ajak bercanda. Seluruh tingkah laku yang lucu dan menggemaskan menjadikannya obat dikala lelah sedang melanda. Bersyukurnya, memiliki hewan peliharaan yang dapat diajak bercanda.
Terima kasih atas undangannya. Sukses selalu, pak✨
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sama-sama ya.tks
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Tautan Mudah untuk delegasi ke @steem4indonesia
Tautan Mudah untuk delegasi ke @steemhobbies
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit