Perjuangan untuk penyembuhan Hidrosefalus-part 1

Hidrosefalus adalah jenis penyakit yang beresiko tinggi, hidrosefalus adalah penumpukan cairan pada otak dan dapat mengakibatkan terganggunya kognitif dan motorik. Tidak ada orang tua atau keluarga yang menginginkan anaknya atau anggota keluarganya terkena hidrosefalus, Namun kehendak allah menentukan lain dan kami adalah salah satu keluarga yang diberi cobaan karena salah satu anggota keluarga menderita hirdosefalus.

Adinda Khansa

Saya akan bercerita mengenai asal mulanya hidrosefalus ini terdeteksi pada cucu saya yang bernama Adinda Khansa kesehariannya dipanggil Khansa. Khansa adalah cucu perempuan pertama saya lahir pada tanggal 10 April 2021 dengan berat dan tinggi badan normal, kelahirannya melalui operasi cecar. Pertumbuhan dan tumbuh kembangnya baik sesuai dengan usianya.

Khansa mulai berjalan diusianya 14 bulan dan semua baik baik saja, namun pada usia khansa 20 bulan mulai terlihat keraguan dia dalam berjalan seperti terlihat takut, melihat perubahan itu kami membawa khansa melakukan chek ke dokter dan mulailah menjalani berbagai tes. Tes diawali dengan pengambilan darah, Rontgen dan CT Scan. Dari hasil pemeriksaan darah semuanya bagus, hasil rontgen juga bagus detak jantung dan pemeriksaan organ lainnya juga bagus, namun di saat CT Scan terindikasilah kalau khansa mengalami Hidrosefalus
yaitu adanya cairan diotak dan disarankan untuk melakukan operasi pemasangan shunt.

Diagnosa dokter terhadap penyakit yang dialami khansa membuat kami semua shok dan seakan tidak percaya, kami berembuk untuk mencari jalan terbaik, dan mulai mengumpulkan semua informasi baik dari artikel maupun Internet terkait dampak operasi pemasangan shunt dan kami tidak siap dengan segala resikonya. Kondisi khansa pada saat itu sudah tidak bisa berjalan lagi dan bagian kanan dari tubuhnya melemah, kepala terkulai kearah kanan dan sulit untuk mengangkat kepala.

Khansa sudah tidak bisa berjalan lagi dan harus menggunakan stroler utk mobilisasi.

Menghindari operasi pemasangan shunt Kami menemukan pengobatan alternatif, dari pengobatan alternatif tersebut khansa sudah mulai bisa mengangkatkan kepalanya sambil tidur dan tangan kanannya sudah bisa digerakkan walau masih sangat lambat ini perubahan yang sangat luar biasa. Selain obat yang diberikan khansa juga dilarang makan beberapa macam makanan seperti makanan bersantan, es, daging kambing, udang, dan beberapa jenis makanan lainnya

Melihat perkembangan khansa yang sudah mulai bisa mengerakan tangan dan kepala kami semakin yakin dengan pengobatan yang sedang kami jalani dan Alhamdulillah Allah telah mengirim orang baik untuk kesembuhan cucu saya.

Khansa setelah beberapa bulan menjalani pengobatan alternatif

Sekian dulu kisah khansa si pejuang hidrosefalus dan kita akan lanjut di part 2