The diary game:Selasa,17 September 2014|cuaca ekstrim dan mencekam

Hai sahabat steemit, Sekitar pukul 4 pagi samar-samar aku mendengar suara angin, pohon-pohon yang bergoyang menyentuh atap rumahku terdengar begitu ribut,saat azan subuh berkumandang sebelum pergi untuk berwudhu,aku sempatkan sebentar untuk membuka pintu untuk melihat keadaan diluar,ternyata anginnya begitu kencang,tetapi langit cerah.

Setelah shalat subuh saya pun melakukan aktivitas di dapur,setelah selesai,saya melihat ibu saya menyapu halaman karena sangat banyak daun pohon mangga yang berguguran akibat angin kencang, kemudian saya pun langsung membantu ibu menyapu,karena kalau di kerjakan sendiri pasti ibu saya tidak sanggup.

Susah sekali menyapu halaman dalam keadaan angin kencang,tapi seandainya tidak kami bersihkan,sampah akan bertambah banyak dan kotor sekali,angin bertambah kencang,dan langit pun seketika mendung,dan saat kami hampir selesai menyapu,hujan pun turun.

hujan disertai angin kencang

Anak saya yang akan berangkat ke sekolah pun tidak jadi, karena hujan lumayan deras,saya juga tidak bisa pergi ke sekolah,tapi sekitar pukul 8 hujan pun reda,dan saya pun langsung mandi dan bersiap-siap untuk pergi kesekolah,agak telat sih tapi tak apa karena saya tidak ada mengajar jam pertama.

Pukul 9 aku pun sampai disekolah,dan ternyata teman-teman saya sudah ada disekolah semua,dan bapak kepsek juga sudah ada di tempat, sampai di kantor saya lihat teman-teman sedang sibuk mengisi sulingjar,maka saya pun langsung mengisi juga.

isi sulingjar bersama

Selesai mengisi sulingjar semua guru diminta untuk berkumpul di dalam kantor,karena akan ada rapat dengan pengawas sekolah,yaitu rapat tentang observasi kepala sekolah oleh pengawas sekolah.

rapat dengan pengawas sekolah

Selesai rapat kami pun duduk di depan kantor,melihat angin yang semakin kencang, bahkan ibu pengawas pun tidak berani untuk pulang,dan pukul setengah 2 kami pun pulang,tapi kali ini tidak bisa finger karena mati lampu.

angin masih berhembus kencang

Sore harinya saya mengajak ibu saya untuk mengutip cabe rawit yang di tanam suami di lahan dekat SMP untuk di bawa pulang ibu, karena esok hari ibu saya akan kembali ke Medan,karena suami tidak sempat,makannya saya dan ibu yang memetik, tetapi untuk cabai merah dan hijau sudah di petik suami pagi tadi.

pohon cabai yang di tanam suami

Setelah dirasa sudah cukup banyak,kami pun berjalan pulang kerumah, karena cuaca juga sudah mulai mendung, setelah itu saya pun menyapu halaman yang sangat kotor dengan sampah daun mangga, seperti sudah 1 tahun tidak di sapu,kotor sekali, sampai-sampai tangan saya ngilu setelah selesai menyapu.

Karena terasa lelah sekali tubuh saya,saya pun tidak membuat lauk, akhirnya malam harinya saya membeli bakso dan mie pangsit saja untuk makan malam kami, selesai makan kami pun shalat isya' dan kemudian istirahat sambil saya menulis diary.

makan malam bersama

Demikian cerita saya hari ini teman-teman,semoga suka ya dengan cerita saya,dan mohon saran dan masukannya ya, terimakasih.

Hormat saya
@watii