The diary game || Minggu 10 Maret 2024 || Persiapan Ramadhan dan Melihat Rumah

Hai sahabat steemian semjga di bulan Ramadhan ini kita semua mendapat keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.

Walaupun sudah memasuki Ramadhan tapi saya masih ingin berbagi kisah sebelum masuk bulan ramadhan, tempat beberapa sebelum memasuki bulan ramadhan 1445H.

Saya saat ini sedang berada di kota Banda Aceh, kota kelahiran istri saya, dan tempat saya dibesarkan juga hingga masuk universitas disini, menikmati beberapa hari libur sekolah dan ingin menikmati puasa bersama dengan keluarga besar.

Saya awali kegiatan pagi dengan pergi shalat subuh berjamaah di mesjid as shadaqah yang terletak di Gampong Lamlagang kecamatan Banda Raya kota Banda Aceh, disinilah saya tinggal dan mesjid ini menjadi sejarah bagi pribadi saya.

Dulu saya melakukan akad nikah di sini, menyembahkan jenazah ayah mertua disini, sempat juga sebelum melaksanakan tugas ke Nagan Raya, menjadi imam rawatib dan pengurus mesjid ini.

Banyak sudah perubahan mesjid as shadaqah saat ini, suasana nyaman, halaman sudah luas dan yang paling penting jamaah setiap waktu shalat selalu ramai dipenuhi oleh para pecinta shalat jamaah.

Shubuh Minggu ini, jamaah yang hadir membludak, hampir satu mesjid penuh, ternyata hari ini ada kegiatan safari dari jamaah subuh Arafah Banda Aceh.

Shalat subuh di mesjid As shadaqah

Ceramah shubuh pada hari Minggu 10 Maret 2024 disampaikan oleh ustad Umar Ismail, seorang pendakwah yang sudah melintas buana di panggung dakwah, isi dan cara penyampaiannya sangat membuat para pendengar terkesima, bahkan waktu yang b3jalan hingga jam 7.20 pun tidak terasa.

Kegiatan mendengarkan tausiah shubuh

Dalam tausiah ustad Umar Ismail ini, sekali kali ada kelucuan yang beliuw lontarkan, namun tak mengurangi isi pidato yang berbobot.

Materi yang disampaikan dalam pidato adalah persiapan menyambut bulan Ramadhan, dan kuat kiat agar ibadah dalam Ramadhan menjadi sukses dan mendapat gelar orang orang yang bertakwa.

Hampir satu jam ustad Umar Ismail memberikan nasehat, persiapan Ramadhan yang harus diawali dengan persiapan niat yang utama dan target yang harus diselesaikan atau dicapai dalam bulan Ramadhan 1445H.

Siangnya karena lagi punya waktu kosong, saya mencoba menulis di portal pro media tepatnya situs klik Pendidikan beberapa berita online, terkait keyword PNS, tenaga honorer, guru dll.

Hari ini sebagai laporan dari yang dikirimkan oleh editor, ternyata tulisan berita online saya tercatat sebanyak 7 buah artikel yang tanyang pada hari ini.

Melihat progres rumah

Siangnya saya bersama istri mumpung wedang di Banda Aceh, berencana mengunjungi dan melihat sejauh mana sudah progres rumah yang sudah berjalan.

Kami memberanikan diri, walaupun secara finansial belum merasakan sanggup untuk membeli rumah secara chas, terpaksa dengan cara cicil atau memesan rumah di perumahan yang di bangun oleh para kontraktor.

Rumah ini tipe 60 dengan biaya angsuran yang lumayan, namun tidak ada yang tidak mungkin kalau sudah ada niat pasti Allah mudahkan, inilah prinsip yang saya pegang sehingga saya tidak ragu untuk mengambil dari progres nol telah kami liat.

Tampa kami sadari progres pembangunan rumah ini begitu cepat, tak terasa hampir mencapai 80 persen lagi, rumah dengan tipe minimalis dan berdempetan adalah ciri ciri perumahan.

Istri dan anak ikut melihat

Berbicara pembangunan rumah, pastinya ini adalah sebuah kebutuhan yang wajib bagi keluarga, bayangkan bila terus ngontrak yang biasa sewanya saja hampir menyamai biaya beli atau DP rumah.

Saya saat ini masih ngontrak sudah 8 tahun lamanya, satu tahun ada yang mulai 8 juta hingga 6 jutaan, bila saya kalikan biaya yang saya ambil untuk kontrak rumah pastinya sudah cukup untuk uang muka rumah tipe minimalis 36.

Disinilah tergerak saya harus berusaha untuk menyenangkan dan membahagiakan keluarga dan diri saya dengan cara salah satunya adalah memiliki rumah sendiri walaupun kecil tapi punya sendiri.

Jalan progres 80 persen

Malam setelah pulang dari melihat progres, rumah saya dan keluarga ginap di rumah neneknya Harun dan Rahil, saat disini sekali kali pulang, para sepupu ngumpul di rumah untuk bermain bersama.

Kami menikmati perkumpulan ini, dan mereka dapat melepaskan kekangenan akibat saling berjauhan.

Bermain bersama keluarga

Inilah the diary game yang dapat saya bagikan kepada comunitas Steem For Lifestyle, semoga dapat bermanfaat bagi teman teman yang membacanya.