Steemit Engagement Contest 4 - SteemWomenClub | Describe What You Do For Personal Development - Be The Best Part Of Me

Assalamu'alaikum

Halo semuanya, Steemit Engagement Challenge Season 1 - Minggu 4 kembali mengadakan kontes #swcengagement4, dengan tema ' Describe What You Do For Personal Development'.

Hai sahabat steemian semuanya, bagaimana kabar kalian pada hari ini? semoga selalu dalam keadaan sehat dan dapat beraktifitas seperti hari-hari biasanya. Hari ini seperti sabtu-sabtu pada biasanya di sekolah kami selalu mengadakan kajian rutin bersama para asatiz-asatiz lainnya, hal ini dimaksudkan untuk memperkuat ruhiah guru dalam mengajar. Dan setiap sabtunya kami selalu membahas berbagai macam hadis dan khusus pada hari ini ustaz membahas bab sabar.

Berbicara tentang sabar tentu tidak habisnya, jika banyak orang mengatakan saya sudah berusaha bersabar tapi kesabaran saya hanya sampai disini berarti seseorang itu belum sampai pada puncaknya kesabaran. Yang dinamakan kesabaran itu tidak habisnya sahabat steemian semua. Ketika kita memaafkan kesalahan seseorang makan tidak ada kata tapi, namun hanya ada kata 'saya telah memaafkan dia atas segala kesalahannya karena Allah SWT' dan setelah itu kamu tidak akan pernah mengungkitnya kembali. Baru ini dinamakan kesabaran yang hakiki. Jka teman-teman mengatakan 'kesabaran saya telah habis' maka teman-teman belum bisa bersabar atas segala kesalahan yang diperbuat kepada anda.

Namun banyak yang mengelak ketika kenyataan diberitahukan, dengan dalih bahwa 'Saya bukan Nabi jadi saya tidak bisa sesabar itu', namun teman-teman jika bukan para Nabi yang kita jadikan contoh lalu siapa lagi? apa kita harus contohin para tiktokers, atau para selebgram mungkin, atau para youtubers. Bukankan risalah Nabi adalah yang paling benar? yang bisa membawa kita kepada kebenaran, dan sudah sepatutnya kita mencontohnya.

Jangan banyak berdalih namun cukup sami'na wa atha'na dan lakukan semaksimal kesabaran yang kita punya. Kita memang tidak bisa sesabar Nabi, yang dilemparkan kotoran kemukanya namun tidak merasa marah, kita bukan Nabi yang ketika dilemparkan batu tidak marah. Namun situasi kita tidak separah keadaan di zaman Nabi, jadi bersyukurlah kita tidak mengalami hal sedemikian rupa, jadi malulah jika mengatakan tidak bisa sesabar Nabi. Berusaha sekuat tenaga untuk bisa seperti sifatnya Nabi, tidak serupa namun tetap berusaha sekuat tenaga.

Tidak bermaksud menggurui namun saya juga masih belajar untuk memaafkan kesalahan orang-orang kepada saya. Dan saya juga banyak salah kepada orang lain, jadi dengan kita berlapang dada kepada orang lain, berdoalah agar dosa-dosa kita kepada orang lain juga dapat dimaafkan. Jika dosa sama Allah, kita hanya perlu meminta maaf sama ALlah, namun yang namanya dosa pada manusia itu lebih susah persoalannya di akhirat nanti, karena mereka akan meminta pertanggung jawaban kepada kita dan itu akan menjadi hambatan bagi kita masuk surga.

Jangan jadi orang yang Muflish diakhirat anti, muflish itu artinya kere pahala. Yang awalnya pahala kita banyak, mulai dari shalat wajib, shalat sunnah, sedekah, puasa ramadhan kita yang tiap tahun kita kerjakan, belum lagi puasa sunnah kita. Pada awalnya banyak sekali pahala yang sudah kita kumpulkan, namun ketika diperjalanan datang orang-orang yang mengadu kepada Allah bahwa kita pernah menyakiti dia saat di dunia, bukan satu tuh yang pernah kita ghibahin, bukan satu tuh yang kita pandang sebelah mata. Nah orang ini nih yang akan membuat kita jadi orang kere(pahala bekurang sedikit demi sedikit) ketika di akhirat nanti, dan pada akhirnya Allah jebloskan kita kedalam neraka.

Selain mengikuti kajian rutin kami, kami juga rapat sebentar bersama kepala sekolah, membahas soal-soal yang akan kami ujiankan nanti, untuk kelas 1 soal yang harus dibuat choice dengan banyaknya 20 soal, kelas 2 choice juga sebanyak 20 soal juga, dan kelas 3 choice 20 soal ditambah dengan essay 5 soal. Bukan hanya ujian tulisan, namun diadakan juga ujian muhadatsah bahasa Inggris dan bahasa Arab yang telah kami berikan disaat breafing setiap paginya.

Dan yang paling menggembirakan adalah membahas rihlah setelah semua ujian terlaksana. Kami para asatiz-asatiz hebat Vinca Rosea akan mengadakan rihlah ke Takengon In syaa Allah jika tidak ada halangan apapun. Rihlah ini dilakukan untuk memperkuat kekompakan kami. Yang namanya lembaga pasti ada naik dan turunnya, ada yang pro dan ada yang kontra. Namun ini tidak menjadikan ukhuwah kami terlepas, semoga ukhuwah ini tetap terjaga walaupun dalam berbagai kondisi nantinya.

Setelah kegiatan rutin dan juga rapat bersama kepala sekolah terlaksana, kami para asatiz Vinca Rosea langsung bergegas mengisi perut kami di salah satu tempat makan Bakso yang ada di Lhokseumawe yaitu Bakso Bejoo. Hari ini rasanya terasa lebih enak mungkin karena makan bersama orang-orang tersayang. Pukul 13.00 baru saya berangkat pulang kerumah dan melaksanakan shalat zhuhur lalu di iringi tidur siang yang berkepanjangan hehehe. Salam 'Fey'.