Perjalanan kami menuju kota dingin (Takengon)

Assalamualaikum syara meutuah 🤗

Selamat datang di blog saya @suryati1
Bagaimana keadaan teman-teman semua semoga selalu dalam keadaan sehat ya, Alhamdulillah saya juga dalam keadaan sehat dan bahagia selalu bersama keluarga saya.

Sebelum subuh hujan terus mengguyur bumi ini membuat siapapun akan malas beranjak dari tempat tidur yang nyaman akan tetapi saya harus bangun juga karena suara azan sudah berkumandang di mesjid kampung kami, saya juga harus mempersiapkan segala sesuatunya karena semalam teman dari suami menelpon dan akan menjemput kami pagi ini.

Teman suami datang menjemput kami

Sedang dalam perjalanan

Segera saya memasak untuk sarapan pagi serta saya juga menyiapkan makanan untuk kami bawa dalam perjalan kami hari ini, benar saja mereka datang menjemput kami pagi ini untuk segera berangkat walaupun hari hujan kami tetap akan melakukan perjalan kami hari ini dan tidak ingin mengecewakan anak-anak yang sudah bersiap-siap untuk pergi liburan kali ini.

Di Krueng simpo, kami makan siang

Dengan mengucapkan bismillah kami pun berangkat dengan harapan hujan akan segera berhenti supaya kami bisa berangkat dengan nyaman, sampai di Krueng simpo kami berhenti sejenak untuk melaksanakan sholat zuhur dan makan siang di sana, apalagi hujannya sudah berhenti jadi kami duduk di bebatuan sambil makan siang.

Foto dulu kita gaes🤭

Setelah puas bermain dan beristirahat kami melanjutkan kembali perjalanan kami menuju tempat tujuan, sebelum magrib kami pun tiba, setelah sholat magrib, kami mulai memanggang ikan untuk makan malam kami. Sambil menunggu ikannya siap di panggang kami menikmati pisang molen Unyil dan pisang keju, saya sering makan pisang molen tapi di sini rasanya sangat enak sekali.

Menikmati pisang keju

Namun tiba-tiba anak dari kawan suami kerasukan roh jahat. Sungguh sangat mengerikan melihat keadaannya, ternyata tuan rumah tempat kami singgah bisa meruqyah orang yang kesurupan dan ayahnya juga bisa mengusir roh jahat saat itu, untung saja saya tidak ikut kesurupan karena melihat kejadian tersebut.

Sedang menangani kesurupan

Keadaan saya sudah dingin di dalam hati dan itu tandanya saya bakal kesurupan kalau tidak bisa mengontrol diri dan terus beristighfar saat menolong anak tersebut, kekuatannya sangat luar biasa karena dia bukan dirinya sendiri, 4 orang dewasa yang memegang anak tersebut hampir kewalahan.

Memanggang ikan dan menyiapkan sambal kecap

Hampir satu jam mereka bergelut dengan hal gaib yang membuat saya merinding, setelah anak kecil itu sadar kami pun makan malam namun sudah kurang sedap sebab jantung pun masih berdebar dan bergetar hebat, tapi kalau tidak makan kami pun sangat lapar sekali.

Makan malam bersama

Setelah makan kami duduk-duduk sambil ngobrol ringan sebelum tidur, cuaca daerah kota Takengon memang terkenal dingin bagaikan berada di kutub Utara, kami hampir membeku karena tidak terbiasa berada di tempat dingin dengan hidung mulai tersumbat serta keluar asap dari mulut menandakan dinginnya yang sangat luar biasa.

Suami saya sampai mengalami sakit gigi karena cuaca dingin, kami harus memakai jaket tebal, selimut tebal dan menggunakan kaos kaki juga, rumah yang sangat kecil membuat kami harus tidur berdesakan, maklum saja ini kios tempat dia bekerja menghasilkan uang sedangkan rumahnya ada di atas bukit dan sudah di sewakan untuk sementara waktu. Malam ini kami tidur dengan melawan rasa dingin yang menggerogoti tubuh kami🥶.

Sekian postingan saya hari ini, terimakasih sudah singgah dan meluangkan waktu untuk membacanya, wassalam.

Hormat saya
@suryati1