Ngeteh dul...

Ngeteh dulu

Meja hijau kami bercerita tentang keceriaan. Bukan meja hijau pertikaian yang akan dimenangkan oleh bukti akurat, melainkan meja mungil yang sering diisi oleh canda tawa bocah kecil berebutan bulatan roti marry yang legendaris itu.

Si Abang dengan gagah berpose, adiknya yang mengenakan gaun dongker mencelupkan roti yang telah dibelahnya. Kurang gagah adalah kamera abinya yang kurang mampu menghasilkan ketajaman gambar. Padahal, momen ini mengalahkan model di kaleng Kong Gwan.

Aqifa anak tetangga juga sering main ke rumah, satu-satunya teman sebaya si Adik yang tidak pernah berebut mainan. Mereka selalu terlihat kompak dan saling toleran dalam segala hal. Abang yang besar hitam manis adalah sepupu si Adik Abang, karakternya selalu mengalah asalkan si Adik bahagia.

Ada banyak cerita bocil di meja hijau ini, selalu saya gunakan sebagai media pemersatu ego. Mereka bisa dikompakkan dengan satu perintah bila mereka semeja, makan berjamaah juga bisa mendapatkan mufakat dan akur sesama.

Ini cerita mereka, akankah terbaca saat mereka besar kelak?

[WhereIn Android] (http://www.wherein.io)