Meneguk Air Kolam & Memerahkan Mata

Masa kecil adalah masa bermain. Belum ada hati yang patah karena cinta, belum ada hutang yang mesti dibayar, belum ada beban yang membuatnya meletakkan tangan di atas jidat sambil menghitung "gaseu" (kayu di langit-langit/atap).
Yang ada hanya tentang telat pulang dari bermain lalu dimarahi, bermain yang dangers, misal: mandi laut tanpa pengawasan orang dewasa. PR rumah sekolah atau hafalan pengajian.

Karena aku tahu, ketika dewasa mereka tak butuh lagi kita untuk ke kolam renang apa lagi ke kafe, mereka akan punya teman sendiri, mereka akan malu ketika didampingi oleh orang tua suatu saat kelak. Maka dari itu ketika ada waktu senggang, ku ajak mereka ke tempat yang mereka anggap asik.
Walau aku tahu ke kolam renang mereka belum bisa berenang, tapi bermain air membuat mereka tertawa, si sukung sesekali dengan gaya seolah orang pro mencoba mengayuh dengan tangan dan merebahkan badan di air, yang ada mata merah, nafas tersengal dan kayuhannya belum berpindah dari tempat semula, ha.

Setelah puas dia meminum air kolam yang bisa jadi telah terkontaminasi dengan air urin nya sendiri atau teman seusianya yang berada di kolam, mana tahu. Mata memerah, kuping berdengung karena air yang mencoba menjadi "tungkiek" namun tak berhasil karena saya tahu trik mengeluarkan air yang telah masuk ke dalam telinga.

Sedikit tips jika anak anda kerasukan air dalam telinga, cukup ambil air bersih lalu tuangi lagi ke dalam telinga yang masuk air tadi, jangan lama kira-kira air sudah masuk seketika itu juga anda harus menuangkan (menungging) air tadi, selamat mencoba.

Salam, @jubagarang

[WhereIn Android] (http://www.wherein.io)