Pengajian malam Kamis di Balee Samping Masjid Beunyot.
Pengajian ini dihadiri oleh beberapa orang dari desa-desa tetangga.
Dalam pengajian ini tidak terbatas alias terbuka untuk umum.
Saya yang baru pertama menghadiri pengajian ini masih canggung dengan suasana barunya bagi saya.
Namun, karena ada beberapa orang yang sudah saya kenal, so saya tidak merasa menjadi asing.
Malam itu pembahasan mengenai air dari buah-buahan yang diendapkan (dipermentasikan) sehingga menjadi tuak atau anggur yang membuatnya haram dan jika sudah melewati masa endapannya maka dia akan berubah menjadi air yang bisa diminum kembali alias tidak memabukkan lagi.
Dan juga tentang kafir kitabi atau kafir yang memegang sebuah kitab lama yang murni seperti kitab taurat, Injil, Zabur, yang menikah dengan orang Islam, maka anaknya dinasabkan agamanya kepada agama yang paling tinggi yaitu Islam.
Dan apabila binatang liar yang dikawinkan atau kawin dengan binatang jinak (yang sah kurban) binatang tersebut halal dimakan tetapi tidak bisa dijadikan sebagai hewan qurban, contoh lembu kawin dengan rusa. Dan ada pula jika babi atau anjing kawin dengan binatang halal dimakan maka apakah anaknya halal dimakan atau tidak ? jelas lagi perkara ini tunduk kepada yang paling hina diantara keduanya yaitu tidak halal untuk dimakan.
Dalam hal lembu yang kawin dengan rusa yang telah jelas tidak sah untuk dijadikan hewan qurban namun yang ringan adalah tidak menjadi jatah zakat apabila lazimnya lembu telah sampai zakat, itu yang agak ringan. Lembu sampai zakat sejumlah 30 ekor.

Sekian sedikit ilmu yang saya dapat dan saya bagikan, maafkan jika ada kesalahan dan kekhilafan.

Salam @jubagarang

[WhereIn Android] (http://www.wherein.io)