Halo semua nya !
di kesempatan kali ini kita akan membahas tentang reptil bercangkang, yaitu kura-kura, penyu,dan labi-labi.
Di indonesia dan beberapa negara lain kurang mengenal istilah "tortoise" dan "terrapin" karena sudah diwakilkan oleh "turtle" yang paling populer.
sementara di negara berbeda kata "turtle" berkaitan dengan spesies yang hidup di habitat laut,"terrapin" untuk spesies yang hidup di air tawar, dan "tortoise" untuk spesies yang hidup di habitat darat.
tentu saja ini semua hanya generalisasi, tergantung dimana reptil bercangkang ini tinggal. istilah-istilah ini bisa berubah, digunakan dengan cara yang berbeda atau tidak digunakan sama sekali. semua sah-sah saja.
"TURTLE" (cheloniidae)
turtle adalah hewan yang menghabiskan sebagian besar hidup nya di laut, mereka hanya kembali ke darat hanya untuk bertelur, cangkang mereka rata dan ramping sangat ideal untuk membantu mereka saat berenang tidak seperti saudara mereka yang hidup di darat yang memiliki kaki tiang dan kokoh, turtle memiliki kaki berbentuk sirip yang membuat berenang menjadi lebih efisien meskipun ini sebenarnya membuat berjalan di darat lebih sulit di indonesia kita menyebut mereka Penyu, penyu adalah omnivora dan tergantung pada jenis nya, mereka memakan ubur-ubur, invertebrata kecil, spons laut atau tumbuhan laut seperti alga.
induk penyu akan berenang ke pantai untuk bertelur, induk penyu akan bertelur sekali dalam rentang waktu 2-4 tahun, meraka akan bolak balik ke pantai 4-7 kali untuk mengeluarkan ratusan telur dan mengubur nya di pasir pantai. setelah 45-60 hari inkubasi tukik atau bayi penyu akan muncul dari sarang dan menuju ke laut untuk memulai kehidupan baru nya.
selama 200 tahun terakhir aktifitas manusia telah mempengaruhi kelangsungan hidup para perenang jadul ini, populasi penyu semakin menurun karena perburuan dan eksploitasi yang berlebihan, mereka di bunuh , di belah untuk di ambil telur, daging, kulit dan cangkang nya, mereka juga menghadapi perusakan habitat dan penangkapan yang tidak di sengaja, perubahan iklim juga berdampak pada lokasi peneluran penyu, perubahan iklim merubah suhu pasir yang kemudian mempengaruhi jenis kelamin bayi penyu dan akan berakibat pada sulit nya menemukan pasangan hampir semua spesies penyu sekarang diklasifikasikan sebagai terancam punah dengan tiga dari tujuh spesies yang ada saat ini berstatus sangat terancam punah.
"TORTOISE"(testudinidae)
tortoise umum nya ekslusif hidup di darat dan biasa nya di temukan di lingkungan panas dan kering, cangkang nya tidak ramping seperti penyu melainkan berbentuk kubah dan memiliki kaki lurus kekar dan cakar yang besar mereka bukan perenang yang baik tapi kadang-kadang akan memasuki badan air untuk membersikan diri atau sekedar melepas dahaga.
meskipun diketahui mereka makan sedikit daging tortoise adalah herbivora makanan mereka adalah tumbuhan dengan daun atau buah yang berada dekat tanah, kaktus, rumput, gulma dan vegetasi lain nya, seekor tortoise berjalan dengan jari kakinya seperti gajah sikap berjalan seperti ini di sebut digitigrade mereka memiliki cakar besar yang membuat nya menjadi penggali yang luar bisa, beberapa spesies bahkan dapat menggali hingga 3 meter, kaki depan mereka biasa nya dilindungi dengan sisik tebal tergantung pada spesies nya.
"TERRAPIN"(emydidae)
terrapin adalah istilah untuk kura-kura semi aquatik yang hidup di air tawar atau air payau, mereka cenderung sangat sering berenang tapi juga sering menghabiskan waktu mereka di darat berjemur di bawah sinar matahari dan sesekali menggali lumpur, nama terrapin berasal dari 'torope' kata berasal dari algonquian yang berarti kura-kura kecil, cangkang keras mereka sedikit ramping tetapi juga agak sedikit kubah seperti tortoise meskipun mereka bisa berenang mereka tidak memiliki kaki sirip seperti penyu melainkan kaki yang mirip dengan tortoise yang di lengkapi selaput di antara jari kaki nya.
terrapin bersifat omnivora dan makanan nya dapat terdiri dari moluska, ikan kecil, krustasea,serangga, alga, dan tumbuhan air lain nya.
tidak seperti penyu, terrapin dapat menarik kepala dan kaki mereka kedalam cangkang mereka juga bisa mengangkat tubuh nya dan berjalan dengan baik.
CANGKANG LUNAK (trionychidae)
penyu cangkang lunak memang masih masuk dalam ordo testudinata namun mereka memiliki famili tersendiri yaitu trionychidae
yang di isi oleh 30 spesies softshell alias cangkang lunak, di indonesia kita mengenal mereka dengan nama labi-labi atau bulus, sebagian besar labi-labi hidup di asia, cangkang labi-labi tidak memiliki karakteristik yang keras dan besar seperti kebanyakan penyu dan arsitektur tulang cangkang mereka pun berkurang, mereka memiliki leher panjang dan kepala ramping dengan moncong memanjang mirip belalai dengan lubang hidung di ujung nya, mereka sering bersembunyi di lumpur, pasir dan air dangkal.
sebagian besar labi-labi adalah karnivora mereka secara aktif mencari dan mengejar mangsa mereka.
bentuk tubuh yang cenderung pipih tampak nya aneh untuk hewan yang aktif, tapi sesungguh nya bentuk ini efisien secara hidrodinamika, didorong oleh ke empat kaki berselaput yang kuat labi-labi adalah perenang yang cepat.
hampir semua labi-labi adalah kuliner yang lezat bagi orang asia, dan hingga saat ini semua labi-labi semakin menurun populasi nya perusakan habitat dan polusi tidak hanya merusak tempat tinggal mereka tapi juga mempengaruhi ketersediaan mangsa nya, beberapa spesies juga di buru untuk di gunakan sebagai makanan dan obat-obatan, lebih dari setengah spesies labi-labi yang terdaftar sebagai hewan yang terancam punah.
sekuat apapun cangkang mereka, secepat apapun mereka berenang, kelebihan tersebut kelebihan tersebut harus hancur di tangan manusia , setelah jutaan tahun mereka lalui akan kah mereka bertahan hidup jutaan tahun lagi ?
demikian saja untuk postingan saya kali ini, terimakasih buat kalian yang mau mampir disini!!!
mari kita cari tau apa yang belum kita ketahui di alam dunia ini !
[WhereIn Android] (http://www.wherein.io)