Dokter Bang Man Samuti

Sahabat Saza

Siapa yang tak kenal dengan Bang Man Samuti seorang ahli pengobatan tradisional yang membuka praktek berlokasi di Desa Samuti Makmur, Gandapura Bireuen.

Hampir semua masyarakat dikawasan kabupaten Bireuen, Pidie Jaya, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Utara bahkan di kabupaten lainnya sudah mendengar keahlian sang dokter terkilir tradisional ini. Dokter terkilir ini mengobati bagi pasien terkilir, patah dan sejenisnya. Umumnya mereka berasal dari lintas usia mulai dari anak kecil atau balita, remaja, orang dewasa maupun nenek kakek.

Proses urut atau pengobatan juga terlihat mudah baginya, satu per satu pasien dilayani di tempat praktiknya dengan durasi sesuai dengan kondisi penyakit yang diderita oleh pasien.

Sahabat Saza,

Bagi saya dan keluarga dokter terkilir Bang Man ini merupakan referensi dan rujukan bila keluarga saya mengalami patah, terkilir dan penyakit yang membutuhkan penanganan penyelesaian dengan cara tradisional. Saya sudah berobat kepada beliau sejak tahun 2010 sampai hari ini.

Dari terkilir dan keseleo saya sendiri hingga sekarang anak saya Rahmad Al-Kautsar yang terkilir akibat jatuh dari sepeda motor pekan lalu di kawasan wisata gunung salak Aceh Utara. Waktu pengobatan yang dilakukan oleh

Bang Man tidak berjadwal sama sekali, hanya kebiasaan saja kegiatan dilakukan sore hari sekitar pukul 17.00 WIB karena bang Man tidak ingin menetapkan jadwal urut karena khawatir tidak dapat ditepatinya. Lalu jadwal yang sering beliau lakukan bada shalat Isya.

Ada hal menarik bagi pasien Dokter Bang Man ini bagi saya atau pasien lain. Gaya pengobatan yang membuat pasien hilang konsentrasi sakit dengan cara gaya khasnya sambil bertanya kenapa sakit dan penyebabnya, kedua tanganya langsung menyentuh tempat yang sakit dan mengurut pasien.Dalam hitungan 1 sampai 2 menit sudah selesai dan ada juga yang sedikit lama tergantung sakit yang dialami pasien. Jika pasien menanyakan kenapa sakit atau apa langkah yang dilakukan kembali oleh pasien, jawaban yang diberikan kadang kocak dan membuat pasien dan orang sekitar ketawa terbahak-bahak. Inilah yang membuat kami pasien senang dan termotivasi untuk berusaha sembuh dengan bantuan diri sendiri di tambahan pertolongan Allah SWT yang menciptakan sakit dan sehat manusia.

Ada lagi yang membuat pasien berbondong-bondong datang untuk berobat kepada dokter Bang Man Samuti karena dokter ini tidak menentukan tarif pengobatan. Pasien mau bayar boleh, mau pulang terus setelah diurut juga boleh. Bagi yang mau memberikan sedeqah kepada beliau tinggal kita masukkan dalam kantong bajunya. Kalau kantong bajunya penuh kadang kala sedeqah yang keluarga pasien berikan jatuh ke tanah dan beliau tidak ambil terpaksa harus orang yang berikan itu ambil kembali dan masukkan yang benar ke dalam kantong baju dokter bang Man Samuti.

Nah, selama sepekan ini saya dua hari sekali wajib pergi ke Samuti tempat dokter Man untuk melakukan terapi kaki anak saya Rahmad AlKautsar. Alhamdulillah kaki anak saya sudah bisa jalan lepas tongkat yang sebelumnya jalan masih pakai tongkat.

Bagi anak saya Rahmad AlKautsar tubuhnya jika sakit yang perlu penanganan urut tradisional pasti saya bawa ke dokter Man Samuti. Ada beberapa kejadian tempo dulu yang dialami oleh Rahmad seperti patah tulang kaki akibat main bola kaki saat sedang menuntut ilmu di Dayah darul Ulum Banda Aceh. Lalu patah tangan akibat kecelakaan jalan raya di kawasan Dewantara dan beberapa kali keseleo ringan akibat tidak hati-hati dalam melangkah.

Sahabat Saza,
Nah itulah kisah atau pengalaman saya bersama Dokter Bang Man Samuti. Bagaimana dengan sahabat Saza, mungkin ada kisah menarik yang dapat berbagi dengan kita tentang dr. Man Samuti.

@zainalbakri
@sazaliza

WhereIn Android