RE: Pleonasme pada postingan itu wajar, kekeh aja sudah!

You are viewing a single comment's thread from:

Pleonasme pada postingan itu wajar, kekeh aja sudah!

in hive-193562 •  2 days ago 

Ada tengok apa masalahnya? Nah itu pleonasme😁 jadi, seorang jurnalis seperti dirimu akan langsung ngedit sendiri. Sesuatu yg bisa dikatakan dalam 10 kata, demi mencapai target 1000 karakter, tambah2in lah.

🤫 Jangan bilang-bilang ya, saya sering gitu.

Selain karena "keterbatasan" kemampuan menggunakan bahasa yang efektif, ada beberapa alasan mengapa saya sering tidak mengikuti kaidah baku dalam menulis.
Pertama, saya biasanya menulis secara "mengalir" saja. Yang namanya mengalir ya seperti air yang kadang bisa kemana-mana tergantung situasi dan kondisi. Setelah selesai, sebenarnya bisa dilakukan editing dan finishing, tetapi lagi-lagi beberapa kondisi menyebabkan editing tidak berjalan sebagai mana mestinya.

Bagi saya, penggunaan diksi SAYA atau AKU akan mempengaruhi hasil tulisan karena terkoneksi dengan suasana batin dan mood dalam menulis. Sehingga ada tema-tema tertentu menggunakan diksi AKU, sementara tema yang lain menggunakan diksi SAYA.

Kedua, Kalau di steemit saya lebih suka gaya penulisan yang lebih santai, tidak kaku dan mungkin lebih bebas. Jadinya kesan yang terasa, suasana lebih hidup dan tidak monoton.

Kalo kita menulis dengan pakem karya ilmiah atau tema-tema "Serius" biasanya orang akan malas untuk membaca, termasuk saya..🤭

Segmentasi yang disasar juga berpengaruh bila menggunakan jenis penulisan. Bila kita menulis dengan bahasa baku dan efektif maka itu akan baik dan bisa dibaca oleh seluruh steemians (global), resikonya ya akan "membosankan" bagi sebagian orang.

Tetapi bila menulis secara "cram-crum", maka hanya bisa "ditangkap" oleh orang-orang tertentu.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Kalo kita menulis dengan pakem karya ilmiah atau tema-tema "Serius" biasanya orang akan malas untuk membaca, termasuk saya..🤭

Nggak serius aja nggak ada yg baca, apalagi serius?
Saya mantan jurnalis radio, beda dgn jurnalis cetak. Meski pada dasarnya sama harus menulis dgn efektif, cuma beda gaya dikit.

Seperti yg saya katakan, kita pada dasarnya adalah penutur. Penutur bila sudah memulai maka tak sedap bila berhenti, maka begitulah "mengalir" saat menulis. Kadang ada yang mengilir, namun ada pula yg mengulir, mengulur bahkan mengular... Biasa itu, dan wajar-wajar saja.

Kalau enak dibaca, orang pasti minta tambo ciek, kalau tak enak ya skip aja. Di steemit, asalkan tidak ada unsur plagiarism.. gak ada masalah.

Betol 1000% 😁