Semalaman tidak tidur karena terlalu asyik bikin postingan tentang "barang termahal yang pernah dibeli" untuk proyek "memori hari Senin" di sebelah. Alhamdulillah, isinya lumayan disukai para kurator 😊 kuratornya teman siyh. Sebagai efek nggak tidur sampai subuh, bangun telat dong 🤦.

Setelah bosan leyeh2 di kamar, keluar kamar mau nanya enaknya masak apa ya, pada Maslakoe. Eehh.. si Bapak yang kebetulan baru keluar kamar usai shalat dhuhur bilang kalau pengen makan tongseng ayam. Anak mudanya langsung senang dong, bebas tugas masak ini😂.

Cuci muka, ganti baju, ambil duit lalu naik ke boncengan. Ooh, tidak perlu mandi, bedakan apalagi pake parfum. Kita cuma mau beli tongseng saja. Langganan kita ada di dekat Unpam (Universitas Pamulang).

_{Jalan di depan kantor lurah Pamulang Barat yang biasanya ramai dan macet itu, hari ini lancar sekali}

Waahh, banyak warung yang tutup nih, begitu juga dengan warung tongseng Pak Slamet itu. Saya ingat ada banyak warung tongseng di sepanjang jalan Siliwangi yang ternyata tutup juga. Pada lelah begadang semalam mungkin ya? Maka, kita memilih jalan ke arah Kandang Kuda (lain kali saya ceritakan tentang Pamulang dan Kuda, Insya Allah). Karena jalanan yang agak sepi, kita jadi mutarin komplek Pamulang Permai sampai akhirnya nembus ke RSUD. Belok kiri, lalu berhenti di depan sebuah warung yang kelihatannya cukup tua.

---

Enggan saya memotret ruko tanpa pohon. Hehe, pesan tongseng ayam dan tongseng kambing masing2 satu porsi untuk dibawa pulang. Meski warungnya diberi nama Pak Man, tapi yang masak seorang perempuan. Waahh, ini jarang niyh! Biasanya, yang masak tongseng adalah laki-laki.

Biar nggak apa kali, saya setel filter kamera ke BW saja. Biar kulit putih si Ibu kelihatan keren gitu 😁.

Kurang dari setengah jam, selesai dibungkus dan kita pun langsung pulang tanpa singgah mana-mana lagi. Baterai ponsel habis, jadi pinjam ponsel Maslakoe.

Karena sepinya jalan, si oyen bisa nyeberang dengan santai di depan kita😂 ada yang punya tuh, gak boleh diculik.

Biasanya kalau lewat sini, macetnya jangan tanya. Tapi hari ini, Alhamdulillah nyaman banget. Dulu saya suka ngetawain tugu jelek di tengah jalan, tapi sejak tahun 2021 itu sudah diganti dengan yang bagusan dikit. Masih kalah dari Tugu Sp. Lima, Banda Aceh atau Tugu Sp. Pelor, Meulaboh.

Tak lama sampai di rumah, gerimis turun. Waah, jadi pengen tidur lagi😊 lagi pula tak ada yang harus dikerjakan. Kepikiran mau nyari bahan postingan untuk kontes photochain di komunitas italy, tapi malas juga bongkar galeri google photos. Ya udah, leyeh2 sampai diingatkan untuk lunch.

Dapat kiriman pete lagi dari Mesjid😍 naahh ini baru inspirasi🤩 tempo hari motret pohon pete yang berbunga. Sekarang bunganya sudah jadi buah😎 top, ambil foto itu saja ntar buat kontes.

Hari ini, warung bapak juga sepi. Yang biasanya jualan lewat depan rumah juga tak kedengaran, tukang bakcang, tukang bubur, penjual pecel, penjual jamu, penjual kue angeut sampai tukang sayur pada libur. Eehh, ada ding yang lewat, tukang pisang dan perabotan dapur🫣.

Beberapa orang mungkin tak bisa berdiam diri meskipun libur. Tapi ada orang yang selalu berlibur seperti saya🫣😁

Sampai Lain Kali🙌