Aku tersentak dari tidur, seakan ada sesuatu yang merambat hangat di kaki. Aku membalikkan badan dari posisi terlungkup. Ternyata istriku. Dia duduk manis diujung kaki sambil memegang kakiku.
" Sahur bang, udah jam 4 lewat". Katanya.
Aku tidak menjawab, mata masih enggan untuk terbuka. Aku tidur telat tadi malam, jam 2 malam baru sampai kerumah. Setelah sholat insya, aku tidur sekitar jam setengah tiga. Kebetulan habis taraweh kawan @nasrol ngajak ngopi di DR Kopi simpang buloh. Kami ngobrol santai berbagai macam hal, terutama tentang steemit. Karena baru saja bergabung, jadi aku sangat tertarik dengan pembicaraan tadi malam.
Aku menoleh ke jam dinding. Jam 04.15, berarti aku tidur satu setengah jam. Kulihat istriku sibuk membangunkan anak-anak untuk sahur.
" Ayo, bang bangun terus, nanti bisa terlambat". Kata istriku sambil menuntun anak-anak keluar dari kamar.
Setelah sholat subuh aku tidur lagi hingga jam 9 pagi. Istriku sengaja tidak membangunkanku lebih awal karena dia tau aku belum tidur cukup semalam.
Jam 10 kawanku Limbat menelpon. Dia memintaku bersiap-siap untuk berangkat ketempat kerja kami membuat sumur bor. Hari ini rencananya akan ada penambahan kedalaman 6 meter lagi hingga air bersih didapatkan.
Sesampai ditempat pembuatan sumur bor hari sudah menjelang siang. Matahari sudah terik. Tapi tidak melunturkan niatku untuk bekerja. Namun baru satu jam kami bekerja tiba-tiba mesinnya mogok. Kami mencoba memperbaikinya berulang kali, tapi tetap saja tidak bisa hidup, sehingga kami memutuskan untuk pulang. Matahari semakin terik dan aku merasa kepalaku mulai tidak bersahabat, mungkin karena kelelahan, keringat yang mengucur membuat badan sedikit dehidrasi. Diperjalanan pulang, ada kejadian aneh yang sedikit mengganggu. Aku memacu motor di jalan yang banyak bebatuan. Pandanganku lurus kedepan. Saat itu dari jarak yang tidak begitu jauh ada seseorang yang sedang berjalan kaki. Namun tiba-tiba orang itu berubah menjadi 3, jantungku berdegup, aku mengucek-ngucek mata dan memelankan laju kenderaan, ternyata orang itu cuma satu. Aku tersenyum sinis. Kemudian melaju lagi dengan pasti. Nyaliku ciut kembali, karena orang itu kembali berubah menjadi 3. " Ada apa ini". Pikirku mulai panik. Aku menghentikan motor. Tatapanku kembali pada orang aneh itu. Sekarang dia sudah berubah menjadi satu lagi. Dan dia terus berjalan kearahku. Aku menunggu hingga dia berjalan melewatiku. Sesampai di hadapanku dia tersenyum ramah. Dengan kaku aku membalas tersenyum. Tidak ada yang aneh. Hatiku tergelitik geli. Aku kembali melaju dengan motor. Jalanan yang berbatu dan sod motor yang mati membuat badanku bergetar dari ujung kaki hingga kepala. Mungkin getaran ini dan dehidrasi yang membuat orang tadi berubah menjadi tiga, he..he..he..
Kebetulan teman meninggalkan motornya sebentar dirumah, aku memanfaatkannya untuk transpor ketempat kerja.
Sesampai dirumah aku menceritakan kejadian itu sama istriku. Aku sudah menyangka, dia tidak akan bisa menutup mulutnya untuk menertawaiku..bahkan dia terpingkal-pingkal hingga sakit perut..
Sore hari menjelang berbuka aku berjalan-jalan sebentar menyusuri jalan yang kiri kanannya adalah persawahan. Orang-orang dikampungku mulai panen.
``
Panen padi sekarang sepertinya penuh dengan keberkahan. Alhamdulillah.. dua kali musim tanam, yaitu pada akhir tahun lalu dan di awal 2021, rata-rata padinya bagus dan melimpah karena curah hujan mencukupi dan tidak ada hama. Waktu panen sekarang juga tepat karena dapat membantu kebutuhan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri...
Demikian cerita yang dapat saya bagi di postingan pertama saya ini..mohon maklum bila banyak kekurangan..
Salam saya untuk sahabat stemian semua..
Selamat menunaikan ibadah puasa....