Achievement 1: Who Am I ? @mosin-nagant

Saya @mosin-nagant. Nama itu terinspirasi oleh nama senapan khusus untuk penembak runduk buatan Rusia tahun 1891 yang sering saya gunakan di gim 'World War Heroes: WWII FPS.' Mungkin karena rasa suka yang teramat besar, saya juga menggunakan nama yang sama di dalam gim tersebut.

Berikut selayang pandang tentang diri saya:

Saat ini saya tinggal di sebuah kota bernama Banda Aceh, yang menjadi pusat provinsi di Aceh, #indonesia. Di kota tersebut, Anda akan menemukan matahari terbit dari sebelah timur di balik pegunungan pada pukul 07.30 Waktu Indonesia bagian Barat, sementara sebagian orang tengah duduk meriung di salah satu sudut kedai kopi sebelum berangkat menuju ke tempat kerja.

Kedai kopi bagi kami tidak ubah seperti stasiun, tempat transit sebelum memulai dan menutup sesuatu di samping sebagai ruang bersantai dan bercerita banyak hal, bahkan tidak menutup kemungkinan belajar sesuatu. Ya, belajar bisa di mana saja, bukan? Ssst, jika beruntung, Anda juga bisa menemukan orang-orang yang sedang menyusun sabotase berbau subversi di tempat itu, he-he.

(Saya berada di deretan pertama dari kanan di dalam foto di atas)

Saya merupakan lulusan Ilmu Sosiologi di salah satu universitas, dan kini bekerja sebagai salah satu kontributor media berbasis daring sejak November 2018. Saya punya ketertarikan khusus dengan Hak Asasi Manusia—Anda tahu? Di Aceh, nomenklatur tersebut memiliki arti khusus (kami memiliki sejarah masa lalu yang sangat lekat dengan hal tersebut) karena sampai sekarang ia masih menjadi pekerjaan rumah yang semestinya pemerintah selesaikan.

Di sela-sela pekerjaan, selain main gim tentunya, saya senang mendengarkan musik. Oh ya, apakah Anda juga penyuka musik metal seperti saya? Saya suka sekali dengan kuartet Groove Metal seperti Pantera dan Sepultura, bahkan merasa punya ikatan khusus dengan keduanya, sama seperti saat saya mengatakan bahwa saya juga memiliki ikatan khusus dengan Paul Gilbert dan Yngwie J. Malmsteen. Hidup rasanya tercerahkan oleh petikan gitar mereka, ha-ha. Saya dengan sangat bangga mengatakan bahwa baru-baru ini saya telah menguasai teknik string skipping arpeggio-nya Paul Gilbert. Oh, keterlaluan, seharusnya itu sudah saya kuasai beberapa tahun yang lalu.

Sesekali saya akan membaca artikel ringan untuk menambah wawasan, dan tidak lupa pula menambahkannya dengan bacaan-bacaan cerita pendek untuk memoles sensitivitas saya terhadap dunia sastra. Saat ini, saya lagi senang membaca cerita pendeknya Italo Calvino, setelah menemukan salah satu karya terjemahan dari Maggie Tiojakin 'Moral-Maril' yang berjudul asli Coscieza (Italia) atau Conscience (Inggris). Tapi, saya sendiri agaknya termasuk dalam unit para penulis yang malas dan lebih senang bersantai ketimbang berperang dengan kata-kata demi mengejar deadline.

Ketika seorang teman dengan nama pengguna @bookrak, yang sudah bertahun-tahun berkiprah di komunitas ini mendorong saya untuk membuat sebuah akun, saya berpikir, kenapa tidak? Saya sangat baru dan awam terkait komunitas (Steemit), dan berharap ada penerimaan, termasuk di dalamnya kritik dan saran. Saya akan terus belajar. Terima kasih sudah berkenan membaca postingan orisinal pertama ini. Semoga kita terus bertahan dan berbahagia di masa-masa pandemi ini.