"Satu-satunya saluran melampiaskan suntuk mingguan, mem-bully adik-adik untuk melemahkan mental. Seturut yang dilakukan atasan pada dirinya yang lemah tanpa kekuasaan. Kasian betul!"-saksimata
Aku akan menceritakan macam-macam tipe taik yang diproduksi oleh beberapa tubuh dengan ragam jenis profesi. Berikut jenis-jenisnya:
1. Taik si hamba atasan
Taik jenis ini hampir pasti ada di setiap jamban kantor. Tak peduli kantor swasta atau kantor pemerintah. Pokoknya kantor yang ada jambannya dan rutin dipakai untuk buang hajat. Atau jamban umum yang sering dipakai oleh mereka yang mempunyai atasan. Karena, di kantor, jamban bawahan dan atasan, tidak boleh sama. Kalau sama, apa artinya struktur organisasi?
Taik jenis makhluk hamba atasan, ini cukup jinak dalam ketika disiram dalam closet. Tidak neko-neko dan tidak peusabè puk waktu kita siram air agar masuk ke safety tank.
Si tubuh yang memproduseri taik jenis ini, ketika berhadapan dengan atasan, selalu menunduk dan siap diperintah untuk segala jenis intruksi. Kamu dan saya tentu pernah menjadi hamba pada suatu masa di masa lalu saat baru saja memasuki fase dewasa setelah penat menjadi remaja.
Seorang hamba atasan yang baik, mestilah ianya habis makan, eek. Karena, kalau tak BAB, akan mendapat tugas dari atasan setelah santap siang. Sementara kamu yang tak beratasan, habis makan siang bisa ongkang-ongkang kaki menunggu berkah selanjutnya dari Tuhan.
Si hamba atasan, di hari libur yang ditunggu-tunggu makhluk kantoran, masih mendapat panggilan masuk kantor walau dengan dalih informal. Satu-satunya saluran melampiaskan suntuk mingguan, mem-bully adik-adik untuk melemahkan mental. Seturut yang dilakukan atasan pada dirinya yang lemah tanpa kekuasaan. Kasian betul!
2. Kotoran Abang Senior
Tanpa disiram pun, kotoran yang sudah didoktrin itu dengan rela nyelam sendiri ke dalam closet. Modalnya, diplototin seperti adik-adik dalam pendidikan.
3. Eek Anak Durhaka
Disiram satu bak mandi pun, ia tetap keras kepala tak mau tenggelam dalam keharibaan closet yang budiman.
4. Eek saya
[rahsia]
Sekian!