Ingin Jago Trading, Coba Pakai Indikator Ini

in hive-193562 •  4 years ago 

Ada banyak orang ingin menjadi seorang trader, sangat sering orang tersebut melakukan trading tapi hampir dapat dipastikan selalu mengalami kerugian. Melakukan trading pada dasarnya bukanlah untung-untungan atau tebak-tebak berhadiah, melakukan trading harus dilakukan dengan ramalan berdasarkan perhitungan yang akurat. Anda melakukan kesalahan jika anda membeli suatu koin dikarenakan ikut-ikutan, dan lebih salah lagi ketika anda menjual koin anda disebabkan oleh ketakutan atau panik. Lalu apa yang sebenarnya harus anda pahami ketika melakukan trading?

Seperti yang sudah saya katakan di atas, dalam melakukan trading suatu koin anda harus pintar meramalnya atau disebut “forcasting”. Ramalan itu didasari oleh perhitungan yang akurat tentunya. Ketika anda memahami perhitungan tersebut anda akan mudah menentukan kapan masa anda membeli dan kapan anda menjualnya. Dalam melakukan perhitungan tersebut dibutuhkan analisis teknikal dengan berbagai indikator, seperti RSI (Relative Strenght Index), Bollinger Band, Moving Avarage, dan lain-lain. Dengan indikator tersebutlah anda akan mengetahui trend dari koin anda tersebut, apakah uptrend atau downtrend, apakah cocok untuk membeli atau menjual.

Pada postingan saya sebelumnya baca di sini saya telah membahas sebuah indikator yang bernama Relative Strength Index (RSI). Nah kali ini saya kembali akan mengulas indikator lainnya yang disebut “Bollinger Bands”.

Apa itu Bollinger Band?

Bollinger Bands adalah indikator yang dikembangkan oleh seorang analis keuangan Amerika, John Bollinger. Indikator ini banyak digunakan oleh trader untuk melihat arah pergerakan sebuah aset/koin, juga melihat banyaknya pergerakan yang terjadi dalam sebuah market. Sebelumnya disebut band Trading tetapi kemudian John Bollinger menamainya sebagai Bollinger band.

Ada tiga band dalam indikator Bollinger Bands. Semua band memiliki kepentingan yang unik. Paling atas terdapat garis yang disebut “upper band” dan di bawahnya (tengah) juga ada garis lain yang disebut "middle band", selanjutnya garis paling bawah disebut "lower band".

BOLa1.png

Jika anda melihat Bollinger bands pada grafik, terkadang menunjukkan jarak yang sempit tetapi terkadang juga menunjukkan jarak yang lebar. Ini menunjukkan bahwa pergerakan koin berubah seiring waktu. Jika lebar itu berarti pasar sedang mengalami pergerakan harga yang sering berubah-ubah sementara jika sempit berarti pergerakannya rendah. Hal ini disebut volatilitas.

Volatilitas yang tinggi diakibatkan oleh banyaknya transaksi/perdagangan pada aset/koin tersebut. Kita umpamakan saja misalnya beberapa kilogram Mangga sedang dibeli oleh beberapa orang, kemudian orang tersebut menjual kembali, dibeli, kemudian dijual lagi, begitu seterusnya. Meskipun pada dasarnya harganya tidak jauh berbeda akan tetapi pada kasus ini adalah sering terjadi naik turun harga. Sebaliknya, Volatilitas yang rendah menunjukkan jarangnya terjadi transaksi. Sekali lagi volatilitas itu bukanlah tinggi atau rendahnya harga, tetapi terjadi pergerakan harga (naik-turun).

bola2.png

Mari kita bahas ketiga band secara detail satu per satu.

a) Upper band: Upper band bertindak sebagai level resistansi dan dibentuk dengan menambahkan standar deviasi dua dalam simple moving average (SMA).
b) Middle band: Middle band adalah Simple Moving Average yang melacak tren pasar.
c) Lower band: Lower band bertindak sebagai level dukungan dan dibentuk dengan mengurangi standar deviasi dengan dua dalam simple moving average (SMA).

Cara kerja Bollinger band
1). Indikasi Pergerakan Harga (Volatilitas)
a) Saat upper band dan lower band mulai terpisah(jarak lebar) merupakan indikasi peningkatan volatilitas, namun ketika band tersebut mulai menyempit(jarak sempit), ini merupakan indikasi penurunan pergerakan harga. Peningkatan volatilitas adalah kemungkinan perubahan tren yang ada.
b) Harga cenderung bergerak di antara garis atas dan bawah. Begitu menyentuh upper band, kemungkinan akan pindah ke lower band. Seorang pedagang biasanya membuka perdagangan pada titik-titik ini.
c) Jika pergerakan harga sangat besar dan berhasil menembus upper band atau lower band, kemungkinan tren kuat dapat terjadi.
d) Pita sempit yang lama menyebabkan kenaikan harga aset yang signifikan setelah beberapa periode. Di pita sempit, pita atas dan pita bawah saling berdekatan dan menekan rata-rata bergerak sederhana. Diharapkan setelah pemerasan berakhir, kenaikan harga yang luar biasa dapat terlihat.

bola21.png

2). Indikasi zona oversold dan overbought
a) Zona Overbought: Ini adalah kondisi ketika aset atau koin bergerak ke atas dan harganya mencapai puncaknya dan menyentuh Bollinger band atas, itu dapat dianggap sebagai zona Overbought. Pada titik ini, diyakini bahwa suatu aset dibeli oleh pembeli secara maksimal dan sekarang ada kemungkinan pedagang akan menjualnya. Jadi, ada kemungkinan penurunan harga yang luar biasa karena tekanan jual.

b) Zona Oversold: Ini adalah kondisi ketika aset atau koin bergerak ke bawah dan harganya menyentuh Bollinger band yang lebih rendah, dapat dianggap sebagai zona Oversold. Pada titik ini, diyakini bahwa suatu aset dijual oleh penjual secara maksimal dan sekarang ada kemungkinan pedagang akan membelinya. Jadi, ada kemungkinan kenaikan harga yang luar biasa karena tekanan beli.
Jika kita menambahkan indikator RSI dibawahnya akan terlihat jelas grafik yg menyentuh zona Overbought (70) dan zona Oversold (30)

bol4.png

Apa itu breakout dan bagaimana cara menentukannya?

Breakout sebenarnya adalah pecahnya harga suatu aset di luar garis yang telah ditetapkan.
Biasanya, dalam aset volatilitas menengah, penembusan terjadi di dalam bungkus garis atas dan garis bawah, tetapi dalam kasus peningkatan volatilitas, terkadang harga melintasi batas yang dibuat oleh Bollinger band. Ini ditentukan sebagai Breakout aset/koin. Ada kemungkinan bahwa terkadang setelah breakout terjadi pembalikan tren tiba-tiba yang membuktikan bahwa breakout sebelumnya palsu.

bol3.png

Demikian dulu pembahasan tentang trading menggunakan indikator Bollinger Band. Kedepan saya akan melanjutkan membahas Indikator Bollinger Band tentang sikap apa yang harus kita ambil pada saat kondisi pasar sedang Uptrend atau Downtrend.

bannersteemit1.jpg

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!