MANUSIA DAN KELELAWAR

Puluhan tahun Manusia dan Kelelawar pemakan buah telah mendiami perkampungan di Dusun Parangtinggia, Desa Je'ne Taesa, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, di Provinsi Sulawesi selatan, Indonesia.

Di tempat ini, Manusia dan Kelelawar hidup berdampingan tanpa saling mengusik satu sama lain. Meski ingar-bingar koloni binatang bersayap itu dan suara bising kendaraan saat keduanya sedang beraktivitas tidak menjadi alasan untuk saling mengusik, kehidupan keduanya justru begitu dekat tanpa adanya konflik.

Setiap harinya, puluhan ribu Kelelawar pemakan buah di tempat ini menggelantung di sepanjang pepohonan milik warga, di sekitar rumah dan sepanjang pinggiran jalan poros perkampungan.

Di waktu pagi hingga menjelang malam adalah saat yang tepat untuk menyaksikan koloni binatang bersayap ini menggelantung di setiap pepohonan. Dan pada malam hari, mereka mencari makan di daerah pegunungan kemudian kembali ke perkampungan menjelang pagi.

Aktivitas itu telah menjadi rutinitas puluhan ribu kelelawar di tempat ini, mereka juga diketahui tidak memakan berbagai jenis buah milik warga di perkampungan. Hal ini pula yang menjadi salah satu alasan hingga keduanya bisa hidup berdampingan tanpa adanya konflik.

Selain itu, kehadiran kelelawar ini juga dipercaya sebagai cikal bakal ramainya perkampungan. Hal itu disampaikan oleh salah seorang tokoh masyarakat setempat bernama KAMARUDDIN DG. WATA.

Konon daerah ini dulunya adalah wilayah terisolir pada puluhan tahun silam. Iya kemudian berinisitif membeli 3 ekor kelelawar dari Kabupaten Tanah Toraja untuk di pelihara, dengan harapan akan banyak orang yang berkeunjung ke tempat ini. Cerita ini dimulai sekitar sejak tahun 1982 silam, saat kelelawar itu pertama kali mendiami tempat ini.

Bermula hanya 3 ekor, kini koloni binatang bersayap itu sudah tidak terhitung lagi jumlahnya. Dan perkampungan yang dulunya sepi serta terisolir, kini telah ramai oleh penduduk dan akses ke tempat ini juga sangat mudah.

Sehingga, keberadaan puluhan ribu kelelawar di tempat ini juga kerapkali menjadi destinasi favorit bagi wisatawan mancanegara.

Harmonisasi kehidupan yang terjalin antara Manusia dan Kelelawar di perkampungan ini, tentu membawa pesan tersendiri bagi kita semua. Keberadaan binatang liar di sekitar kita belum tentu membawa dampak buruk, bisajadi justru sebaliknya.

Menjaga keseimbangan alam tentu begitu penting untuk keberlangsungan hidup semua mahluk, yang memiliki peran beragam dalam memenuhi rantai kehidupan.

▶️ DTube
▶️ BTFS