Vape juga sering juga di sebut "rokok elektrik" namun vape sangat jauh berbeda dengan rokok yang biasa yang berbahan tembakau. penasaran kan gimana sejarah nya? apalagi kalo kalian para vapers yang belum tau gimana vape itu berawal. simak terus yaa....
Apa itu Vape? atau yang sering juga di sebut rokok elektrik
E-Ciggarette atau vape merupakan perangkat elektrik yang mengambil daya dari baterai untuk mengaktifkan elemen pemanas (juga bisa disebut sebagai alat atomizer, clearomizer, cartomizer atau biasa disebut cartridge). Ketika cairan khusus campuran tersebut (e-liquid) membuat kontak dengan elemen pemanas, liquid akan dipanaskan dan akan menguap. Sehingga ketika dihisap oleh penggunanya, vape akan mampu menghasilakan uap dalam jumlah banyak dan menyerupai kabut.
Sensasi vaping (menghisap vape) sendiri, sangatlah mirip dengan sensasi yang ditawarkan rokok tembakau. Bahkan, vape menawarkan cita rasa yang lebih beraneka ragam bila dibandingkan dengan rokok tembakau yang lebih dulu ada.
Sejarah E-Ciggarette
Banyak yang menduga bahwa yang mematenkan pertama kali rokok elektrik yaitu Herbert Gilbert pada tahun 1963. Ini memang ada benarnya. Namun, penemuan tersebut tidak menghasilkan vapor seperti sekarang ini yang sedang menjadi trend. Kemudian pada tahun 2003 seorang penemu bernama Hon Lik menemukan sebuah alat e-ciggarette yang merupakan awal mula munculnya vapor. Dan pada tahun yang sama, ia mematenkan hak cipta atas rokok listriknya tersebut.
Cerita Hon Lik ketika menemukan e-ciggarette bisa dikatakan cukup unik. Dirinya menemukan inspirasi untuk membuat e-ciggarette di tahun 2000. Walaupun saat itu sudah ada rokok elektrik, Hon Lik merasa kurang puas. Sehingga ia berfikir dan berupaya untuk mengembangakan produk e-cigarrete serta menyempurnakan alat yang dia temukan.
Bila mengulik masa lalu, Hon Lik merupakan seorang pecandu rokok konvensional berat yang sudah terlanjur menderita penyakit infeksi pernafasan. Dirinya cukup sering mengalami batuk dan bersin sehingga ia merasa kesulitan ketika hendak tidur. Saat ia bisa tertidur, ia bermimpi bahwa ia tenggalam dan seketika meninggal dunia. Namun tiba-tiba air yang seperti lautan tadi menguap dan ia langsung terbaring di sebuah pulau yang terlihat indah. Dalam mimpinya, pulau tersebut nampak penuh kabut yang berwarna-warni.
Dan dari sebuah mimpi yang bisa dibilang cukup aneh, ia menemukan inspirasi. Lantas, siang dan malam yang dia miliki dimanfaatkan olehnya untuk bekerja keras guna mewujudkan mimpinya untuk membuat rokok elektrik. Rokok elektrik yang ia temukan adalah sebuah perangkat elektronik yang mampu merubah cairan nikotin tersebut menjadi uap/kabut atau yang biasa dikenal dengan nama e cigarette.
Secara teknis, rokok elektrik yang ia temukan terdiri atas sebuah perangkat bertenaga baterai kecil yang mampu mengalirkan larutan cair nikotin (e lquid) ke dalam bentuk uap yang cukup padat dan berkuantitas banyak. Sehingga tak heran, uap yang dihasilkan oleh vape ciptaanya terlihat mirip dengan kabut.
Kehebatan dari penemuan Hon Lik ini yakni, alat elktronik tersebut mempunyai sensasi rasa yang sama dengan rokok konvensional biasa tetapi tidak memiliki kandungan yang membahayakan kesehatan semisal tar dan zat karsinogen lain yang beresiko menyebabkan kanker yang biasa terkandung pada semua merek rokok konvensional.
Ketika masih dalam versi prototipe, Hon Lik memberikan salah satu prototipe pertama kepada ayahnya, yang juga merupakan seorang perokok tembakau berat dan sedang jatuh sekarat karena kanker paru-paru pada waktu itu. Ayahnya cukup menikmati rokok elektronik tersebut dan merasa sangat senang. Ayahnya beranggapan bahwa dengan ditemukanya perangkat yang diciptakan oleh anaknya ini akan mengurangi jumlah anak-anak yang menderita karena melihat ayah mereka yang sakit hingga sekarat karena kanker paru-paru.
Berdasarkan banyak laporan, lebih dari tiga puluh persen (30%) dari jumlah populasi umat manusia di seluruh dunia merasa menderita akibat merokok dengan rokok biasa. Kegiatan merokok dengan rokok berbahan baku tembakau setidaknya sudah membunuh satu orang setiap enam detik. Dengan rokok elektronik yang telah ditemukan ini, setidaknya akan membawa sebuah harapan baru bagi orang-orang yang sudah terlanjur ketagihan dengan rokok tembakau.
Betapa tidak? berkat alat temuan Hon Lik, kita akhirnya punya metode alternatif yang tidak terlalu membahayakan kesehatan, tapi mampu memberikan sensasi merokok yang benar-benar menyenangkan. Ditambah lagi, dari hari kehari vape temuan Hon Lik terus dikembangkan dan disempurnakan oleh penggiat industri rokok elektrik. Dengan inovasi yang ada, rokok elektrik makin menarik para perokok tembakau dan mengalihkanya ke rokok yang lebih aman. Pada akhirnya, Hon Lik adalah sosok pahlawan yang berjasa menyelamatkan jiwa banyak orang dari resiko kesehatan rokok tembakau.
Sejarah Vape Masuk Indonesia?
Vape sendiri sudah bisa dibilang hadir di era modern. Masuk ke Indonesia di awal tahun 2012, vape tidak langsung menjadi terkenal. Namun dengan perkembangan waktu, vape menjadi semakin dikenal, terutama karena efek sampingnya yang lebih rendah. Jadi, tak terlalu mengherankan bila kabar tentang vape cukup mudah tersebar. Pada masa awalnya, walaupun belum terlalu booming sudah banyak warga Indonesia yang baru pulang dari melancong ke luar negri membawa masuk alat unik ini. Seiring dengan banyaknya jumlah permintaan, produk vape pun diimpor ke dalam negri.
Tahun 2014 bisa jadi adalah tahun yang suram untuk industri vape Indonesia. Hal ini dikarenakan isu negatif dari rokok elektrik yang menyebar. Namun kini industri rokok elektrik kembali bekembang karena tidak terbuktinya isu negatif dari rokok elektrik tersebut.
Kini, Kian hari, jumlah pengguna vape makin banyak. Dan mereka banyak yang membentuk komunitas dikawasanya masing-masing. Umumnya, komunitas vape berkumpul sesuai jadwalnya masing-masing untuk membahas seputar mod vape, liquid, hingga trik-trik yang bisa dimainkan oleh para anggotanya saat sedang menikmati sensasi vaping.
Nahh sekian sejarah vape itu, semoga bermanfaat bagi anda yang telah membacanya. Terimakasih...
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://tokovapeku.com/blog/sejarah-vape-indonesia/
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit