Poetry Book by Ilham Yusardi
Senjaraya
senjaraya
angin: yang mengajarkan ranting-ranting menari, berhenti.
ia abaikan rayuan lambai penunggu lembah. diringkusnya segala garak
siapakah di situ,
berdiri beku di lintasan hari esok dan hari lalu beranjaklah! biar tak tertegun uranghalus atau sekalian hantu balawu
beri jalan waliullah yang menggasak langkah terburu.
senjaraya
cahaya: yang membiangkan segala wewarna, berganti.
ia litupi pandang penunggu lembah. lena pada kilasan bianglala.
bolamata siapatah itu, merah nyala bersemburat di bujur barat.
kemilaunya buncah di langit raya, menjelma selingkup jubah mahamulia
terokalah sepenggal hikayat, tentang anbiya yang setia dalam munajat,
tiada mantera bukan pula azimat, disucikannya niat mencuba makrifat
senjaraya
suara: yang menggaungkan semua kata ke setiap penjuru, sunyi.
ia kedapkan siul risau penunggu lembah.
maka, tiada gema yang kembali.
tapi kumandang apakah itu, yang berkulantun dalam diri ulama atau degup jantung para munsi.
telah diurainya serujuk tafsir,
telah digubahnya sebait syair
lalu, adakah kau menghisab-hisab diri, mengingat-ingat mati
senjaraya,
angin lah henti
cahaya lah berganti
suara lah sunyi
melipat hari
Lembah Harau, 2018
✅ @jimbreheisme, congratulations on making your first post! I gave you an upvote!
Please give me a follow and take a moment to read this post regarding commenting and spam.
(tl;dr - if you spam, you will be flagged!)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit