MATERI KULIAH DASAR HUKUM TATA NEGARA KERAJAAN ATJEH DARUSSALAM

KONSTITUSI KERAJAAN ATJEH DARUSSALAM ADALAH QANUN MUKUTA ALAM AL-ASYI.
SALAH SATU PASAL ADALAH TENTANG KARUNIA RAJA.

Karunia Raja
Salah satu karunia dari Sultan kepada rakyatnya adalah pada hari madmegang (2 hari sebelum hari raya) idil fitri dan madmegang idul adha berupa pemberian daging, uang dan kain. Hal ini juga telah diatur dalam qanun meukuta alam sebagai berikut :
“Telah ter-maktub dalam Qanun Meukuta ‘Alam al- Asyi Darussalam, bahwa jika da tang sampai tahun hampir hari Madmeugang, yaitu Madmeugang Puasa dan Madmeugang hari raya Fitrah dan Madmeugang hari raya Haji, maka sebelumnya Madmeu­gang kira-kira satu bulan lagi jauh Madmeugang maka hendaklah Geuchik-Geuchik dan wakil dan Imam Meunasah serta Tuha Empat menilik dan memeriksa pada tiap- tiap kampung sendiri masing- masing Geuchik dan masing- masing Mukim yaitu berapa banyak orang fakir miskin dan inong balee dan yatim piatu dan yang sakit lasa dan buta dan barang sebagainya. Hendaklah diberi tahu kepada Imam Mukim dan Imam Mukim memberi tahu kepada Qadi- Qadi dan kepada Hulubalang. Dan Qadi dengan Hulubalang hendaklah memberi tahukannya kepada Qadi Dua Puluh Dua dan masing-masing mereka itu Panglima Lhee Sagoe dan Qadf Lhee Sagoe maka mem­beri tahukannya kepada Qadi Mu’azzam. Dan Qadi Mu’azzam memberi tahu kepada Syaykh al-jIslam Mufti Empat maka Mufti Empat memberi tahukan kepada ; Sultan dan Sultan itu ada memakai Tandil Siasat (ajudan/pengapit yang memantau, memeriksa laporan dan mengawasi kerja sekalian menteri dan bawahan sultan). Maka dibuka oleh Qadi Mu’azzam khazanah Balai Silatur-Rahmi yaitu mengambil ; dirham dan kain dan dibeli kerbau atau sapi hendak dipotong hari Madmeugang.Maka dibagi bagikanlah daging kepada sekalian mereka itu yang tersebut. Yaitu pada tiap-tiap satu orang maka yaitu seemas daging dan dapat uang lima mas dan dapat kain enam hasta. Maka pada sekalian yang tersebut semua diserah kepada Geuchik-nya masing- masing gampong daerahnya. Sebab karena sekalian mereka itu yang tersebut hidup melarat lagi tiada mampu membelikannya, ma­ka itulah sebab pemerintah Aceh memberi tolongannya dengan perintah Sultan atau Rais Jumhuriyyah Qanun Meukuta ‘Alam “