Selama Ramadan, jadwal kantor pemerintah diubah. Jika hari biasa, Senin-Kamis masuk pukul 08.00-12.00 WIB, istirahat sejenak, kemudian masuk lagi pada pukul 14.00-16.45 WIB. Namun pada bulan Ramadan, jadwal pulangnya dipercepat hingga puku 15.00 WIB saja, karena jam istirahat diperpendek dengan alasan tak butuh banyak waktu untuk makan siang.
Kebijakan ini dibuat mengingat selama Ramadan masyarakat muslim butuh waktu yang lama untuk menyiapkan berbagai penganan berbuka puasa. Selain itu juga untuk istirahat, karena pada malamnya akan melaksanakan salat tarawih.
Biasanya, jika hari Jumat saya selalu pulang ke rumah menjelang salat Jumat. Salat Jumat saya laksanakan di masjid yang tak jauh dari tempat saya tinggal. Kebetulan tadi, Jumat pertama dalam bulan Ramadan. Saya memilih tidak pulang, tetapi mencari masjid terdekat dengan kantor.
Jujur saja, ketika naik khatib saya selalu mengantuk. Entah saya yang memang kalah dengan setan atau memang isi khutbah yang normatif dan pembahasannya itu-itu saja. Memang dakwah itu sebenarnya tidak ada hal yang baru, akan tetapi cara pengemasannya saja yang berbeda.
Namun kali ini saya benar-benar bisa menikmatinya dari awal hingga selesai. Padahal pembahasannya sederhana sekali. Khatib menjelaskan lebih kepada persoalan yang dihadapi dalam keseharian dan kontekstual.
Sang khatib menjelaskan mulai dari rukun-rukun yang membatalkan puasa hingga persoalan khilafiah yang selama bertahun-tahun menjadi debat kusir, yaitu persoalan jumlah rakaat. Saya perhatikan hampir tak ada jamaah yang menguap-nguap, jika pun ada mungkin orang itu kurang tidur semalam.
Saya perhatikan tak ada juga yang berdeham-deham. Biasanya ketika jamaah sudah bosan dengan isi khutbah, ada saja batuk-batuk kecil yang saling bersahut-sahutan. Khaak... khuuk... kheeh.. begitulah kira-kira suara orang batuk. Hehe.
Menurut pikir saya, mengapa mereka ternga-nga dengan pembahasan yang sederhana itu, bisa jadi mereka butuh materi-materi dasar tentang ilmu agama. Apalagi dengan kesibukan dunia pekerjaan membuat sebagian besar jamaah tidak sempat lagi ke balai-balai pengajian untuk mendalami ilmu agama.
Sehingga, ketika ada seorang penceramah atau dai yang menyampaikan hal-hal dasar dalam beribadah tersebut terbesit dalam hati mereka, “Itu yang saya butuhkan, bukan pembahasan yang berat-berat,”. Karena tidak semua memahami hal-hal dasar dalam beribadah. Apalagi memang dari kecil tidak pernah ikut pengajian atau tak sempat karena sibuk mengejar dunia.
Coba Anda perhatikan pola pendidikan kita saat ini. Berapa jam anak-anak di sekolah umum yang menuntut ilmu agama. Dengan begitu banyaknya tugas di sekolah sudah cukup membuat mereka sibuk dengan dunia, lalu kapan mereka belajar ilmu agama?
Maka dengan datangnya bulan Ramadan, setidaknya dapat menambah khazanah serta wawasan keislaman kita. Semoga bulan ini menjadi bulan belajar bagi kita semua. Apalagi saya perhatikan ceramah ada dimana-mana. Usai salat Zuhur ada kultum, usai Magrib juga, sebelum tarawih hingga usai salat Subuh.
Terakhir penulis juga mengajak pembaca untuk menjadikan Ramadan sebagai bulan membaca, selain membaca Quran juga membaca buku-buku agama yang berkaitan dengan ibadah, sehingga ibadah kita diterima oleh Allah Swt. Jika tatacara ibadah kita salah, maka sia-sia saja akan tertolak, kecuali orang yang sedang belajar.[]
Bener banget nih, yang berat kadang suka bikin bosan karena ketinggian, yang ringan-ringan bisa jadi lebih kaya manfaat karena tepat sasaran, btw... congrat ya, malam ini kamu lebih cepat beberapa menit dari Ihan hehhee.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Jangan kmu melulu yg menang, sesekali aku lebih cepat haha
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
sihiiyyyy yang happiiiiiiii
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Cihuyyy
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Aku kl di masjid ngantok.. Pas sampe rumah ga.. Malah ke warkop.. Lalu melekk haha
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hahahaha... Dunia semua itu bang :D
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terimakasih sudah menggunakan tag #ramadan-tkf, teman
Saya ada kesalahan memberi %an upvote, mohon kiranya membalas komentar ini agar bisa saya beri tambahan upvote 😊
Salam,
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih @thekitchenfairy sudah singgah di postingan saya. Mohon dukungan Anda!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit