Hello sahabat steemean semuanya, sekarang saya tulis tentang budaya antar linto diwilayah Barat, ini merupakan update dari keponakan dapat SIMI (surat izin membawa istri) Setelah selesai nikah sebelumnya. Hari ini mengantar linto kerumah dara baro, dengan jarak dari desa peunaga cut ke desa gunong kleng lebih kurang dua kilometer.
Rombongan antar linto terdiri dari, kepala desa/ keuchik , teungku imum/ imum chik, kepala dusun/ ulee jurong, unsur pemuda, unsur wanita/ ibu-ibu, Family/ saudara linto, baik saudara dari bapak linto dan saudara dari pihak ibu linto beserta kawan kawan dekat linto, merupakan rombongan linto baro.
Bawaan Rombongan linto baro kerumah dara baro
Pertama adalah perlengkapan dara baro dari ujung rambut sampai ujung kaki, secara komplek di belanjakan oleh linto untuk dara baro yang di masukkan dalam dalong/wadah berjumlah ganjil kata orang tua supaya linto tahu kebutuhan istrinya belajar tanggungjawab.poto peunewo
Kedua adalah buah kelapa yang sudah tumbuh tunas di hiasi berbentuk ayam jago atau ayam jantan, kata orang tua kelapa tersebut di tanam di rumah dara baro, supaya dara baro dapat menggunakan dalam memasak gulai santan waktu di bawa pulang suaminya nanti.
Tiga adalah pisang, pisang di bawa satu tandan, bukan satu sisir, kata orang tua supaya istrinya nanti dapat memberi pisang pada anaknya nanti ketika baru lahir atau masih bayi.
Empat kelapa muda, kelapa muda di bawa satu tandan dengan jumlah buahnya yang ganjil, kata orang tua supaya istrinya nanti pulang suami lelah tahu memberikan air.
Lima tebu, tebu di bawa beserta dengan pucuk daun nya berjumlah ganjil, kata orang tua supaya pucuk di tanam di rumah dara baro sampai hidup beranak cucunya.
Ketika linto baro keluar rumah, kata orang tua di peusijuk dengan teupung tawar dan beras padi sambil berselawat pada Nabi Muhammad Saw yang di pimpin oleh teungku.
Setelah selesai acara peusijuk, baru linto baro berangkat menuju rumah dara baro, sesampainya dirumah dara baro semua bawaan linto baro di serahkan pada keluarga dara baro termasuk linto baro kata orang tua.
Rombongan linto yang ibu ibu atau perempuan di persilahkan naik kerumah bersama linto. Sedangkan rombongan laki-laki biasanya duduk di luar dan makan juga di berikan, kata orang tua.
Setelah selesai makan perwakilan rombongan linto melalui aparat desa atau keuchik, berbicara mewakili rombongan dan menyerahkan semua bawaan serta pamit pulang kata orang tua.
Inilah yang dapat saya ceritakan hari ini, semoga bermanfaat bagi sahabat steemean dan saya sendiri, untuk lebih rinci nanti kita tanyakan kembali pada orang tua. Senin 10 juli 2018 By @abduljalil.mbo