Perlukah Komunitas Steemians (anti)Hoax?

in indonesia •  7 years ago 

Salam #steemians.
Memulai tulisan ini, saya melempar sebuah tanya. Perlukah #steemians membuat komunitas #antihoax? Jawaban saya, Tidak. Steemians boleh setuju atau ada pandangan lainnya, silakan. Di sini kita bebas berdiskusi.

menangkal hoax.jpg

Kenapa tidak perlu sebuah komunitas antihoax di sini? Alasannya, #steemit adalah media sosial yang menganut prinsip antihoax dan antiplagiat. Semuanya ada di pedomannya, dapat dibaca kapan saja, biasanya akan menjadi panduan bagi yang baru bergabung, seperti saya.

Saya percaya saja, #steemians adalah antihoax saat menulis maupun berdiskusi di steemit. Kawan @rismanrachman pernah berkisah kepada saya, di sini ada pengawas yang saban waktu memeriksa setiap postingan. Jika ada pelanggaran, maka akan ada sanksi, layaknya sebuah sistem hukum. Patuh menjadi keharusan.

Tapi para #steemians umumnya tak hanya aktif di steemit, ada puluhan media sosial lainnya yang pasti diikuti semisal facebook, twitter, Instagram dan lainnya. Di sana, #hoax beredar, yang bahkan sangat sulit untuk membedakannya; benar atau bohong menjadi setipis kulit bawang. Bahkan banyak media mainstream terjebak menyebarkannya.

Saya yakini saja dengan semangat positif, #steemians sudah terlatih untuk tak menulis dan menyebarkan hoax di media sosial lain yang diikutinya seperti pepatah lawas, “alah bisa karena biasa.” Kalau tak bisa membantah atau menyangkal, selemah-lemahnya iman akan diam tanpa komentar.

Di sinilah pointnya, saya berpikir semangat #steemians perlu ditularkan. Membentuk komunitas #antihoax di luar #steemit untuk kemudian menularkan apa yang biasa kita jalankan di sini. Beruntung, jika kita kemudian kita mampu mengajak mereka bergabung bersama #steemians di sini.

Dapat juga dilakukan sendiri-sendiri. Intinya mencari tahu sebuah informasi yang didapat apakah hoax atau tidak, lalu menyangkalnya. Ciri berita #hoax tak terlalu susah, di antaranya; informasi yang jelas dilebih-lebihkan, ada tulisan tak sesuai gambar, ada judul tak sesuai isi dan ajakan-ajakan yang mencurigakan. Jika menemuinya, sila periksa informasi tersebut lalu cerahkan pembaca atau sahabat di sekitar anda.

Kampanye #antihoax dapat juga dilakukan dengan mengajak langsung siapapun: tetangga, kawan, ayah, adik, kakak, ipar, anak dan lainnya. Jangan diam, karena penyebar hoax tak pernah tidur untuk kepentingannya.

Hoax memang menjengkelkan. Saya mengalami sendiri pada pada 19 November 2017 lalu, Pemimpin Redaksi media tempat saya menulis menghubungi untuk membuatkan laporan dengan bahan awal gambar berikut:

spanduk hoax.jpg

Gambar itu didapatnya dari beberapa postingan di group whatsapp yang diikutinya. Saat itu mulaikan saya mutar-mutar menelusuri di mana poster itu terpasang. Beberapa rekan wartawan saya hubungi, nihil. Lalu seorang kawan menginfokan itu hoax sambil mengirimkan bukti gambar yang sebenarnya. Seperti di bawah ini:

spanduk asli.jpg
Foto: dok. Fauzan

Kepala Dinas Syariat Islam Banda Aceh Mairul Hazami kepada saya mengatakan spanduk (asli) itu sudah lama ditayangkan di seputaran Simpang Lima Banda Aceh. Lha… hoaxnya kok sekarang, menjengkelkan bukan, “Rambut” diedit menjadi “Jembut” entah apa tujuan pembuat dan penyebarnya.

Hoax dapat membuat keresahan, huru-hara dan bahkan perang saudara. Silakan #steemians mencari contohnya. Polisi bahkan setiap waktu mengimbau pengguna media sosial berhati-hati terhadap berita hoax. “Kalau dulu ada pepatah mulutmu adalah harimaumu, sekarang jempolmu adalah harimaumu,” kata Kombes Teuku Saladin, Kapolresta Banda Aceh (sekarang mantan), saat kami bersama menjadi narasumber talkshow RRI Banda Aceh bertema “membendung berita hoax” pada 28 Desember 2017 lalu.

Saladin tegaskan, di Indonesia pembuat maupun penyebar berita hoax dapat dijerat pidana sesuai UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Jadi berhati-hatilah.

menangkal hoax2.jpg
Foto: Zulyadi

Percayalah #Indonesia akan lebih baik tanpa hoax. Peran #steemians menjadi penting dalam kampanye #antihoax. Alasannya hanya satu, karena kita telah terbiasa tak menulis hoax di sini. #Komunitas-komunitas di steemit mungkin dapat memulainya dalam diskusi-diskusi atau kumpul bareng #steemians di wilayahnya, bahwa kita sudah punya modal mengenal hoax, tinggal kemauan saja. Bersediakan ambil bagian?

Salam
@abuarkan
Adi Warsidi

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Keras, langsung disinggol hr1, mantap ketua...

ngeri..
gak diragukan lagi

Saya setuju sekali. Agar postingan di steem juga terjaga dari hal-hal tidak baik sebelum terlambat.

Sungguh harus menjadi perhatian serta diberi dukungan dari rakan para steemian..

Memang tulisan droeneuh cukop bereh, meunjeo loen keker bak profil yang poe akun njoe sang hana asing lee ngoen loen bah pih ka meuthoen2 hana meurempoek. Pu haba Adi Warsidi @abuarkan?

Hoe ka aneuk teknik laen @botaksetan, @rayfa, @masripribumi, @joejuliardi, @albertjester, @misbahjuli, @fxf999

Siap dody, pane aseng teuma, lon awak pante baro. Makasih ka neujingek lon

Pajan na neu woe u Bireuen adi? Di sideh bak tanyoe na komunitas steemit chiet. Njan sigoe2 suwah neu tamoeng droeneuh u dalam bah leubeh bereh... Hehehee