Maybe now: Face, Appearance and Income, Still Underestimated Persons, Including "Parents".
Mungkin sekarang: Wajah, Penampilan dan Penghasilan, Masih Diremehkan Orang, Termasuk “Mertua”.
The degree of pain is most painful when a goal that is somewhere else will be anchored.
Tingkat sakit paling sakit ketika tujuan yang entah ke mana akan dilabuhkan.
Thankfully this heart never feels hot with all hope that always grows, viewed with the eyes of one, my pocket loses to the blue ringgit but my race will not get killed.
Syukurnya hati ini tidak pernah merasa panas dengan segala harap yang selalu tumbuh, dipandang dengan mata satu, sakuku kalah dengan ringgit biru tapi rasaku tidak akan terbunuh.
And I'm not taking you in trouble, my only busyness is to guarantee a good future. But instead you are attracted to the false happiness.
Padahal aku tidak mengajakmu dalam kesusahan, kesibukanku hanya untuk menjamin masa depan yang baik. Tapi engkau malah tertarik pada kebahagian semu.
I'm losing to the material they offer you, your family.
Aku kalah dengan materi yang mereka tawarkan untukmu, keluargamu.
It's just that I do not want to overlap with family life, so I invite you to fight, so you can face the difficult times that will come.
Hanya saja aku tidak mau menumpang tindihnya hidup pada keluarga, sebab itu aku mengajakmu untuk berjuang, agar kau mampu menghadapi masa sulit nanti yang akan datang.
Then, you do not want to be patient with your conscious "just forget about our love".
Lantas, kau tidak mau bersabar dengan sadarnya kau katakan “lupakan saja cinta kita”.
I give in, I'm wasted, I will not be angry, with the decision you choose.
Aku mengalah, aku terbuang, aku takkan marah, dengan keputusan yang engkau pilih.
Had there been a promise just to please. It is better to hurt in the beginning rather than reap the pain in the future.
Seandainya dulu adanya janji hanya untuk menyenangkan hati. Lebih baik tersakiti di awal ketimbang menuai rasa pilu di kemudian hari.
All this is not one of your family, do not blame the parents if they do not give blessing or something you choose. Blame yourself for never giving education to that choice.
Semua ini bukan salah keluargamu, jangan menyalahkan orang tua jika mereka tak memberi restu atau sesuatu yang engkau pilih. Salahkan dirimu sendiri yang tak pernah memberi edukasi terhadap pilihan tersebut.
Different because of the different age of the story, because different distinguishes the pain, we and our parents live in different times, different times everything different.
Karna beda zaman beda cerita, sebab beda masa beda derita, kita dan orang tua kita hidup di zaman yang berbeda, beda masa segalanya beda.
Therefore, giving understanding to a choice is much better than you choosing to surrender, to let go of the soon to be extinct.
Maka dari itu, memberi pemahaman untuk suatu pilihan jauh lebih baik dari pada engkau memilih pasrah, melepas pernah yang segera akan punah.
Happy staring please ..
Selamat menatap harap..
Nice story... 😁
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Isi hati yang di goreng menjadi prasastra pak dokter hehee @razak-pulo
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit