PERNAH

Kita pernah berlarut pada malam.
Kita pernah terbuai dalam asmara.
Kita pernah berlarut pada rindu.
Kita pernah tertipu oleh waktu.
Kita pernah merindu untuk temu.
Kita pernah berargumen untuk memahami.
Kita pernah berpisah untuk kembali.
Kita pernah saling melengkapi kurang lebih mu, kurang ku, lebih ku kurang mu.
“Kita pernah , kita pernah , kita pernah jangan kau biarkan punah”.

Jika sekarang aku harus Berlarut dalam kesendirian apa kau tega melihat “Pernah” menjadi “Punah”.
“Sayang”Jangan meniadakan yang pernah ada, badai itu hanya sebentar sayang, setelah itu berlalu.
Gengam tanganku jangan lepaskan kita bertahan untuk teruskan.