Penilaian Anak

in indonesia •  7 years ago 

STEMIANS hari ini saya bercerita soal penilaian terhadap anak. Ini karena saya baru saja mendengarkan cerita miris dari seorang teman. Bahwa, ada seorang murid sekolah dasar, melakukan tindakan asusila terhadap teman sebayanya. Petugas sekolah menemukan pasangan anak ini di sebuah toilet dalam kompleks sekolah. Tindakan itu lalu diselidiki oleh orang tua bersama dewan guru. Tentu tak apik menyebutkan nama sekolah itu. 

Kesimpulannya, guru dan orang tua menemukan fakta mengejutkan. Ternyata di rumah, kedua anak ini dipasang WiFi. Tentu untuk memudahkan kinerja orang tuanya. Maklum, orang tuanya terbilang sibuk. Tak bisa jauh dari jaringan internet. 

Ternyata lagi, si anak diberikan tab-yang dikira orang tuanya-hanya buat maen games. Ternyata, dari situ, anak itu mengakses youtube. Secara kebetulan, akses youtube ini menampilkan pergumulan intim orang dewasa. Itu pula yang dicoba sang anak itu. 

Cerita miris itu lalu mengingatkan saya pada anak saya di rumah. Secara kebetulan, saya membatasi aksesnya terhadap handphone. Jika pun dia memegang handphone, saya dan ibunya kerap menemani. Itu pun dengan waktu terbatas. 

Setelah itu, anak-anak akan diajak bermain layaknya seusianya. Maka, terkadang main karet, klereng, dan mainan anak lainnya. Saya tak bermaksud menyatakan pola asuh dan pola nilai keluarga saya sudah benar. 

Tentu, setidaknya, sebejat apa pun orang tua, berharap anaknya akan jadi anak yang baik, soleh, solehah. Itu semua harapan orang tua. Termasuk saya. 

Orang tua anak yang saya cerita di atas tadi tentu terkejut. Sejak itu, dia mulai membatasi akses internet untuk anaknya. Nah, kembali ke pola nilai anak, sebaik apa pun yang kita lakukan, sedikit banyak akan membekas di ingatan anak. Apakah hasil akhirnya anak itu akan baik? Belum tentu. Faktor lingkungan patut diperhatikan.

Terkadang anak meniru lingkungannya. Di situlah, saya selalu meminta anak menceritakan apa yang dikerjakan di sekolah, di tempat bermainnya, dan teman-temannya. Saya jadi tau siapa saja temannya. 

Namun, setidaknya saya sudah berusaha memberikan yang terbaik. Setidaknya menurut saya. Tentu, saya berharap tidak salah menilai dia. Menjadikan dia teman, dan terus berdiskusi dengan dia. Saya ingin menjadi temannya. Agar dia lebih leluasa cerita. 

Jadi, dia bisa curhat apa saja, tentang apa saja. Sehingga saya tau sejauh mana dia bergaul. Tentu, kita punya pendekatan berbeda. Saya hanya berdoa, dari tujuh lapis langit dan bumi, seluruh doa terbaik buat anak saya.

Setidaknya, saya berharap dia lebih baik dibanding saya. Lebih hebat dibanding saya. Lebih kokoh dan kuat dibanding saya. Semoga.

Image source: 1, 2, 3

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

sangat miris bang ceritanya..
sungguh sangat disayangkan jika hal-hal seperti itu terjadi pada anak-anak, mau jadi apa penerus bangsa kita kedepannya.

saya juga pernah melihat hal demikian,

Tema yang hangat bang @aiqabrago khususnya yang sudah menjadi orang tua bagi si anak. Saya pikir perlu dibacakan oleh setiap orang tua guna mendidik sang buah hatinya.

Menurut saya setiap orang tua tidak hanya cukup menjadi teladan saja bagi anak-anaknya, tetapi mereka harus memberikan bimbingan dan perhatian khusus terutama bagi anak-anaknya yang masih labil dan juga dibawah umur supaya tidak terjadi hal-hal yang serupa dengan kisah diatas.

Harus tetap berada dalam pengawasan orang tua. Kasus ini mengingatkan kita selaku orang tua untuk berhati-hati.

Miris sekali membacanya bg @aiqabrago diusia yang masih kecil harusnya mendapatkan perhatian kusus kepada anak, karena merekalah penerus generasi mendatang apabila moralnya sudah rusak siapa yang akan rugi, semoga bisa menjadi sebaik baik pelajaran

Cerita yang sangat bermanfaat,. Untuk semua Ayah dan juga tentunya untuk calon Ayah, bagaimana mensikapi setiap keadaan dan perubahan anak,. Jagalah anak, berikan masukan dan arahana yang bermanfaat...

memang miris sekali bang,,,
tapi dibalik cerita miris itu kita bisa mengambil hikmah bawah, dengan kemajuan teknologi ,,ada yang bisa kita mamfaat dan ada yang bisa menjadi malapetaka bagi kita semua,,terimakasih

Ini yang harus diperhatikan dan menjadi hal yang sangat penting bagi kita sebagai orang tua. Jika bisa untuk anak dibawah usia SMP jangan pernah untuk memberikan mereka handphone pintar. Dan jika pun mereka memakainya untuk permainan, batasi serta blokir semua akses yang berbaur hal yang tidak wajar. Semoga ingin bisa menjadi pengalaman untuk kita semua.

Keberhasilan anak sangat tergantung pola komunikasi orang tua dalam mendidik, meskipun teknik mendidik antara satu keluarga dengan keluarga lain sangat berbeda2 tetapi tujuannya sama menjadikan anaknya lebih baik dan terarah...

Teknologi ada sisi baik dan buruk, dalam kasus ini orangtua yang bersalah, karena tak mendampinginya dalam teknologi karena anak-anak selalu ingin mencoba bentuk dari penasarannya. Sukses @iqabrago ini postingan yang berguna agar orang tua selalu memperhatikan buah hati mereka sesibuk apapun.

Bener bang, saya pernah melihat seorang anak mengakses situs dewasa di caffe yang ada wifi,
Saya tidak berani tegur takut jawaban si anak nanti pue rusan droeneh, na ku lakee hp droeneh? (apa urusan anda, apa saya minta hp anda?).
Sungguh sangat memprihatinkan generasi kita yang akan datang.

Ya begitulah bang yang dinamakan kids jaman now, postingan ini cocok sekali buat orang tua yang membiarkan anaknya bebas tanpa pengawasan,,
Mereka para ortu beripkir bahwa anaknya masih polos masih lugu Belum tau apa apa..
Padahal anaknya sendiri sudah bisa membuat ank lagi..
Jadi inti dari komentar saya ini:
#himbaun Kpd seluruh orang tua
Tolonglah jaga anak anda sebaik mungkin meskipun anda sangat sibuk dengan urusan bisnis,, tapi anda juga harus membagikan waktu luang kepada sang buah hati biar mereka gak stres dan melakukan bebagai macam hal senonoh lainnya...
Terimakasih bang atas postingannya
Sangat bermanfaat

Terkadang tidak baik jg memfasilitasi teknologi yg bahkan belum sesuai dengan usia anak...
Pengawasan penting dengan tetap meninjau anak itu punya perasaan dan butuh kasih sayang orang tua yg takkan pernah tergantikan oleh barang canggih manapun.

Sangat miris,pilu dan menyayat hati. Semoga semua kita tidak lupa untuk selalu bertanya dan mengadu kepada Allah, tentang apa yang harus kita tulis tiap harinya. Agar pada sa'atnya nanti dihalaman terakhir buku kehidupan kita selesai, kita dapati diri kita sebagai satu pribadi yang berkenan kepada-Nya. Dan supaya buku kehidupan itu layak untuk dijadikan teladan bagi anak-anak kita kelak dan siapapun setelah kita meninggal kelak postingan yang membuat saya nyesak bang @aiqabrago

Anak2 jaman now berbanding terbalik dengan jaman old. Tindak bejat anak sekarang menjurus kepada tindakan asusila disebabkan media ditambah dengan misi golongan tertentu. Dua musuh besar orang tua saat ini, narkoba dan pergaulan bebas. Di jaman old sangat tabu bergandengan dengan lawan jenis, bejatnyanya mereka hanya sebatas adu otot sebagaimana tangkasnya bruce lee memainkan doble stiknya.

Haduhh... Sungguh sangat di sayang kan jika anak-anak sudah lale dengan internet.. maka harus kita waspadai terhadap anak-anak..

terkadang orang tua tiddak menyadari ada buaya dan harimau didekat anak saat berjalan didekat jurang. bila tak awas maka pilihannya tercabik oleh taring buaya atau cakar harimau atau kejegur jurang. maka sudah selayaknya orang tua selalu awas terhadap anak. bukan berarti memberi fasilitas dan kebebasan berarti tanpa kontrol. namun mari kita jadi teman anak kita. mengajak anak jadi anak seusia anak tentu butuh pemahaman yang bijak agar kejadian miris yang abang ceritakan bsa kita minimalisir.
salam dari klaten jawa tengah

Semoga anak2 kita tidak terjerumus oleh kemajuan tekhnologi yang kerap membawa dampak negatif bagi pertumbuhan anak ya Bang @aiqabrago.
#saveourkids

Benar bang @aiqabrago
Melihat perkembangan teknologi dan pergaulan anak - anak di zaman now, memang kita sebagai orang tau harus lebih berhati hati dan benar - benar memprotect nya dengan ilmu agama yang benar - benar kuat salam diri nya.

anak anugerah terbaik yang Allah titipkan kepada kita, bermain bersama mereka sebagai sahabat sepanjang masa.

Tulisan yang berisi.
terima kasih banyak ceritanya. Ini ilmu yang berharga

Semoga generasi anak bangsa akan terus terjaga, dengan kemajuan tehknologi zaman sekarang ini tak bisa dipungkiri anak seusia dini sudah bermain table,mari sama" kita saling menjaga pergaulan anak,adik,ponakan,saudara bahkan org lain sekalipun, Demi terselamat anak bangsa dari kehancuran akan masa depan. terima kasih bg @aikabrago salam sejahtera.

Ini menjadi dilema, disatu sisi internet diperlukan, bahkan untuk anak usia SMP sekalipun, karena ada tugas atau PR dari sekolah yang mengharuskan membuka internet. Kita tahu sendiri internet itu bagaimana, yang di klik lain terkadang yang nongol lain lagi. Untuk menghindari hal-hal negatif tentunya tidak membiarkan anak-anak mengakses apapun dari internet kecuali dalam pengawasan orang tua.

Fungsi kontrol terhadap anak akan dapat membangun komunikasi yang baik. Hal-hal yang negatif akan bisa berkurang.

Apalagi pada zaman yang serba mudah mengenai informasi, banyak hal yang mesti diwaspadai. Barangkali kewaspadaan tidak dapat tidak mesti dipelihara. Bukan berarti curiga, karena hal ini akan memunculkan masalah baru pula.

Terimakasih informasi dan paparannya.

Salam KSI
Irman Syah || @mpugindrong

Memang mengerikan zaman serba teknologi canggih..
Disatu sisi kita mengikuti perkembangan zaman, disisi lain efeknya mengerikan...
😭😭😭😭

Orangtua dan lingkungan sekitar merupakan panutan terhadap perkembangan anak. Moral anak juga terbentuk sedari kecil bg.

Sangat bermanfaat bagi yang sudah memiliki anak, agar lebih waspada.
Salam saya @fatany

Amiiin...
Semoga orang tua lebih jeli dan bijaksana dalam mendidik anak,,sekolah utama anak adalah rumah, guru tebaik anak adalah ibunya.

Miris sekali bang, di ujung aceh bagian timur, perbatasan dengan sumatera utara, tepatnya di kabupaten saya tinggal sekarang, banyak kejadia demikian bang, kebetulan saya sebagai pendamping bagi sebagian korban (anak).

Semoga tidak terjadi lagi di aceh khusus nya, indonesia umum nya, save children..

Memg peran orang tua sangat penting dalam perkembangan anak...

Dapat di ambil pelajaran. Agar lebih serius lagi dalam mendidik dan mengawasi si anak dalam kegiatan sehari hari.

Wow so good

Postingan yang bernas. Sudah saatnya kita mendidik dan menjaga anak dengan cara-cara yang relevan dengan zaman sekarang. Karena kalau tidak, kita akan gagal dan tertelan seleksi alam. Salam Bang @aiqabrago.. :)

Postingan jadi sebuah renungan bang @aiqabrago 😔😔

Saat anak2 kaya pencipta teknologi asyik bermandikan hujan atau bermain lumpur. Anak-anak pengguna malah menghabiskan waktu dengan produk itu.

Terima kasih mengingatkan kami bang.

Menurut saya faktor pergaulan yang sangat mempengaruhi sang anak @aiqabrago, namun semua orang tua menginginkan anaknya lebih baik darinya. Postingan yang sangat bermanfaat karena berupa nasehat

kegagalan satu generasi di masa depan, adalah kesalahan para orang tua hari ini...

Han ek uroeh, cok aneuk jok bak nek, abeh urusan... Wen lom... Itu kata yg cocok bagi orang tua yg tidak mampu mendidik anak..

miriss bnget. apa yang bg @aiqabrago sampaikan sangat bermanfaat. terkadang kita lalai dan membiarkan anak tumbuh dan berkembang sendiri tanpa kita dampingi. Kita terlalu sibuk sehingga tdak punya waktu buat anak. Sebagai seorang ayah saya ikut merasa prihatin.

Dizaman dimana teknologi semakin canggih, mengakses video yang tidaknlayak konsumsi bagi anak-anakpun semudah mengedipkan mata.
Semoga kita mampu menjaga mereka, post ini mengingatkan saya akan dia dirumah yang semakin hari semakin bertambah umurnya :'( hanya doa yang mampu kita panjatkan.
Semoga anak anda dalam lindungan sang pemilik alam semesta. (Doa yang baik untuk sesama muslim maka akan dikembalikan sesuai yang didoakannya kepadanya yang berdoa).

post of the day,....

Perkembangan anak tetap harus dalam pengawasan org tua, meskipun sesibuk apapun si org tua. Sepakat👍

Tulisan bermanfaat bg, saya juga mengalami keresahaan seperti yang anda rulis, kebiasaan anak aaya menonton video di youtube menimbulkan kegelisahaan dan kekhawatiran bagi saya, semoga saumya bisa menkaga dan mengontrol ank saya, agar tidak rusak diusia nya dewasa, terimakasih telah berbagi nasihat,,,,salam dari saya @feryza pemula di steemit asal tb.baroh krueng geukuh Aceh utara.

Abang enak tinggal di Krueng Geukueh Aceh Utara

hahahaaaa...that jra teuh ka fi....kuban inan sehat adoe....hana kuteume woe lom u sigli.....asoe keuh tengoh goyang that

Meunyoe keu badan ka lubeh sehat.
Teuma laen-laen jih yang kureung.

seupeut aju....nak bgh sehat

Sebagai generasi penerus kita harus tetap menjaga mereka dengan pendidikan serta akhlak. Semoga generasi kedepan bisa melanjutkannya. Salam from me @azroel please upvote and resteem visit my blog and fool me back kak. Thanks.!

  ·  7 years ago (edited)

sungguh beruntung putra/i, jika memiliki orang tua seperti bang @aiqabrago, saya bisa membayangkan bagaimana bijaknya bang @aiqabrago dalam mendidik anak, saat membaca postingan ini, anda adalah sosok ayah yang baik dan penuh perhatian, serta tanggung jawab yang besar bagi keluarga tercinta. Ini pola asuh yang keren, Saya yakin, mereka pasti bangga memiliki ayah sebaik bang @aiqabrago.

  ·  7 years ago (edited)

Sangat miris, kita sering berpikir bahwa mereka "anak kecil" jadi difasilitasi apapun toh tidak menjadi mslh karena itu dia "masih kecil". Anak memiliki masa keemasan antara usia 1 s.d 6 tahun. Pertumbuhan otaknya yang semakin berkembang perlu diisi dengan hal2 positif dan menjauhi mereka dari hal negatif yang membuat mereka adiktif terhadap sesuatu yang kita anggap benar namun berisiko terhadap perkembangan karakternya ke depan. Anak kecil adalah kaset kosong yang masih baru. Jangan memasukkan sesuatu yg kita anggap baik namun buruk bagi perkembangan mentalnya. Kaset kosong yg lebih dahulu terisi dengan hal positif maka akan memiliki sedikit ( sisa) ruang untuk menampung hal lain yg kurang diperlukan anak. Mengajak untuk menghafal alquran, bermain game religius, bermain dengan alam suatu hal yg dapat memberikan ransangan positif bagi otaknya . Dalam sebuah acara parenting yang saya ikuti, sebenarnya menonton tv saja tidak dibolehkan bagi mereka mengingat tayangan televisi kita yg full mempertontonkan kekerasan, sinetron percintaan, debat tidak sehat dll. Karena kecenderungan anak kecil adalah bukan melakukan apa yang di dengar namun apa yang dilihat itulah yang akan dipraktekkan. Kadangkala untuk mendiamkan anak yang sedang menangis, kita sering melakukan cara praktis dengan menyodorkan hp agar dia bisa bermain game dan tdk mengganggu kesibukan kita, anak mulai adiktif dan lama kelamaan anak semakin tau apa yang harus dilakukan agar orang tuanya kembali memberikan hp padanya. Ketika ia menjadi adiktif hebat maka kita sbg org tua akan sangat kesulitan memisahkan barang tersebut darinya bahkan ketika ia sudah besar. Maka tidak heran anak2 yang ketergantungan pada hp di tingkat SMP dan SMA lebih menyenangi bermain hp daripada belajar. Tidak serius mendengar gurunya menerangkan pelajaran dan berbagi pikiran untuk hal yang tidak perlu. Maka orang tua sudah seharusnya menjadi role model bagi mereka. Karena teladan yang pertama adalah adopsi langsung dari perilaku orang tua di rumah. Mari kita menyelamatkan masa depan anak kita dari pengaruh buruk yang tanpa kita sadari telah merenggut dan menodai masa depan dunia dan akhiratnya. Terimakasih @aiqabrago. Salam parenting.

Orang tua selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada anaknya, terbaik itu sesuai syariat, orang tua sebagai ayah dan bunda, dan teman bagi anaknya. juga sebagai psikolog dan menjadi pendidik yang baik, tapi yang iayanya kita sebagai reporter bagi anak yang tidak pernah ada kata bosan dalam bersuara untuk kebaikan anak. sedangkan hidayah dari Allah Subhana Hua Taala. demikian bang @aiqabrago salam sukses buat kurator Indonesia

Setelah saya baca dan saya pimirkan artikel abg @aiqabroga sangat bisa di jadikan sebagai nasehat untuk para orang tua,di masa yang serba canggih ini anak2 mesti di jaga dengan benar2 dari pergaulan bebas misal nya narkoba dari medsos misal nya kita jaga jangan sering ke warnet,saya seberpendapat dgn abg dan saya ucapkan terimakasih abg telah membuka banyak mata ora g tua lewat postingan abg ini.sesibuk2 appun orang tua tetap tak kan terlepas tanggung jawab kpda sang si buah hatinya.Dalam islam pun sudah di tegas kn bahwa anak amanah dari Allah maka jaga lah anah Allah dengan sungguh2.
Salam perkenalan bang

Memang terkadang, kerja di warung kopi dengan memanfaatkan internet warkop lebih bagus dari pasang internet di rumah

amiin ya Allah, semoga dapat menjadi pengganti genarasi yang lebih baik dari kita ya Bg. Do'a snjata ureung mukmin :)

Semoga putra-putri @aiqabrago menjadi generasi penerus yang membanggakan bagi kedua orang tuanya, juga kepada nusa dan bangsanya...

Sama pikiran tanyoe bang. Makin ukeu maken Brat tantangan. Ketika kemajuan digital disalahgunakan habislah kita.
Jameun ureungsyik susah geuh aneukmit meugreb Hana diwo. Musem nyoe Aneuk miet Hana lupah saho tateupeu seugo ka metumpok bak sago

Sangat miris banget bang @aiqabrago, perkembangan teknologi membawa dampak baik dan buruk, harus bisa benar-benar di sikapi dengan seksama terutama sama orang tua, agar tidak kecolongan, dan bisa memberi pemahaman dan proteksi kepada anak2 kita supaya bisa terhindar dari dampak negatif teknologi