An employee at a company claimed the relationship with his best friend stretched since his best friend became the mayor. His friend was not arrogant, but, "the position made him closer to his fellow mayors," said the employee, remembering the difficult times with his friend who is now an official.

Is it true, position and money make must change friends? Can't the employees stay close to the mayor even though their "degree" in the human eye is now different? Can't they respect each other's work, take time for their work and responsibilities while continuing to make time for friends?

It is true that the position of mayor adds to the busyness and 1001 other consequences that make life change. Friends and networks change and increase. However, old friends are thrown away. Social status should not disappear friendship, affection, and attention to friends. Position is only temporary, but friendship is eternal.

Money also often makes people change friends. A lot of money is friendly to other people, lots of money. In fact, friends should not look at money. On the contrary, people who have a lot of money must have many friends who do not have money to make it even. When friends with people who do not have it, it means having the opportunity to do charity. Isn't that right?

When you have lots of money and give to friends, then the money will increase in the form of excitement. Happiness always increases when divided, while sadness decreases. So share with friends and wait for the miracle to come. 

*****

Image source: 1, 2, 3, 4

*INDONESIA*

Jabatan dan Uang Datang, Sahabat Berganti?

Seorang karyawan di sebuah perusahaan mengaku hubungan dengan sahabat dekatnya merenggang sejak sahabatnya menjadi wali kota. Sahabatnya itu bukan sombong, tetapi, “jabatan membuatnya lebih dekat dengan sesama wali kota,” kata karyawan tersebut sambil mengenang masa-masa sulit bersama sahabatnya yang kini menjadi pejabat.

Apakah benar, jabatan dan uang membuat harus membuat sahabat berganti? Tidak bisakah karyawan itu tetap akrab dengan sang wali kota meski “derajat” mereka di mata manusia kini berbeda? Tak bisakah mereka saling menghargai pekerjaan masing-masing, meluangkan waktu untuk pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing sambil terus menyediakan waktu untuk sahabat?

Memang benar bahwa jabatan wali kota menambah kesibukan dan 1001 konsekwensi lain yang membuat hidup berubah. Sahabat dan jaringan berubah dan bertambah. Namun, sahabat lama dibuang jangan. Status sosial tidak seharusnya menghilangnya persahabatan, kasih sayang, dan perhatian terhadap sahabat. Jabatan hanya sementara, tetapi persahabatan itu abadi.

Uang juga sering membuat orang berganti sahabat. Orang banyak uang uang bersahabat dengan sesama orang banyak uang. Padahal, seharusnya sahabat tidak memandang uang. Bahkan sebaliknya, orang yang punya banyak uang harus memiliki banyak sahabat yang tidak memiliki uang agar ada pemerataan. Ketika bersahabat dengan orang yang tidak memiliki, berarti memiliki kesempatan untuk beramal. Bukankah begitu seharusnya?

Ketika memiliki banyak uang dan memberikan kepada sahabat, maka uang itu akan bertambah dalam bentuk kegembiraan. Kebahagiaan selalu bertambah ketika dibagi, sedangkan kesedihan agar berkurang. Jadi berbagilah kepada sahabat dan tunggulah keajaiban akan datang.

*****