The historical meeting took place in Bireuen, Aceh. Exactly on Ujong Beach or Bireuen people often call it the Teupat Sea. Witnessed by the waves and the blue sky, meet up Indonesian Steemit Community (KSI) Chapter Bireuen, became the biggest gathering that was attended by not only KSI members from Bireuen but also from some chapters in Aceh.

The participants of 1st meet up KSI Chapter Bireuen were also followed by the nearest KSI such as KSI Chapter Lhokseumawe, KSI Chapter Aceh Utara, KSI Chapter Langsa, KSI Gayo Chapter (Bener Meriah and Aceh Tengah), also present KSI Chapter Pidie and KSI Chapter Banda Aceh who attended specifically to stay in touch with fellow members of Indonesian Steemit Community.

Meet up KSI Bireuen feels more colorful with a variety of social activities. I personally strongly support these activities and are directly involved in the assistance to orphans and blood donors supported by the Indonesian Red Cross (PMI) of Bireuen District. This proves that the Steemi Indonesia Community is not an exclusive selfish community, gathered simply by vote for Steem and Steem Dollars (SBD). KSI also cares about social issues and uses momentum meet ups to strap loving relationships with others, even though we do not know the people who receive them. Looking back, this is not the first time a member of KSI. In some disasters, caring for victims is also raised by KSI, with or without publication.

The arrival of KSI members ranges from Langsa to Banda Aceh at their own expense, proving the solidarity of fellow community members is getting stronger. The reason for the cost because SBD down is not an obstacle to meet. All members make sacrifices to meet other Steemians from different regions. Their sacrifice was intriguing and together. No wonder there is a KSI Chapter Bireuen committee who is crying touched when closing the event.

Like the waves of Ujong Beach that surge never go out, so the spirit of KSI members follow 1St meet up KSI Chapter Bireuen. Hopefully the spirit of togetherness like this is maintained, although the challenges ahead are really heavy in the middle of the dynamics of community travel that is so high. Differences should not be viewed as a threat, just the chance to keep the community “ukhuwah” (Islamic solidarity)  more beautiful. The rainbow is also beautiful because of the combination of several colors.

The Steemians who are considered senior share experiences in the meet up how to manage Steemit account well to become a successful Steemians. The word success here is not only seen from the many rewards earned, but also how a Steemians have an extensive network at home and abroad. Success also means a Steemians find his world in Steemit no matter how much Steem and SBD are earned.

Togetherness in 1St meet up KSI Bireuen may be a history that we always remember to strengthen the fraternity of fellow Steemians. When there will be friction, remember the waves in the Beach Ujong Blang. That is the symbol of the spirit of togetherness community Steemit Indonesia that never goes out. That's my hope and hope all of Steemians.*****

*INDONESIA*

Gelora Steemit Gathering: 1St Meet Up KSI Bireuen

Pertemuan bersejarah itu terjadi di Bireuen, Aceh. Persisnya di Pantai Ujong atau masyarakat Bireuen sering menyebutnya Laut Teupat. Disaksikan deburan ombak dan langit biru, meet up Komunitas Steemit Indonesia Chapter Bireuen,  menjadi pertemuan terbesar yang diikuti tidak saja anggota KSI asal Bireuen, tetapi juga dari beberapa chapter di Aceh.

Tercatat, peserta 1St meet up KSI Chapter Bireuen juga diikuti KSI terdekat seperti KSI Chapter Lhokseumawe, KSI Chapter Aceh Utara, KSI Chapter Langsa, KSI Chapter Gayo (Bener Meriah dan Aceh Tengah), juga hadir KSI Chapter Pidie dan KSI Chapter Banda Aceh yang hadir secara khusus untuk bersilaturahim sesama anggota Komunitas Steemit Indonesia.

Meet up KSI Bireuen terasa lebih berwarna dengan digelarkan berbagai kegiatan sosial. Saya pribadi sangat mendukung kegiatan tersebut dan terlibat langsung dalam bantuan kepada anak yatim dan donor darah yang didukung Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bireuen. Ini membuktikan bahwa Komunitas Steemit Indonesia bukan komunitas eksklusif yang hanya mementingkan diri sendiri, berkumpul sekadar memberi vote demi Steem dan Steem Dollars (SBD). KSI juga peduli terhadap masalah sosial dan menggunakan momentum meet up untuk menjalin tali kasih dengan sesama, meski kami tidak mengenal orang yang menerimanya. Kalau dilihat ke belakang, ini bukan yang pertama kali dilakukan anggota KSI. Dalam beberapa bencana, aksi peduli terhadap korban juga digalang KSI, dengan atau tanpa publikasi.

Kedatangan anggota KSI mulai dari Langsa sampai Banda Aceh dengan biaya sendiri, membuktikan kekompakan sesama anggota komunitas semakin kuat. Alasan biaya karena SBD turun bukan menjadi kendala untuk bertemu. Semua anggota berkorban untuk bisa bertemu dengan Steemians lainnya dari berbagai daerah. Pengorbanan mereka sungguh menggugah semangat dan kebersamaan. Tidak heran bila ada pengurus KSI Chapter Bireuen yang menangis terharu ketika menutup acara.

Seperti ombak Pantai Ujong yang menggelora tak pernah padam, begitulah semangat anggota KSI mengikuti 1St meet up KSI Chapter Bireuen. Semoga semangat kebersamaan seperti ini tetap terjaga, meski tantangan ke depan sungguh berat di tengah dinamika perjalanan komunitas yang begitu tinggi. Perbedaan hendaknya tidak dipandang sebagai ancaman, justru peluang untuk menjaga ukhuwah komunitas agar lebih indah. Pelangi juga indah karena kombinasi beberapa warna.

Para Steemians yang dianggap senior saling berbagi pengalaman dalam meet up tersebut bagaimana mengelola akun Steemit dengan baik untuk menjadi seorang Steemians sukses. Kata sukses di sini tidak saja dilihat dari banyaknya rewards yang diperoleh, tetapi juga bagaimana seorang Steemians memiliki jaringan yang luas di dalam dan luar negeri. Sukses juga berarti seorang Steemians menemukan dunianya di Steemit tanpa peduli berapa pun Steem dan SBD yang diperoleh.

Kebersamaan di 1St meet up KSI Bireuen semoga menjadi sejarah yang selalu kita ingat untuk memperkuat persaudaraan sesama Steemians. Ketika nanti terjadi gesekan, ingatlah deburan ombak di Pantai Ujong Blang. Itulah simbol gelora semangat kebersamaan Komunitas Steemit Indonesia yang tak pernah padam. Itulah harapan saya dan semoga menjadi harapan bagi semuanya.*****