*SAYA DOKTER HEWAN...MANUSYA MRIGA SATWA SEWAKA....*

Halo...sahabat steemian, saya seorang dokter hewan yang bekerja di pemerintahan tepatnya di Pemerintah Kabupaten Aceh Utara yang bertugas membidangi Kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner. Mungkin ada dari beberapa sobat steemian yang belum familiar kira-kira apa tugas/aktivitas dokter hewan dan apa pula maksud dari veteriner. Secara umum tugas/aktivitas seorang dokter hewan adalah menangani masalah kesehatan hewan baik itu tindakan pencegahan maupun pengobatan termasuk vaksinasi terhadap hewan atau ternak. Untuk spesifiknya tugas/aktivitas seorang dokter hewan tergantung pada lapangan pekerjaan yang dipilih, apakah ASN, Profesional atau wira usahaan. Di pemerintahan pelaksanaan tugas/aktivitas dokter hewan tentu terkait kebijakan pemerintah di bidang kesehatan hewan yang dalam kegiatannya mencakup Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Hewan baik penyakit hewan menular maupun penyakit zoonosis. Nah apa pula artinya Zoonosis...?
Zoonosis adalah penyakit yang berasal dari hewan yang dapat menular ke manusia seperti rabies (anjing gila), Avian Influenza (Flu Burung) dan beberapa penyakit lainnya. Ngeri ya.....?
Rabies merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan bila menyerang manusia dengan case fatality rate (CFR) 100 %. Jadi dapat dipastikan apabila sobat steemit tergigit oleh anjing yang menderita rabies dan sudah menunjukkan gejala klinis maka nyawa sobat sudah tidak dapat tertolong lagi....(seraaamm)
Ada lagi Penyakit Avian Influenza atau flu burung yang juga sempat menjadi pandemi seperti halnya COVID 19 yang pernah terjadi beberapa tahun yang lalu yang menimbulkan kepanikan, kematian manusia bahkan ternak unggas yang menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat di seluruh dunia. Perhatian dunia begitu besar saat itu untuk menangani wabah baik itu lembaga dunia PBB dalam hal ini WHO (World Health Organization) dan FAO (Food and Agriculture Organization) maupun lembaga lain (NGO) mengingat tingkat bahayanya bagi nyawa manusia seperti pernah tercatat dalam sejarah dunia dulu pada saat terjadi Flu Spanyol (Spanish Flu).
Memang tugas/aktivitas dokter hewan tersebut diatas membuat kami mempunyai resiko yang cukup tinggi (high risk)dalam pelaksanaan kegiatannya. Untuk itu diperlukan keahlian khusus dan kepatuhan terhadap standar operasional (SOP) agar pelaksanaan tugas dapat mencapai hasil maksimal dan aman.
Salah satu tugas lainnya adalah yang menyangkut keamanan pangan terkait dengan memastikan masyarakat dapat dipenuhi kebutuhan protein hewaninya dengan produk dari hewan (daging, susu dan telur) serta olahannya yang memenuhi kaidah ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal). Mungkin sobat steemian tidak asing dengan bakso, siomai dan lain-lain yang bahan dasarnya adalah dari hewan (daging). Untuk menjamin hal tersebut perlu dilakukan pengawasan oleh dokter hewan mulai dari proses pemotongan sampai pemasaran di tingkat konsumen. Pemotongan harus dilakukan dengan memperhatikan aspek higiene dan sanitasi agar produknya aman. Tidak hanya sampai di situ dalam produk olahan sering terjadi pemalsuan daging sapi dengan daging babi (celeng) bahkan penambahan bahan-bahan berbahaya seperti Borax dan Formalin. Untuk itu perlu pengawasan yang maksimal dari dokter hewan pemerintah setempat. Karena aspek kesehatan manusia sangat erat kaitannya dengan kesehatan hewan sehingga perlu adanya sinergisitas diantara keduanya yang juga mengacu pada pengertian umum dari veteriner yaitu Segala Urusan hewan yang menyangkut kesehatan manusia. Hal tersebut juga tersirat dengan moto dari dokter hewan " Manusya Mriga Satwa Sewaka" yang bisa diartikan Mengabdi untuk kesehatan manusia melalui dunia hewan. Jadi ada yang berminat memilih profesi dokter hewan sobat steemian.....?