Equator crossing line ceremony : mitos kekuasaan neptune atas lautan raya. Balada pelaut #11

Bagi para pelaut yang belum pernah atau pertama kali melewati Equator (garis khatulistiwa), biasanya akan di nobatkan sebagai anak neptune penguasa lautan. Pelaut-pelaut yang lebih senior melakatkan nama The real seaman kepada anak-anak neptune (baca : pelaut), seperti yang sering saya dengar. mendapatkan sertifikat penghargaan yang di berikan oleh kapten d kapal tapi setelah melewati beberapa peloncohan.

Garis katulistiwa merupakan garis di tengah-tengah planet bumi di antara dua kutub, kutub utara dan kutub selatan yang membagi bumi dalam dua bagian dalam hitung 0°. Nusantara kita paling banyak di lewati garis imajinasi katulistiwa ini. Di antaranya sumatera barat, pontianak kalimantan barat, samarinda, dan sebagian pulau di timurnya indonesia. Mengingat begitu besarnya negara ini oleh bersatunya bangsa-bangsa yang di jajah kolonial, itulah negara indonesia.

Dulu, ketika kapal kami ibn. Battuta dalam pelayaran menuju ghana setelah beberapa bulan stay di dubai kami pernah mengadakan acara Equator crossing line ceremony (upacara melewati garis khatulistiwa). Di koordinat lat 00°00.0 N/S long 053°45,05 E tepat di perairan negara kenya. Mandi khatulistiwa sering disebut oleh pelaut indonesia.

Tidak ada yang tahu pasti bagaimana sebenarnya sejarah ceremony dan cara-cara nya di lakukan. Namun yang pasti, equator crossing line ceremony ini adalah tanda bagi pelaut-pelaut yang pernah melintasi garis khatulistiwa sekaligus penghormatan dan meminta perlindungan kepada penguasa lautan "NEPTUNE". begitulah rumor yang pernah di ceritakan oleh kapten ruben dan sudah menjadi tradisi pelaut turun temurun dari tempo dulu. Nah, lebih jelasnya tanyain aja ke kugy dan keenan. Kabarnya mereka agen neptunus di indonesia.

patung neptune di pantai virginia selatan
sumber gambar

Menurut yang saya baca, di abad-abad awal mitologi yunani kuno, neptune (poseidon) sendiri merupakan gambaran imajinasi seperti sifat unsur air yang kadang tenang dan bisa menjadi amarah jika terganggu. Namun seiring perjalanan peradaban dunia, karena banyak yang menggunakan transportasi dan hubungan manusia di perairan khususnya di laut, kharisma neptune begitu penting dan menjelma sebagai dewa laut yang patut di beri penghormatan. Setiap ingin berlayar orang-orang yunani kuno selalu melakukan ritual keselamatan. Memiliki kekuatan besar, jika ia murka angin sepoi-sepoi bisa saja berubah jadi badai, laut tenang menjadi ombak yang mematikan. Maka musibahlah pelaut malang yang terkena murkanya. Sebaliknya, ia bisa menenangkan gelombang besar, badai menghilang dengan kekuatannya. Saya rasa, untuk alasan ini pelaut-pelut memberi penghormatan lewat tradisi equator crossing line ceremony.

Sore itu, tanggal 1 desember tahun 2015 kapal ibn. Battuta melintasi garis katulistiwa pada jam 10 pagi. Saya waktu itu bekerja pada shift malam. Dari pagi semua deck crew sibuk mempersiapkan acara ceremony penobatan bagi crew yang belum pernah melintasi garis khatulistiwa. Sore harinya, seorang teman menggedor-gedor pintu kamar saya. Saya tersentak dari tidur bangun langsung melihat jam yang menempel di dinding. Masih pukul 4 sore, saya membuka pintu dan sri handoko berdiri disana "kau di panggil kapten tu di deck" oiya saya baru ingat hari ini ada acara equtor crossing line.

Di deck, semua crew sudah berkumpul, saya melihat kapten ruben lengkap baret dengan aksesoris yang menempel di tubuh kekarnya. Di kepala menempel sepasang tanduk di buat dari gabus dan mob lantai berbulu berwarna putih tergurai menutupi kuping sebagai rambut panjang. Dari bahu hingga pinggang melingkar sehelai kain putih dan memegang sebatang tongkat berbilah tiga seperti garpu disebut juga trisula. Sosok ini menggambarkan bagaimana wujud neptune itu sendiri. Dodot seorang bosun berdandan juga hampir sama seperti kapten ruben. Bedanya sosok ini tidak bertanduk. Berambut panjang, menempel di dadanya dua helm yang di cat hitam berupa seperti payudara. Ya, sosok ini adalah salacia istri dari neptune, juga sering di sebut dewi amphitrite ratu laut. Sehelai kain putih melingkar di bagian pinggangnya.

Adapun ceremoni ini dilakukan secara lucu-lucuan, ada beberapa sesi dalam masa peloncohan ini. sehelai papan di ikat di tepian kapal mengarah ke arah luar, Seperti jumping board di kolam renang. Saya kira kami betul-betul meloncat ke dalam laut, teryata setelah mata kami di tutup pakai majun, papan itu di pindahkan tempatnya. Kami pun satu per satu di suruh berjalan di atas papan tersebut dengan teriakan kawan lain yang membuat kaki gugup. Tertatih-tatih lah kami merangkak di atas papan itu. Di penghujung papan kami di suruh loncat. "juuuump!!" teriakan seseorang. Sangat mendebarkan, tak ada pilihan lain, hanya pasrah mengikuti peloncohan tersebut. Guuduubruuaakk!! Saya loncat dan tersungkur ke lantai.

Sesi kedua, masih dengan mata tertutup, kami di tuntun arahkan ke sebuah tempat. Disana leher dan tangan kami di ikat di sebuah batangan berbentuk huruf T. Dalam hati saya, " siksaan apa lagi yang kami dapat". Sesudah kepala dan tangan di ikat baru penutup mata di lepas. Kapten rubben sang neptune terlihat memegang mesin pencukur rambut. Sambil ketawa ia menjalan kan mesin itu di kepala saya. Jadilah rambut saya di pangkas se enak jidadnya saja. dari arah belakang, jens seorang skipper di kapal memolesi vasseline di diantara belahan pantat, rasanya dingin dan begitu lengket. Verrdomme!!

Siksaan tidak hanya sampai disitu, sesi ke tiga yang terkhir mata kami kembali di tutup. Kali ini lebih parah lagi. Terdengar suara kapten sang neptune memberi aba-aba :
"my son, for the last exam for you to be a real seaman. I have a couple glas water for you'll. That you should drink it!!
Seorang teman menbagikan ke setiap kami dan berbisik, "drink it, and you to be a real seaman".
Ternyata, yang di dalam gelas tersebut bukan lain adalah minyak jelata bekas penggorengan dan di campur beberapa bumbu dapur. Rasanya begitu tidak mengenakkan. Saya muntah tak tertahankan!.

Tercatatlah hari itu, di sehelai kertas sertifikat equator crossing line, saya sah menjadi bagian dari kerajaan laut dengan panggilan makarel. Begini kira-kira ucapan neptune di tulisan sertifikat itu :

*l neptune, king of all ocean, seas, lakes, and other sundry waterways hereby comfirm by initiation into KINGDOM OF THE SEAS. Let be known that on this day 01 desember 2015, ricky will henceforth be known as mackerel.