Pada dasarnya manusia itu makhluk yang amat indah; termasuk tubuhnya. Tanpa berbusana pun manusia itu amat indah. Kitab Suci menceritakan bahwa leluhur umat manusia itu telanjang dan mereka tidak malu satu sama lain (Kej 2: 25).
Peristiwa-peristiwa penting dan privat dari kehidupan manusia dilakukan dalam telanjang. Waktu mandi dan melakukan kegiatan prokreasi, misalnya. Memang, kecuali menunjukkan keindahan, telanjang bisa menempatkan manusia dalam posisi lemah, tak berdaya, rentan alias vulnerable.
Aslinya telanjang itu tidak membawa malu. Karena dosalah ketelanjangan mengundang rasa malu (Kej 3: 7). Lebih tepat dikatakan, dalam ketelanjangan itu manusia mendapati dirinya lemah karena terpisah dari Allah. Mereka merasakan kondisi vulnerable itu.
Apabila manusia memandang ketelanjangan dirinya menggunakan kacamata Sang Pencipta yang membentuk tubuh manusia sedemikian indah, niscaya orang menemukan potensi rohani yang berkualitas amat tinggi. Telanjang, tanda kebebasan, mengantar orang untuk berpikir ke tingkat yang paling atas.
Apakah ada orang yang bersedia telanjang di depan umum? Bahkan, di atas panggung, di hadapan ratusan penonton yang masuk ke dalam gedung pertunjukan itu dengan membeli tiket yang mahal harganya? Bukankah demi harga dirinya orang akan bersumpah, dibayar semilyar pun dia akan menolaknya?
Bukan Woody Allen kalau tidak sanggup melihat dunia dengan kacamata dan sudut pandang yang berbeda. Tatkala menemukan seorang penyanyi Itali yang bakat menyanyinya luar biasa, dia segera ingin mengorbitkannya di panggung internasional. Namun, apa daya, sang penyanyi hanya tampil prima dan menyanyi dengan bagus sekali saat telanjang bulat sambil mandi.
Kendati dihalangi oleh istri dan calon keluarga besannya, Woody tidak bergeming. Dia malah nekat menampilkan sang penyanyi di atas panggung untuk menyanyi sambil mandi. Ternyata, sukses besar. Ini mengantarkan sang penyanyi telanjang untuk main opera yang mengundang sensasi dan applaus sambil berdiri.
Jangan heran! Itu hanya bagian dari film To Rome With Love yang salah satu bintangnya ialah Woody Allen sendiri.
Seperti semua film mengirimkan pesan, demikian juga film ini. Telanjang itu bukan cacat moral, bukan pula sesuatu yang memalukan dan harus dihindari. Ketika orang mampu melihatnya dengan kacamata Sang Pencipta, telanjang itu memancarkan keindahan yang mengundang manusia merasa kagum dan tercengang.
MoBert010218