Puisi : Puan dan Kematian

in indonesia •  3 years ago 

20210522_091136.jpg

Waktu telah singgah
Bunga-bunga berbisik, menilik ranting ranting yang patah
Dan tabah dari angin-angin kematian

Aku...
Aku berkelana dalam diam
Pada setiap malam yang kelam
Sedangkan tubuhku terbaring dari kesekian
Puan, jiwaku kubiarkan mati
Bahkan sebelum kematian itu dititipkan

Tidakkah puan menanti dengan enggan
Antara aku, kehadiran dan kematian
Jika sewaktu-waktu engkau mencariku
Carilah sepi dalam diam
Sebab ditengah keramaian adalah aku dan keduanya

Wahai sajak yang tak bertuan
Jadilah engkau angin yang berhembusan
Dan ilalang-ilalang yang berhamparan
Sedangkan aku adalah kematian dari segala kematian

Abietisme/Bireuen 03 Oktober 2020

(Terinspirasi dari buku Setapak Puan -Hipokampus)

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!