Anna Rabe, seorang gadis manis yang berumur 8 tahun, dia tidak pernah sekolah karena kondisi keluarganya. Banyak orang yang membencinya karena dia adalah seorang anak yang tidak jelas asal usulnya, Ibu dan Ayahnya sudah meninggal sejak dia kecil dan dia diurus oleh Bibinya. Anna memiliki seorang Kakak yang lahir dari Bibinya dan sudah duduk di bangku SMA kelas 2, dia sangat menyayangi Kakaknya dan Kakaknya juga menyayangi dia. Tapi Paman dan Bibinya sangat membencinya, mereka merasa Anna menjadi beban di keluarga ini. Walaupun begitu, setidaknya dia memiliki Kakak yang sangat baik.
Tapi kenapa dia harus meninggalkan dunia ini? Kenapa dia harus pergi untuk mengejar kupu-kupu berkilau yang terbang ke jendelanya di malam hari sehingga dia harus meninggalkan bumi ini? Malam itu seperti biasa sekitar pukul 11 Anna baru berbaring dan ingin tidur setelah pekerjaannya di rumah besar ini selesai. Yang berbeda adalah Anna terbangun tengah malam sekitar pukul 1 dan melihat ada kupu-kupu berwarna biru bintik-bintik putih bercaya datang ke arahnya dan karena tertarik Anna keluar dari rumahnya dan mencari kupu-kupu tersebut.
"aku harus mendapatkannya" ujar Anna gigih dan terus berlari mengejar kupu-kupu itu
Sampainya di lapangan belakang rumah, Anna melihat kupu-kupu itu terbang ke aras awan dengan cahaya yang indah itu. Anna berusaha menggapainya sampai pandangannya terkecoh dengan awan yang menggulung membentuk gumpalan hitam dan menariknya ke angkasa. Dia berada di antara bintang-bintang dan tiba-tiba muncul sebuah lubang hitam raksasa dan menyedotnya ke dalam. Anna hanya bisa berteriak dan menangis meminta pertolongan. Tapi Anna sudah masuk ke dalamnya, masuk di antara kristal biru bintik putih yang bersinar tepatnya di sanalah dia melihat banyak kupu-kupu yang dia cari. Kupu-kupu biru bintik putih yang bercahaya.
Ada banyak kotak di sekitarnya seperti kardus mungkin? Anna bingung, ini apa dan dia dimana?
"ayaahh..mama.." isaknya mengingat kedua orangtuanya
Kotak itu bergerak, Anna kaget. Tentu saja kotak mana yang bisa bergerak sendiri? Bukan hanya satu, tapi sekitar puluhan kotak mulai berguncang dan Anna ketakutan, tiba-tiba beberapa dari kotak tersebut berdiri dan berbentuk seperti tubuh. Kotak itu memiliki mata hitam yang lucu dan kebingungan melihat Anna. Mereka beramai-ramai mendekatinya dan melihatnya Anna dengan jelas.
"k-kalian apa?" tanya Anna masih bingung dan ketakutan
"mm?" kotak tersebut hanya bergumam
Semua disitu bergumam dan tidak berbicara apapun, ini bahkan bukan bahasa mereka karena mereka hanya bergumam. Anna mendekat, berharap kotak-kotak tersebut baik padanya. Sampai akhirnya kotak-kotak itu mengangkat Anna dan membawanya duduk di sekitar kristal tersebut. Mereka mengambil sesuatu, mungkin makanan? Anna tidak mengerti, bentuknya seperti keju tapi dia tidak yakin. Salah satu dari mereka mengayunkan tangannya ke mulut dengan maksud menyuruh Anna makan.
"apa ini?"
Kotak itu beramai-ramai bingung dan akhirnya Anna mengambil secuil dari benda tersebut lalu memakannya. Ternyata memang benar, wajah Anna tersenyum karena ini memang keju bedanya hanyalah keju ini lebih enak. Sepertinya mereka hanya makan keju, karena Anna tidak melihat hidangan lain selain keju disini. Seluruhnya penuh dengan keju.
"hehek" sebuah kotak kecil tersenyum ke arah Anna dan tertawa lalu dia mengambil keju untuk di makan
"siapa namamu?" tanya Anna
"hehek" dia masih tersenyum
"baiklah, akan kupanggil kau 'Boxie'"
Seorang anak laki-laki keluar dan ujung berlian dan menyapa Anna. Mungkin dia sedikit lebih tua daripadanya.
"hey, aku Rave" ujarnya lalu mengambil tangan Anna untuk disalami
"aku Anna, kenapa kau bisa disini Rave?"
"aku tidak tau, sekitar dua hari lalu aku masuk ke sini melalui mmm- apa ya"
"lubang hitam kah?" tanya Anna tersenyum
"YA!"
Anna menangis, mengingat Ayah dan Mamanya dia rindu pada mereka. Sementara kotak yang lain bingung termasuk Rave. Anna menghapus air matanya, lalu kembali tersenyum. Lalu mereka beramai-ramai menarik sudut bibirnya. Tiba-tiba datanglah sebuah suara yang sangat besar sekaligus dengan datangnya cahaya berkilau warna-warni di atas kepala mereka. Semua kotak itu berteriak senang karena kembang api raksasa sedang bersinar di atas kepala mereka.
"waahh, kau lihat itu Boxie?" tanya Anna pada kotak kecil tersebut lalu dia tertawa lagi
"ah, kau kenal dia haha" ujar Rave lalu kembali menatap kembang api
Mereka semua bahagia, termasuk Anna. Baru kali ini Anna benar-benar merasa bahagia lagi, Anna merasa jiwanya terisi penuh dengan kesenangan malam ini. Walau hanya dia satu-satunya manusia yang ada di sana tapi dia tersenyum lega, ini lebih baik dari apa yang di dapatkannya selama ini.
"terimakasih Tuhan, terimakasih kupu-kupu" ujarnya
Para kotak ramai-ramai menguap lalu mereka satu-satu tidur di tanah lapang tersebut. Anna baru sadar, di dunianya kan masih tengah malam. Dia rasa waktu akan sama dengan disana karena mereka pun masih ngantuk. Salah satu dari kotak tersebut mengajak Anna untuk tidur di dekatnya. Sama sekali tak terbayangkan, tanah ini sama seperti kasur yang empuk seluas lapangan.
"tidurlah, besok kita akan berjumpa lagi" ujar Rave tersenyum, senyumnya menenangkan
"baik, aku tidur, terimakasih" Anna tersenyum manis pada mereka semua dan tertidur lelap
"ANN! BANGUN!"
Anna terbagun dari tidurnya yang nyenyak karena cipratan air yang terkena di wajahnya. Anna bingung, dia di kamarnya. Bibinya masih marah-marah seperti biasa.
"lakukan pekerjaanmu!" lalu Bibinya keluar meninggalkan Anna sendiri
Anna tersenyum, dia sadar itu semua tidak mungkin terjadi padanya. Dan Rave, dia hanya ilusi.
"terimakasih Tuhan, setidaknya kau memberiku harapan" ujar Anna menangis dan kembali tersenyun
Anna bangun lalu mencuci wajahnya, dia menyapu halaman belakang dan membersihkan lantai. Dari hutan sana, Anna melihat sesuatu yang berkilauan, sesuatu yang terang mengarah padanya.
"aku yakin kau akan datang" kupu-kupu dengan kilauan biru itu datang dan hinggap di rambut cokelatnya
"eh, kalau aku tidak salah seharusnya Rave kan-"
"ouch! Sakit!" seorang anak laki-laki berteriak karena tidak sengaja menabrak pagar halaman belakang rumahnya yang berdempetan dengan rumah Bibinya Anna
"kau tidak apa-apa?"
"oh maaf, aku baru pindah ke sini. Kenalkan namaku-"
"Rave?!" ujar Anna kaget melihat laki-laki yang semalam berada di antara kotak-kotak itu
"kau tau namaku?"
"ya, aku tau" Anna kembali tersenyum manis