Puncak ; Dari Kampung Arab hingga Kawin Kontrak

in indonesia •  7 years ago 

Jika teman-teman steemian pergi liburan ke Puncak - Bogor, ada daerah disana yang mungkin akan sedikit menakjubkan teman-teman sebab nama toko-toko di sepanjang jalan puncak cisarua itu tertulis dalam dwi-bahasa. Yang menjadikannya unik sebab bukan dalam bahasa indonesia-inggris seperti lazim kita baca postingan postingan para steemians keren seperti pak @teukukemalfasya atau bg @ayijufridar yang kerap menulis di akun steemit dalam dua bahasa. Tetapi bahasa indonesia dan bahasa Arab. Why?

Sebagai orang Aceh yang bersyariat Islam, berjilbab dan pernah nyantri (uhhuk..uhuk..)
*sombong
Saya lumrah melihat tulisan arab karena di Aceh kedai-kedai dan kantoran juga ada tulisan arabnya. Bahkan tahun 2006 dan 2007Badan Dayah Aceh pernah melaksanakan penataran penulisan Arab Melayu (ini info penting gak penting ditambah saja dalam tulisan agar banyak).

Masalahnya, ini bukan tulisan arab melayu kayak di kampung kami. Bukan kayak tulisan di kitab masailal muhtadiin, bukan hoax .. Ini tulisan Arab dan berbahasa Arab aseli (karena tulisan arab belum tentu bahasa arab). Lalu saat kami naik angkot pagi pagi mau ke kebun teh, didalam angkot wajah peribumi dan perilaut bersatu. Bukan indang .. maksudnya wajah wajah orang endonesiah kayak saya dan teman saya bersatu padu dengan wajah wajah mereka yang kayak di drama Turki Syehrazad yang sempat bikin emak emosi kalo channel tipi dipindah sana sini.
Ramai binggo mereka ini berbicara pula sama kawannya pake bahasa yang kayaknya arab dan jelas aku gak ngerti (katanya alumni pesantren...)
Lalu kenapa bisa begitu? Apa Uni Emirat Arab punya cabang di Indonesia?

bukan sodara-sodari!
Saat hal ini saya tanyakan pada teman, sambil berbisik ia menjawab "disini itu na biasa cowok-cowok Arab, mereka kawin kontrak sama orang lokal"

What??

20171129_060821.jpg

"Iya, ini nih yang dibilang Rasul bahwa kefakiran dekat dengan kekufuran. Kemiskinan maksa orang kawin kontrak. Nah, daripada zina? seenggaknya kan ada kata kawinnya ini na" kayak ustadz yang lagi hitz itu dia ngasih ceramah (volume bicara kencang pulak)

"Jadi, jangan heran na kalo anak-anak disini cantik-cantik dan tamvan-tamvan. Lalu 20 tahun dari sekarang wajah homo sapiens berkulit sawo matang kayak kamu disini udah punah "
Sekali lagi mulut lancip orang yang udah 3 tahun jadi teman itu menutup tausiyahnya dalam angkot menuju kebun teh.

20171129_062810.jpg

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

postingan yang sangat menarik tentang Puncak ; Dari Kampung Arab hingga Kawin Kontrak

makasih @bangjuh

Nice

thank you @rifopage

Hawa ta jak keunan... heheee

peu buet droeneuh keunan bg @halimabe ?
jeut lon jeut tour guide

whehehe