Ratapan Hati #Full Part 1-6

in indonesia •  7 years ago 

By : @bahtiarlangsa

image
source

"Cinta itu membunuh ku, sikapmu telah mengakhiri harapan ku, memaksa ku untuk pergi dan melupakan mu"

Cuaca hari itu sangat cerah, matahari yang sejak pagi telah menerangi alam semesta ini tetap setia dengan cahayanya. Perlahan aku melajukan mobil sedan putih ku di jalan negara yang saat itu sedikit lengang dari kepadatan lalulintas untuk menuju ke tempat kerja ku.

Dalam perjalanan santai di pagi hari itu, aku menyusun agenda untuk menemui seseorang yang istimewa dalam hidup ku. Dia adalah perempuan yang sejak satu tahun terakhir ini menjadi tambatan hati ku, selalu menemani kesendirian ku di kala malam, walau hanya dengan alat komunikasi HP android yang aku beli beberapa bulan setelah kami berikrar kata cinta.

Kehadirannya selama ini di hati ku, telah membuka harapan ku untuk merajut jalan masa depan bersamanya. Walau kami berbeda generasi, karena aku dari generasi monophonic dan dia dari generasi digital atau poliphonic yang dikenal jaman now, tapi kami mampu menghubungkannya dengan ikatan cinta dan saling memahami.

Walau sebenarnya, aku yang dari generasi monophonic lebih banyak mengalah dan memahaminya demi menjaga rajutan cinta tetap utuh. Hal ini mampu aku lakukan karena di generasi monophonic, aku ditanamkan rasa sabar dan berbesar hati dengan berbagai persoalan dalam hidup, termasuk cinta.

image
source

Sedikit informasi, alasan aku menyebutkan diriku dari generasi monophonic karena dijaman ku masih kental dengan nilai-nilai sosial hitam dan putih, sementara generasi polophonic memiliki banyak warna dan fenomena. Aku juga memiliki perbedaan usia yang sangat jauh dengan dia, yaitu berkisar 15 tahun, namun perbedaan usia yang jauh ini tidak jadi persoalan bagi kami, karena cinta telah menghilangkan jarak dan menggantikannya dengan keselarasan.

Hari itu, setelah menyusun agenda akan menjemputnya untuk makan siang bersama dan menghabiskan sisa hari menjelang malam dengan jalan-jalan mengelilingi alun-alun kota setelah pulang kerja nantinya. Aku tiba di kantor dan segera menyelesaikan pekerjaan rutin ku untuk memburu waktu makan siang bersama dengan perempuan istimewa sesuai agenda yang telah aku susun sebelumnya.

Tepat pukul 12.00 Wib setelah menyelesaikan pekerjaan kantor, aku langsung menuju parkiran mobil dan bergegas meninggalkan kantor menuju salah satu perguruan tinggi di kota ku untuk menjemput Anita. Dia adalah perempuan istimewa itu dan masih tercatat sebagai salah satu mahasiswa semester akhir yang sedang menyelesaikan studi sarjana ekonomi.

Dengan sisa waktunya menyelesaikan kuliah ini, saya yakin memiliki waktu untuk mempersiapkan hubungan ini semakin matang sebelum menuju jenjang pernikahan. Terutama persiapan untuk menyamakan persepsi dari generasi berbeda warna, sehingga pemahaman hubungan tidak timpang sebagaimana yang sedang kami jalani saat ini, yaitu aku selalu berada pada posisi harus mengerti dan memahami generasinya yang penuh warna.

image
source

Ketika akan mendekati kampus tempat dia kuliah, aku menghubunginya via telepon selular untuk mengabarinya agar bersiap-siap karena aku sudah dekat. Awalnya, pembicaraan kami biasa saja dan seperti biasa diujung telepon dia selalu berkata manja setiap menerima telepon ku untuk dijemput. Walaupun terkadang ada juga komunikasi yang tidak nyaman dengan dia baik melalui telepon maupun langsung, apalagi ketika dia sedang ada masalah, terutama masalah dengan aku.

Namun, karena sikap kedewasaan yang kuwarisi dari generasi ku, akhirnya aku mampu meredam gejolak emosinya ketika itu dan kembali menjalani hubungan dengan penuh warna dan cinta. Kondisi ini terus aku pertahankan, karena aku sudah berjanji untuk terus menyayanginya dan memahaminya demi cinta yang terikrar antara dua generasi berbeda warna.

Dalam perjalanan menuju kampusnya, tiba-tiba aku terjebak macet beberapa menit di pintu masuk areal kampus, karena saat itu ratusan mahasiswa dengan berbagai kendaraan roda dua dan empat sedang keluar kampua usai kuliah. Sementara petugas security kampus yang mengatur kelancaran lalulintas kampus sedikit kewalahan menghadapi sikap mahasiswa yang terus memaksakan diri untuk cepat-cepat keluar kampus dengan kendaraannya.

Ternyata kemacetan itu membuat aku melewati waktu untuk menjemput dia, sehingga untuk menjaga suasana karena keterlambatan, aku segera menghubunginya kembali via telepon. Ternyata telepon ku kali kedua ini tidak mendapatkan sambutan manja sebagaimana biasanya, dengan suara keras dan lantang dia memarahiku dengan kata-kata kasar, hal ini dilakukan di depan teman-teman kuliahnya. Aku tahu itu karena sempat mendengarkan suara beberapa teman kuliahnya mengatakan "Nita ada apa, kok marah-marah gitu".

image
source

"Apa..! Kenapa terlambat, kenapa gak datang lebih cepat lagi, alah sudahlah malas aku dengar ceramah mu, banyak ngomong kau" setelah menyampaikan bahasa tegas bagaikan petir menghantam bumi saat hujan, dia langsung menutup teleponnya dan tidak mau menjawab lagi telepon ku. Padahal sebelumnya aku sudah memberikan penjelasan tentang kerjaan di kantor dan alasan kamcetan di depan kampus yang membuat ku sampai saat itu belum bisa masuk kampus menjemputnya, tapi dia tetap bergeming pada sikapnya.

Akhirnya dengan perasaan kecewa, aku membatalkan agenda makan siang dengannya dan memilih untuk kembali ke kantor ku dengan membawa rasa hati yang perih mendengar kata-kata kasarnya. Apalagi kata-kata itu dilontarkan dari mulut manisnya dihadapan teman-teman kuliahnya yang sudah sangat mengenal bagaimana aku, jujur aku malu bila sewaktu-waktu harus berjumpa dengan mereka.

Sesampainya di kantor, dengan perasaan terluka aku menghempaskan diri diatas sofa dan mengeluarkan HP untuk mengirimkan sms kepadanya. Sambil menarik nafas dalam-dalam aku mulai merangkai kata untuk mengungkapkan perasaan ini padanya, setiap kata yang ku ukir kuselipkan kelembutan dan keramahan bahasa agar dia tidak terluka dengan keputusan ku.

image
source

...."Maaf sayang, aku tahu beberapa menit tadi telah menyita waktu kita untuk jalan bersama, tapi itu bukan kesengajaan, semua terjadi karena macet di depan pintu kampus yang memaksa aku harus antri menunggu giliran masuk".

....."Walaupun aku sudah meminta maaf dan segera mengabari mu akan keterlambatan itu, tapi kamu tetap tidak mau mengerti. Bahkan dengan lantangnya dirimu murka dan berkata kasar pada ku, sebenarnya tidak ada persoalan dengan kata-kata kasar mu, karena itu karakter mu dan aku sudah memahaminya, tapi aku tidak bisa menerimanya ketika bahasa itu kamu lontarkan dihadapan teman-teman mu".

image
source

....."Jatuh harga diri ku, ketika kamu berkata kasar kepada ku dihadapan teman-teman mu itu, seakan aku orang yang tidak berdaya dengan kata-kata mu. Hmmm.. Kurasa cukup sudah aku memahami mu, sekarang biarkan kita kembali kemasa aku hanya mengenal mu sebatas sahabat".

...."Biarlah indah bersama mu selama ini menjadi kenangan buat ku dan akan kusimpan dalam catatan hati ku. Bahwa hati ini pernah disinggahi oleh seorang perempuan istimewa bernama Nia, selanjutnya kita akan kembali menata cerita baru dengan alur berbeda dan dengan orang berbeda".

....."Yang terbaik dari ku ambillah sebagai pelajaran untuk menata cerita hidup mu selanjutnya dan yang jelek dari ku buanglah agar dirimu nyaman dengan cerita baru".

image
source

Pesan SMS yang ku kirimkan kepadanya itu menjadi pesan terakhir antara aku dan dia, karena setelah itu untuk melupakannya aku terpaksa mengganti nomor HP. Walaupun aku tahu dari beberapa teman kuliahnya bahwa dia masih mencari ku, namun aku memilih menghindar, sebab setelah aku pikirkan satu tahun membangun cinta bersamanya selama ini, aku gagal mempertahankannya, walaupaun aku sudah sangat sabar, mengerti dan memahaminya. Tapi jujur, cinta ini masih ada untuknya walau hanya sebatas rasa. (***)

image

Salam Komunitas Steemit Indonesia

image

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Saya mau meneteskan air mata ketika membaca postingan ini, kisah yg di tulis hampir persis sama dengan yg saya alami.

Hmmm itu cerita yang kebetulan saja, tidak bermaksud menyindir atau menjus ya, hehe

sedih ceritanya 👍

Ya @auliarosa, sedib karena mempertaruhkan kesetiaan cinta

Menenetes Air Mata Kebenaran

Seiring dengan tergoresnya hati. Hehe

ini real story atau hanya fiksi?
Tapi keren sekali gaya penulisannya

Fiksi @rkb, tp saya yakin banyak yang mengalami seperti dalam cerita ini di dunia real...

Lovestory yang bagus. ayoo terus semangat @bahtiarlangsa Salam KSI

Trims abangda