Miris, Kisah Kehidupan Keluarga Ibu Rukiah

Lhoksukon- Miris kehidupan ibu Rukiah beserta anak-anaknya. Warga Gampong Arongan LT Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara. Semenjak suaminya, M. Jali pergi sekitar 6 tahun lalu, pamit dari rumah pergi ke Pekanbaru mau cari pekerjaan. Tahun pertama pergi pernah pulang dan pergi lagi, semenjak itu putus komunikasi dengan keluarga, tidak tahu keberadaannya. M. Husen Adik kandung M. Jali (suami Rukiah) pernah mencari ke Pekanbaru atas informasi temannya bahwa M. Jali pernah bekerja daerah tertentu yang disebut oleh temannya ternyata sampai di sana nihil.

Sekitar 2 tahun lalu orang tua kandung M. Jali meninggal keluarga tidak tahu mau hubungi kemana dan ia tidak pulang. Belum lama ini, sekitar sebulan yang lalu ibu Rukiah kembali musibah, anak sulungnya meninggal juga tidak tahu mau cari kemana suaminya. Sekarang keluarganya tidak tahu keberadaan M. Jali, apakah masih ada di perantauan atau sudah meninggal?

Keadaan keluarga ibu Rukiah kadang-kadang harus makan sehari 2 kali dan anak-anaknya pergi sekolah sering tidak ada jajan. Sebelum mendapat sumbangan sepeda dari Cet Langet Rumoh (CLR) mereka pergi sekolah berjalan kaki sejauh 3 km.

Anak sulung M. Rijal (alm) sudah menghadap sang Ilahi, semoga ia mendapat tempat yang baik di sisi Allah SWT. Anak kedua Martunis baru saja menamatkan sekolah SD, kami berencana mencari Yayasan Panti Asuhan untuk bisa melanjutkan pendidikannya. Nurhayati, si bungsu masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas 3, lagi ikut ujian akan naik kelas 4. Semenjak M.Rijal (alm) sakit-sakitan ibu Rukiah sering pulang pergi rumah sakit. Di khawatirkan Nurhayati putus sekolah kini ia di asuh oleh pamannya.

Selanjutnya, jika ada donatur yang mau menyumbang untuk kebutuhan sekolah Martunis atau membantu membangun rumah yang layak huni sangat terbuka lebar bagi siapa saja. Terima kasih!

Lhoksukon, 11 Mei 2018

By. @benimardaniat (Koordinator CLR)