Narasi Kota Kita: Peunayong Dari Sudut yang Lain

Peunayong akan selamanya mengikhlaskan diri menjadi pusat tumpah ruah. Di sini ikan dan rempah bertemu dalam keriuhan penuh khidmat antara penjual dan pembeli.

PEUNAYONG adalah tempat terapi terbaik bagi seseorang yang dihinggap sepi. Di sini ia bisa memeriahkan hati dengan warna-warni, dengan kelakar dan teriakan, peluit tukang parkir dan derum knalpot becak, atau bahkan dengan berbagai aroma yang ada. Seseorang penjual ayam potong akan dengan senang hati mengibaskan pisau jagal di depan muka ketika melayani transaksi, begitu pun Nyak-nyak penjual sayur yang senantiasa punya cara tersendiri memasang mimik paling dramatis untuk meloloskan uang di kantong hingga seikat daun melinjo muda jajaannya lekas terbeli.

Di pasar bumbu kau akan menemukan baskom besar aneka warna berjejer dalam lapak-lapak kecil. Di sebalik meja seorang perempuan paruh baya seperti punya dua pasang tangan saat meracik jenis-jenis bumbu halus seperti u teulheue campur kunyit, aweueh, campli kleng, dan lain sebagainya, yang kecekatannya hanya mampu disaingi oleh si pemuda tukang pesiang ikan di blok pasar ikan sebelahnya.

Rutinitas Peunayong adalah hiruk pikuk. Keniscayaan geliat pasar terletak di sini, dan, mungkin ratusan tahun sudah Peunayong telah menahbiskan diri sebagai tempat yang membuat Banda Aceh melulu kelihatan sibuk. Seseorang yang keluar dari rumahnya sepagi mungkin, apa pun rasa suntuk atau jenuh atau sepi atau galau, barangkali bisa langsung tumpas ketika mendengar seorang tukang parkir berteriak, "Woiii, Pak. Kon meudroneuh mantong na moto di Aceh nyoe," kepada si pemilik mobil yang mengkapling jalur keluar masuk kendaraan lain sebagai tempat pemberhentian sementara mobilnya.

Cara termudah memahami suasana Peunayong adalah jangan mudah ciut. Kau harus sudah mengikat erat nyali yang ada sebagaimana eratnya ikatan tali temali tenda tempat lapak-lapak kecil penjual sayur, rempah, pecah belah, ikan dan obat herbal bernaung di bawahnya. Lantas kemeriahan suasana yang ada bisa tercecap di pikiran ketika kau langkahi los-los yang memisah barisan penjual sayur dengan deretan penjual teri asin atau dengan lapak-lapak tukang kukur kelapa.

Jika lebih jeli, dan mau sedikit membuka diri, kau akan menemukan Peunayong adalah tempat yang pantas dikunjungi setiap hari, berkali-kali. Sebab dari segala aktivitas yang ada di sanalah kau akan menemukan bejibun inspirasi.