Baru baru ini ada kehebohan yang sesungguhnya tidak penting untuk dibahas. Tetapi suasana mendorong agar perkara itu dibahas. Perkara tersebut adalah adanya persekusi dari #Gantipresiden kepada #diasibukkerja pada saat Car Free Day (CFD) di Jakarta.
Saya bukan pendukung atau simpatisan kubu manapun. Karena saya adalah "tuan" dari kedua kubu tersebut. Maka tak layak sebagai "tuan" dari demokrasi berpihak, yang layak adalah menuntut kepada yang dititipi mandat bisa amanah. Kepada siapa? Tentu saja kepada kedua kelompok tagar tersebut. Karena hal Itu sudah lebih dari cukup.
Kembali ke perkara di atas. Di dunia maya sudah banyak beredar foto dan video seorang ibu dan anaknya tengah dikerubuti oleh sebagian orang yang membuat ibu tersebut tidak nyaman hingga mengeluarkan kata-kata "Masyaallah...Muslim apa kalian?". Yang kedua, video seorang bapak-bapak yang juga mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari kelompok tagar ganti presiden.
Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari kejadian di CFD itu. Salah satu pelajaran terpenting bagi saya adalah bahwa ternyata selama ini kita semua belum mengetahui apa itu demokrasi. Apalagi mengerti dan memahami.
Kejadian di CFD bukan hanya kejadian memalukan tetapi memilukan. Sesama anak bangsa tidak bisa duduk ngopi bersama, bercanda mesra, selfie bareng karena beda orientasi politik.
Lalu siapakah yang bertanggung jawab atas kejadian di CFD? Siapakah lagi kalau bukan partai politik beserta seluruh politisinya. Ini yang pertama. Mengapa? Karena melalui kejadian itu kita bisa simpulkan bahwa partai politik di Indonesia selama ini tidak pernah memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Ups.... Bagaimana mungkin memberikan pendidikan toh mereka sendiri tak terdidik secara politik. Yang kedua adalah pemerintah. Sebagai pemegang jalannya roda pemerintahan sudah menjadi kewajibannya bahwa hal-hal seperti itu bisa diantisipasi. Bukankah pemerintah memiliki infrastruktur yang lengkap untuk mencegah hal-hal seperti yang terjadi di CFD tidak terjadi. Ada Badan Intelegen Nasional (BIN), Kepolisian dan sebagainya. Tetapi semua itu tak nampak. Karena yang terlihat justru sebaliknya, dimana pemerintah lebih banyak pasif ketimbang aktif dalam persoalan-persoalan seperti itu.
Karena inilah saya selalu mendorong @steemian yang berada di rumah maya @steemit untuk turut peduli tanpa takut terkontaminasi. Setidaknya kita bisa bayangkan, bagaimana jika apa yang dialami oleh ibu dan anaknya serta seorang bapak itu terjadi pada kita atau saudara kita, sanggup?
Kopi hitam.
Pos yg bagus kawan saya selalu menikmati pos ini sobat
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih kawan. @busana
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Manusia yang tidak tau Beruntung hidup di negara demokrasi. Saking demokrasinya akhirnya mereka menjadi pribadi yang DEMOCRAZI.
Harusnya mereka tidak hidup di bumi pertiwi ini.
Bukan behitu sobat steemit?
Salam kenal ya.. .
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
@regi idealnya adalah seperti itu, tetapi kenyataan masih terasa pahit hehehe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit