Hari itu adalah hari yang bahagia bagi mereka berdua dimana mereka berdua dipertemukan. Hari itu mereka akhirnya ditakdirkan untuk sekelas. Air mata kebahagiaan tak dapat terbendung dari mata mereka.
Seminggu berlalu sudah… cowok tersebut memikat cewek-cewek termasuk Raina. Cowok tersebut memunduduki jabatan sebagai ketua kelas di kelas mereka. Namun ada kabar burung mengenai cewek yang dekat dengan Rasya, ketua kelas Raina. Siapakah gerangan cewek tersebut? Raina terbayang-bayang rasa ingin tahu yang luar biasa.
Sekolah mereka akan mengadakan jalan-jalan ke puncak esok. Raina dan Kalilah prepare barang-barang yang akan mereka bawa. Di dalam bus saat Raina mencari Kalilah, ternyata Kalilah sedang berbicara dengan Rasya. “Mereka ngomongin apa sih? kayaknya seru banget sampe ketawa-tawa gitu” ucap Raina dalam hati.
Ketika di perjalanan Raina bertanya pada Kalilah. “Kal, aku boleh nanya gak?”
“Ya bolehlah Rai, emang nanya apaan kok kayaknya serius banget”
“Tadi aku liat kamu ngomong sama Rasya, ngomongin apa sih?”
Kalilah hanya tersenyum. “Aku gak ngomongin apa-apa kok”. Sejenak Raina lega namun terbesit di hatinya rasa aneh.
Malamnya di puncak, Raina mencari Kalilah. Langkah Raina terhenti melihat Kalilah dan Rasya sedang mengobrol. Raina pun bersembunyi di balik tembok sembari mengintip. “Mereka berdua ngapain sih, kayaknya serius banget”
Terkejut bukan kepalang, Rasya memberikan sebuah kotak kado berwarna biru berhiaskan pita di atasnya.
“Kalilah!” Raina berteriak menghampiri Kalilah dan Rasya
Kalilah pun berusaha memberi penjelasan kepada Raina. Namun karena amarah yang meluap Raina pergi ke hutan. Sontak Kalilah dan Rasya menyusul.
“Aaaaahhh Kalilah, tolong aku”. Mendengar teriakan sahabatnya Kalilah langsung menuju tempat tersebut. Dilihatnya Raina terperosok ke bawah. Saat Kalilah ingin meminta tolong pada Rasya, Rasya ternyata tertinggal. Tak ada waktu lagi Kalilah pun turun ke bawah.
Tiba-tiba… “Aduh!astaghfirullah..” Teriak Kalilah. Ternyata seekor ular telah mematuknya. Ia pun mengambil batu besar dan memukul ular itu hingga pergi.
Rasya pun datang, lalu mereka berdua berhasil naik ke atas dan Kalilah segera diobati.
“Maafin aku ya Kal kamu jadi begini, aku sebel liat kamu dikasih kado sama Rasya tadi”
“Gak papa Rai, aku ngerti kok. Nih kado dari aku”
“Jangan Kal, itu kan dari Rasya buat kamu”
“Iya aku tau, sekarang kan ini udah jadi milik aku, aku pengen kasih ke kamu”
Raina pun menangis terharu. Sekarang dia tak peduli lagi dengan perasaannya ada Rasya. Memiliki sahabat seperti Kalilah adalah pemberian berharga dari Tuhan untuknya.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://cerpenmu.com/cerpen-persahabatan/the-true-friends.html
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit