Ketika Curhatan Menjelma Menjadi Sebuah Puisi

in indonesia •  7 years ago  (edited)

22049871_10203668657354246_2633314888099653316_n (1).jpgAssalamualaikum Steemean. Senang bisa kembali menyapa, setelah beberapa hari disibukan dengan berbagai kegiatan yang cukup menyita waktu dan perhatian. Bahkan kondisi tubuh sempat menurun kelelahan.
Untungnya, ketika saya merasa lelah dan penat, saya selalu menemukan cara untuk menghalau rasa itu. Dan tempat pelarian saya yang paling nyaman di rumah adalah pojok ruangan tengah rumah saya, sebuah meja kecil di dekat rak buku yang penuh dengan muatan buku bacaan. Lha, ngapain saya di sana?
Saya curhat securhat-curhatnya. Bukan kepada orang. Karena terkadang tidak semua hal bisa kita share dengan sembarang orang. Lalu kemana orang rumah? Ada. Mereka ada. Selalu berhasil menyemangati dan memulihkan sebagian kelelahan yang saya rasakan. Mendengarkan keluhan dan memberi solusi tentunya. Namun sekali lagi, tidak semua hal bisa kita bagi dengan mereka.
Menulis puisi memang bukan berarti semua berasal dari curahan hati si penulis. Namun saya kira, pemuda dan pemudi bisa mendadak menjadi pujangga ketika mereka jatuh cinta. Bukankah itu semua tentang rasa?
Penulis yang sudah profesional tentu bisa menuliskan bait-bait kata yang indah tanpa harus berlandaskan dari emosi yang sedang dialami terleih dahulu. Dan tulisan ini dibuat untuk Steemean yang juga pemula dalam menuliskan puisi seperti saya. Alangkah baiknya jika kita bisa belajar dari apapun yang kita alami, dari lingkungan terdekat kita, tidak terkecuali sebuah perasaan. Ada baiknya kita memanfaatkan apa yang menimpa kita untuk menjadikan kita lebih kreatif dan produktif. Misalkan ketika kita kesal dan marah, maka daripada kita marah-marah dan memaki orang yang kita benci, tidak ada salahnya jika curahan hati kita dituliskan sepuasnya, entah itu berupa sebuah cerita curahan hati yang panjang, atau menjadi puisi yang indah dan penuh dengan makna ketika dibaca.
Misalkan saja suatu ketika, saya pulang ke rumah dalam keadaan kesal karena merasa cemburu. Maka daripada saya membahas dengan dia yang saya cemburui, kemudian memang kecemburuan itu ternyata salah besar, maka saya tuliskan saja perasaan saya. Tanpa saya sadari curahan hati saya itu tertuang dalam sebuah larik puisi. Siapa di antara Steemian yang menyukai puisi? Simak curhatan saya yang ternyata menjadi puisi, yang akhirnya bisa muncul di buku antologi puisi bersama beberpa penulis puisi lainnya.
IMG_20171209_143759.jpg

Ada pula puisi yang merupakan curahan kesedihan karena dicaci maki seseorang lewat pesan pula. Ini misalnya,

IMG_20171209_143849.jpg
Apalah Aku
Oleh : Diantika IE

Perempuan cantik menghampiriku dengan satu paragraf kalimat cacian
Memperingatkanku dengan bahasa lisan yang tertoreh dalam bentuk font times new roman
Ia bilang aku harus segera berkaca
Melihat bayangan diri di cermin besar
Untuk kemudian kusadari kesalahan yang dituduhkan

Kata-katanya tajam menghujam
Membuat sayatan luka yang cukup dalam
Memporak-porandakan sesuatu yang semula ku namakan “semangat”
Kini ambruk, runtuh, luluh lantak

Senyum sinis yang tersirat dapat ku lihat
Membayang-banyangi, menghantuiku
Aku terpojokkan hujatan
Kalah telak

Cantik, kamu benar
Aku hanyalah pecundang

Bandung, Maret 2017

Ketika hati merasa begitu khawatir dengan keadaan zaman yang semakin tidak karuan kemudian otak ini tidak bisa terlepas dari pikiran tentang masa depan tentang mereka murid-muridku. Puisinya adalah,

Nasihat untuk Anakku
Oleh Diantika IE

Nak! Zaman memang sudah edan!
Begitu sukar untuk mencari orang waras
Dunia dijadikan tujuan utama
Segala cara dihalalkan demi gengsi, kesenangan dan kemenangan

Nak! Kini zaman sudah gila!
Jangan terkejut ketika kawan berubah menjadi lawan!
Jangan heran, jika sahabat menjadi penjahat!
Tak usah bingung, mengapa banyak pejabat berprilaku laknat!
Sebab memang inilah zamanmu!

Nak, dengarkan Ibu!
Jadilah manusia langka yang dicari banyak orang!
Tetaplah bertabiat baik di antara mereka yang nakal!
Tetaplah salih di antara mereka yang berandal!
Jadilah tinggi di antara orang-orang dengan akhlak rendahan!

Nak, camkan ini!
Hendaklah mulia di Mata Tuhan!
Usah Kau hiraukan pandangan nyinyir orang-orang
Salih dan salihah bukanlah hal yang memalukan
Namun kemenangan atas kejamnya tantangan zaman

Bandung, 17 April 2017

Dan puisi ini dimuat di buku antologi puisi karya anggota Komunitas Penulis Kreatif Bandung Raya dalam sebuah buku berjudul "Baraya Berkarya" yang berkolaborasi dengan pendiri komunitas kami, J.Haryadi dengan judul puisinya "Hati yang Kosong" dan "Kalau Engkau".
22049871_10203668657354246_2633314888099653316_n (1).jpg
Ketika merasa lelah dan payah dikejar deadline tugas, namun tak ada pilihan lain untuk mengerjakannya walaupun sambil jatuh bangun, begadang, lupa makan, lupa minum. Bisa dibuat puisi? Tentu bisa.

IMG_20171209_143701.jpg!

Pernah naksir tetangga? Kalau ini puisi dari curahan hati seorang teman. Saya merasa lucu saja mendengarkan ceritanya, dan kemudian saya menjadi terinspirasi untuk menuliskannya. Kemudian temanku berkata, "Lha, iya, ini yang aku rasakan!"

Hanya Tetangga
Oleh Diantika IE

Sore ini hatiku patah, mendengarmu bercerita tentang dia yang kau cinta. Tadi siang hatiku juga patah, mengetahui kau menjemputnya sepulang kerja. Ah, tapi pagi tadi saja hatiku sudah luluh lantak ketika tidak sengaja melihat kalian begitu ceria bercengkrama di teras rumah saat aku membuka daun jendela.
Lalu apa kabar luka patah hatiku sisa kemarin, kemarin lusa, dan hari-hari sebelumnya yang masih terasa? Oh, tentu itu sudah biasa.
Dan hey! Mungkin hidupku memang sudah digariskan untuk mencemburui sesuatu yang tak seharusnya aku cemburui. Kau dan dia. Aku siapa? Hanya tetangga.

Bandung, 25 Juli 2017

Pernah merasakan rindu? Tentu pernah dong… Sepertinya tema rindu, cinta dan patah hati adalah yang paling banyak dibuat oleh para penulis pemula. Bukan penulis juga bisa mendadak menjadi puitis jika sedang demam rindu, dilanda cinta dan asmara. Misalkan ungkapan rindu yang bisa ditulis langsung di pesan singkat dan dikirim langsung kepada dia, seseorang yang kita rindukan.

"Melayang terbang
Jauh ke tempat tak terhingga
Pergi bergegas berlomba dengan sang waktu
Membawa rindu yang tercuri
Dihantarkannya ke sana
kepadamu"
….
"Untukmu yang jauh aku titipkan sejuta rindu
Kepada gerimis dan semburat senja yang pernah menyaksikan hangatnya canda tawa kita
Kepada setiap liku jalan yang kerap kita lalui bersama
Kepada lagu-lagu cinta yang sering kita nyanyikan berdua
Dan kepada kedai bakso tempat pertama kali kau nyatakan cinta"

Nah... kalau ini bukan dibuat di pojok ruangan tengah Steemean. Bukan pula ditulis di pesan singkat. Tapi dibuat saat suntuk mengikuti perkuliahan. dan yang satunya ketika berada di puncak gunung, begitu jauh dari rumah. Apakah itu juga curhatan? Hm... Curhatan bukan ya... ?
BeautyPlus_20170609143022_save.jpg

()

Itu hanya sebagian kecil curahan hati yang menjelma sebagai sesuatu yang bisa saya sebut sebagai puisi. Saya yakin di antara Steemean banyak yang lebih bisa dan mahir dalam membuat puisi. Saya hanya sebagian dari banyaknya orang yang senang dengan membaca puisi dan berusaha untuk bisa menciptakannya.
Sekian dan terimakasih.
Salam Hangat, Diantika IE.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Teteh ku @diantikaie keren 😍😍, aku suka banget puisi yang nasihat untuk anakku 👍👍👍

Terimakasih... hihi... kebetulan

Masama teh 😁

Teteh @diantikaie puitis bangedd😚😚

Masih terus belajar teteh... Kalau lagi galau baru pusitis. kalau lagi biasa mah biasa aja. heheh.

Gak diragukan lagu kemahiran teh @diantikaie dalam membuat puisi. Semua ini tentu tidak terlepas dari kekuatan hati yang lembut dan penuh dengan misteri.

Menikmati kekuatan kata-kata yang terpatri laksana mendayung ditengah samudera. Membuat pandangan mata batin terasa lega, mengembara dalam luasnya alam semesta.

Salam pena kreatif

Terimakasih. Tentunya ini belum seberapa. Semoaga ke depannya bisa lebih baik lagi. Mahir dalam berpuisi. Aamiin

Eyang nantikan postingan puisi lainnya. Pasti makin ciamik dan bikin hati pembaca melayang ke atas awan, menembus bintang-bintang.

he he he... Insyaallah Eyang

postingan yang berkualitas ini berhasil ditemukan oleh Team kurator OCD!

Balas komentar ini jika Anda bersedia postingan ini untuk dibagikan.Dengan menyutujui hal ini,anda mendapatkan kesempatan untuk menerima reward tambahan dan salah satu gambar dari postingan ini akan kami gunakan dalam kompilasi harian kami.

Ikuti @ocd- untuk mengatahui project kami lebih lanjut dan membaca postingan berkualitas yang lainnya.

Salam... Terimakasih bu Mariska. Senang sekali rasanya. Saya persilakan jika postingan saya ini dibagikan. Terimakasih sebelumnya.

Eyang ikut bangga tulisan teh @diantikaie mendapat apresiasi dari kurator kita teh @mariska.lubis. Semoga semakin semangat melahirkan karya berkualitas.

Aamiin...

Cieee suka curhat hehe

Iya suka Kak :-)

Semangat terus menulisnya karya² nya adik ...
Sukses terus ..

Terimakasih banyak Kak :-)