Dalam bab tentang filsafah aceh, mempelajari tentang ilmu filsafah sendiri kita harus ada tempat pijakan yang bisa membantu kita untuk memnahami bagaimana filsafah itu bisa kita pahami, dan arti dari filsafah itu sendiri ialah pemikiran, sebenarnya di aceh ada beberapa filosof seperti ulama akan tetapi filsafat di aceh belum begitu di akui di dunia bahwa filsafah ada di aceh.
Ada 4 hambatan dalam menggambarakan apa yang dimaksud dengan filsafah aceh. Pertama, gagasan atau ide orang aceh belum sampai kepada tahap keilmuan yang kokoh. kedua, belum ada tokoh dari aceh yang begitu dikenal di kalangan para peminat kajian filsafah. Ketiga, banyak filosof yang belum memahami konsep. Keempat, hambatan yang terjadi pada pengteoritisasian ilmu-ilmu di aceh.
Di aceh belum ada ilmu yang mempelajadi khusus ilmu tentang filsafah yang lebih mendasar. Namun bukan berati filsafah di aceh tidak ada kemajuan dari munculnya karya-karya intelektual diaceh membuktikan bahwa ada satu sistem ide yang berkembang dalam pemikiran aceh. Dan sangat di sayangkan sampai saat ini belum ada lembaga yang menawarkan untuk kurikulum filsafat aceh.
Namun kehidupan orang aceh pernah dilandaskan pada pemikiran filosofis. Konsep inti kehidupan orang aceh selalu memiliki makna yang sangat mendalam. Upaya mengkonseptualisasikan filsafah aceh melalui pendidikan formal. Dan sangat di sayangkan di aceh masih belum banya peminat untuk mempelajari tentang filsafat itu sendiri.
Untuk generasi muda kedepannya harus di perkenalkan lagi tentang pemikiran aceh agar pemikiran aceh bisa berkembang dan filasafat aceh bisa diakui di dunia. Dan harus membangun kesadaran masyarakat untuk mempunyai keinginan mempelajari filsafat aceh, kemudian di pengguruan tiinggi harus lebih menggalakkan tentang ilmu filsafat. Sudah waktunya generasi untuk menggali aspek-aspek fondasi filsafat teoritis dari sistem ide yang berkembang di dalam relung sejarah peradaban aceh.