Bab kali ini cukup menarik bagi saya, karena akan berkaitan langsung dengan salah satu lembaga pendidikan di Aceh yang begitu "disegani" oleh para masyarakat Aceh karena lembaga yang satu ini lebih bergerak pada sisi keagamaan, Islam.
Penulis mengatakan bahwa inti bab ini adalah dayah sudah saatnya menentukan pilihan apakah terus bertahan dengan tradisi ilmu pengetahuan yang diterapkan saat ini atau mulai memikirkan bagaimana melakukan adaptasi dengan perkembangan kontemporer atau dayah mencari paradigma baru dalam melakukan transfer ilmu pengetahuan terhadap generasi baru di Aceh. [Hal. 899]
Hal ini dikarenakan bahwa kemajuan ICT (Information, Communication and Technology) sudah begitu maju, sehingga hal tersebut secara otomatis akan mempengaruhi dayah dalam mereproduksi spirit dan jiwa serta gejala fenomena-fenomena perkembangan tradisi ilmu pengetahuan yang semakin dewasa ini yang juga ikut menjadi tantangan sendiri bagi dayah untuk bisa mengimbangnya.
Adanya fenomena ustadz yang mulai dirasakan oleh lapisan masyarakkat Aceh agaknya telah menggeser posisi kelompok dayah, mengingat peran ustaz disini telah memberikan dampak terhadap masyarakat Aceh hampir 30 tahun terakhir.
Ustadz Abdul Somad Source Image
Orang Aceh menganggap bahwa reproduksi spirit dihasilkan oleh para penuntut ilmu di dayah, ini dikarenakan mereka yang menerima spirit tersebut mampu menjadi penyuluh masyarakat, baik dalam kehidupan sosial maupun keagamaan. Karena itu, jika tidak ada lagi dayah, dapat diperkirakan spirit ilme endatu akan lenyap di Aceh karena kita berbicara masa depan dayah pada 30-50 tahun kedepan.
Dengan adanya pengembangan tradisi ilmu pengetahuan yang membuat dayah tergeser posisinya dalam hal sebagai lembaga pendidikan yang paling di minati masyrakat Aceh dalam mencari spirit ilmu pengetahuan membuat dayah memilki tugas untuk bisa menata kembali spirit Aceh, yang sudah tercerabut dari kehidupan sehari-hari rakyat.
Penulis mengatakan bahwa dayah harus mampu berhadapan terhadap 4 hal dari dampak ilmu pengetahuan yang membuat tradisi ilmu pengatahuan semakin maju, ke-4 hal yang dimaksud yaitu; konsep (concept), kekuasaan (power), internasionalisasi (internationalization), dam hegemoni (hegemony). [Selengkapanya diuraikan pada Hal. 909-914]
Jadi mau tidak mau dayah harus sanggup dalam mengemban misi untuk tetap mempertahankan tradisinya, sambil mencari cara mengahadapi tantangan yang semakin nyata.
Untuk itu penulis mengatakan bahwa kajian ini, ingin menarik pemahaman kita bahwa dayah adalah salah satu mutiara Peradaban di Aceh. Jika tidak dijaga, maka besar kemungkinan peradaban di Aceh akan kehilangan kompas peradabannya.
Congratulations @eumenes! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of posts published
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
To support your work, I also upvoted your post!
Do not miss the last post from @steemitboard:
SteemitBoard World Cup Contest - Round of 16 - Day 4
Participate in the SteemitBoard World Cup Contest!
Collect World Cup badges and win free SBD
Support the Gold Sponsors of the contest: @good-karma and @lukestokes
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit